Laporan Praktikum Mamalia

Mamalia

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Karakter khas yang menjadi turunan mamalia adalah kelenjar susu (mammary gland), yang menghasilkan susu untuk anak. Semua induk betina mamalia menyusui bayinya. Susu merupakan makanan seimbang yang kaya lemak, gula, protein, mineral dan vitamin. Rambut, karakteristik mamalia yang lain, dan lapisan lemak di bawah kulit membantu tubuh mempertahankan panas (Campbell, 2012).

Setelah memperkirakan bahwa mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias dari moyang  terapsida. Mereka merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang makanannya terdiri atas insekta. Kehidupan yang aktif ini berhubungan dengan kemampuannya untuk memelihara suhu badan yang tetap (homeotermi). Seperti halnya dengan burumg (yang tidak tampak sampai zaman jura) hal ini berkaitan dengan perkembangan jantung beruang empat dan pemisahan sempurna dari peredaran darah oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan perkembangan rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur sampai moyang reptilia, anaknya setelah menetas diberi makan dengan susu yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar dalam kulit induknya (Kimball, 1984).

Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar (Campbell, 2012).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum tentang mamalia adalah sebagai berikut :

  1. Menunjukkan bagian-bagian tubuh mamalia yang mepiputi kepala, leher, badan dan ekor.
  2. Menunjukkan organ-organ pada daerah kepala yaitu rima oris, fovea nasalis, dan organon visus.
  3. Menunjukkan organ pada daerah badan, antara ekstrimitas liberae, organ-organ viscera
  4. Pada pengamatan anatomi menggambar dan memahami sistem penyusun sirkulasi, respirasi, digesti, koordinasi, eksresi dan reproduksi berdasarkan topografi dan fungsinya di dalam tubuh.

Bab II. Kajian Pustaka

A. Karakteristik Mamalia

Karakteristik mamalia adalah sebagai berikut (Jasin, 1984):

  1. Tubuh umumnya tertutup rambut, kulit berkelenjar.
  2. Cranium dengan dengan dua occipital condyle, mulut umumnya bergigi.
  3. Lubang telinga luar umumnya memiliki daun telinga yang kenyal, lidah mudah di gerakkan, mata dengan pelupuk yang mudah digerakkan.
  4. Mempunyai empat anggota gerak kecuali anggota golongan Cetacea.
  5. Jantung dengan empat ruang.
  6. Respirasi hanya dengan paru- paru.
  7. Terdapat 12 pasang saraf kranialis.
  8. Suhu tubuh endotermis (homoistermis).
  9. Jantan dengan organ kopulasi (penis).

B. Evolusi Awal Mamalia

Mamalia tergolong ke dalam sekelompok amniota yang dikenal sebagai sinapsida (synapsid)Sinapsida nonmamalia awal tidak memiliki rambut, berjalan mengangkang dan bertelur. Karakteristik khas sinapsida adalah sebuah temporal fenestra, lubang di belakang rongga mata pada  ke dua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan mata pada kedua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan ciri ini otot-otot rahang melewati temporal fenestral. Bukti fosil menunjukkan bahwa rahang di model ulang saat ciri-ciri mamalia muncul secara bertahap pada garis keturunan sinapsida awal yang mengikutinya. Selain itu, dua tulang yang sebelumnya membentuk sendi rahang bergabung ke dalam telinga tengah mamalia (Campbell, 2012).

Selama periode jura, mamalia sejati pertama muncul dan berdiversifikasi menjadi sejumlah garis keturunan, kebanyakan di antaranya telah puna. Namun selama Era Mesozoikum, sebagian mamalia tetap berukuran kira-kira sebesar celurut masa kini. Salah satu penjelasan yang mungkin untuk ukuran yang kecil tersebut adalah bahwa dinosaurus telah menempati relung-relung ekologis hewan yang bertubuh besar (Campbell, 2012).

Pada awal Periode Kreta, ketiga garis keturunan utama mamalia yang ada telah muncul monotremata (mamalia bertelur), marsupialia (mamalia berkantong), dan euteria (mamalia berplasenta). Setelah kepunahan dinosaurus besar, petrosaurus, dan reptil laut pada periode Kreta akhir, mamalia mengalami radiasi adaftif yang memunculkan predator dan herbivor berukuran besar serta spesies-spesies yang bisa terbang maupun akuatik (Campbell, 2012).

1. Monotremata (mamalia bertelur)

Monotremata hanya di temukan di Australia dan Papua Nugini, dan dipresentasika oleh satu spesies platipus dan empat spesies ekidna (pemakan semut berduri). Monotremata bertelur, suatu karakter nenek moyang bagi  amniota dan tetap di perthankan bagi sebagian besar reptil. Seperti semua mamalia, monotremata memiliki rambut dan menghasilkan susu, namun mereka tidak memiliki puting. Susu disekresikan oleh kelenjar-kelenjar di perut induk betina. Setelah menetas, bayi mengisap susu dari rambut induknya.

2. Marsupialia (mamalia berkantong)

Oposum, kangguru adalah contoh marsupialia. Amrsupialai maupun eutaria memiliki karakter-karakter turunan yang tidak dimiliki oleh monotremata. Kedua kelompok tersebut memiliki laju metabolik yang lebih tinggi dan puting yang menyediakan susu, serta melahirkan anak. Embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Lapisan uterus dan membran-membran ekstraembrionik yang muncul dari embrio membentuk plasenta struktur tempat nutrien berdifusi ke dalam embrio dari tanah induknya.

3. Euteria (mamalia berplasenta)

Euteria mamalia lazim disebut mamalia berplasenta karena plasentanya jauh lebih kompleks dari pada marsupialia. Euteria memiliki masa kehamilan yang lebih lama dari pada marsupialia. Anak euteria menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam uterus, terhubung dengan induknya melalui plasenta. Plasenta euteria memberikan hubungan jangka panjang yang intim antara induk betina dan anaknya yang sedang berkembang.

Kelompok-kelompok utama euteria yang masih ada diduga berdivergensi satu sama lain dalam suatu ‘ledakan’ perubahan evolusi. Waktu terjadinya ‘ledakan’ ini belum dapat dipastikan. Data molekuler lmengidentifikasikan bahwa peristiwa itu terjadi 100 juta tahun lalu dan data morfologi memeperkirakan waktu 60 juta tahun lalu.

C. Ordo Mamalia

Mamalia dikelompokkan kedalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut (Campbell, 2012):

  1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya: platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek, echidna.
  2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya: kanguru (Marcropus sp)
  3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivora, misalnya: domba peliharaan (Ovis aries), rusa.
  4. Carnivora mamalia pemakan daging, memiliki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya: harimau (Panthera sp), anjing, musang.
  5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya: ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba.
  6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang,  misalnya: kelelawar (Pteropus vampeirus).
  7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya: Armadillo, kukang.
  8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya: tikus cerurut(Crocidura mutina), landak.
  9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya: Kelinci (Lepuhnigri collis).
  10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya: Kuda, zebra, tapir.
  11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang baik, omnivore,  misalnya: monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan.
  12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya: Gajah (Elephantidae elephas).
  13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-menerus, misalnya: berang-berang (Castor sp), tikus mencit, kelinci.
  14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki belakang,  misalnya: sapi laut/dugong (Dugong dugong).
  15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya: sapi (Bos taurus).
  16. Omnivora atau  Artiodactyla mamalia pemakan segala, misalnya: babi hutan (Sus scrofa)
  17. Scandentia, misalnya:tupai (Tupaia javanica)
  18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya: Tringgiling (Manis javanica).
  19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar,misalnya: Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus.

D. Sistem Respirasi

Kucing dan semua hewan mamalia yang lain bernafas dengan menggunakan paru-paru. Urutan atau jalan yang dilalui oleh udara adalah sebagai berikut (Soemadji, 1986):

  1. Nares eksternal (lubang hidung luar)
  2. Cavum nasalis (rongga hidung)
  3. Nares internal (lubang hidung dalam)
  4. Pharinx (tekak)
  5. Larinx (kotak suara)
  6. Trachea (tenggorokan)
  7. Bronchus (cabang dari trachea)

8.      Bronchiolus (cabang dari bronchus)

9.      Alveolus (gelembung/ kantung udara)

Pada bagian atas larinx di jumpai alat yang namanya epiglithis yang berfungsi untuk penutup lubang larinx pada hewan waktu menelan makanan sebaliknya ia terbuka pada waktu terjadi pernafasan (resfirasi). Larinx yang dibentuk oleh beberapa tulang rawan, di dalamnya terdapat tali suara (plicea vocilis) (Soemadji, 1986).

2.5    Sistem Syaraf

Kucing memiliki otak (Cerebrum), serabut syaraf otak (nervus cerebralis), sumsum tulang belakang (medulla spinalis) dan serabut syaraf yang berasal dari sumsum tulang belakang (nervus spinalis). Seperti juga hewan mamalia yang lain, kucing memiliki otak yang lebih besar dari hewan vertebrata yang lebih rendah. Dari otak terdapat 12 pasang serabut syaraf otak (Soemadji, 1986).

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Adapun dilaksanakannya praktikum zoologi vertebrata tentang Mamalia pada hari Rabu, 04 Juni 2014 pukul 13.20 – 15.00 WIB di Laboratorium Biologi Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

3.2 Alat dan Bahan

a.       Alat Praktikum

1.      Loupe

2.      Seperangkat alat bedah

3.      Lap (serbet)

b.       Bahan Praktikum

Mencit (Mus musculus).

3.3  Cara Kerja

a.       Amati hewan coba yang telah disiapkan kemudian gambarlah secara menyeluruh (tampak dari samping) !

b.      Tentukan bagian-bagian kepala, leher, badan dan ekor serta penutup tubuh yang berupa rambut.

c.       Tentukan bagian-bagian seperti organon visusnares anterior, rima oris, vibrissae (kumis), auriculae (daun telinga), ekstremitas anterior dan posterior.

d.      Pada anatomi, bedahlah mencit yang telah di bius tersebut dengan hati-hati.

e.       Amati organ dalam pada tubuh mencit gambarlah.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil

Gambar pengamatan morfologi mencit (Mus musculus)
Gambar Pengamatan Diafragma
Gambar Pengamatan Anatomi Mencit (Mus musculus)

4.2    Pembahasan

Pada praktikum tentang mamalia kami mengamati mencit pada tubuh terbagi menjadi kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal). Pada bagian kepala terdapat hidung (fovea nasalis), mata (organon visus), mulut (cavum oris), dan kumis (vibrissae). Pada anatomi mencit yang kami amati terdapat tymus, left lungheart, diafragma, stomatch, spleen, small intestine, liver, right kichey, bladder, uterus, dan testis. Pada badan terdapat ekstrimitas anterior dan ekstrimitas posterior. Ekor pada mencit panjang. Pada diafragma terdapat bagian seperti:

1.      Pars muscularis

a.      Pars sternalis

b.      Pars costalis

c.       Pars lumbalis

2.      Centrum tendanium

3.      Foramen venae cavae

4.      Hiatus esophagus

5.      Hiatus aorticus

6.      Musculus psoas

7.      Proceus xipaudeus

Kepala (caput) Pada bagian kepala dapat dijumpai adanya organ-organ berikut: Celah mulut (rima oris), yang dibatasi oleh bibir (labium) dan terdiri dari bibir atas (labium superior) yang bercelah dan bibir bawah (labium inferior). Sepasang lubang hidung luar (fovea nasalis). Mata (organon visus), yang dilindungi oleh kelopak mata atas (palpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Pada sudut anterior mata terdapat membran nictitans.  Sepasang daun telinga (pinna auricularis) dan lubang saluran telinga luar. Di sekitar moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang (Kimbal, 1984).

Badan (truncus) Bagian ini terdiri atas bagian dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah lipatan paha terhadap seppasang puting susu. Memperhatikan struktur-struktur seperti, anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan makanan. Lekuk perineum, terletak di depan anus , tempat bermuaranya kelenjar perineum). Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina external yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor terdapat clitoris, yang merupakan penis yang rudimenter. dan pada kepalanya terdapat lubang urine yang disebut orificium clitoridaelubang vagina, tempat masuknya penis pada waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan. Pada hewan jantan, di daerah perineum terdapat penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium. Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut orificium urethraeScrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior (Kimbal, 1984).

Sistem pencernaan mamalia meliputi cavum oris (rongga mulut), pharinx (tekak), oesophagus (kerongkongan), ventriculus (lambung), intestinum tenuae (usus halus), intestinum crassum (usus kasar), anus (pelepasan). Di samping alat-alat tersebut terdapat sistem pencernaan dilengkapi dengan alat-alat tambahan (organon accesorius) minsalnya (Soemadji, 1986):

·         Dentis (gigi)

·         Linguae (lidah)

·         Glandula salivaris (kelenjar air ludah)

·         Hepar (hati)

·         Glandula pancreaticus (pankreas)

Saluran ekskresi alat ekskresi berupa dua pasang ren (ginjal) dan sebuah kantung kemih (vesica urinaria). Ginjal berfungsi untuk filtrasi darah serta membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Urin dari ginjal ditampung dalam kantung kemih melalui saluran kemih dalam (uriter). Selanjutnya urin dikeluakan melalui saluran kemih luar (urethra) (Soemadji, 1986).

BAB V

PENUTUP

5.1    Kesimpulan

Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu, merupakan hewan yang tinggi tingkatannya jika dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya. Pada mamalia dapat dibedakan antara :

1.      Kepala (caput) terdapat organon visus, rima oris, fovea nasalis, dan vibrissae.

2.      Leher (cervix)

3.      Badan (truncus) terdapat ekstrimitas anterior dan posterior.

4.      Ekor (caudal) yang panjang

5.      Pada anatomi terdapat diafragma, jantung, hati, sepasang ginjal dan lain-lain.

5.2    Saran

Tubuh mamalia sangat tipis, sehingga pada saat pembedahan praktikan harus hati-hati pada saat membedah mencit tersebut agar organ dalamnya tidak rusak sehingga pada saat pengamatan dapat diamati dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

A.      Campbell Neil, Jane B. Reece, Lis A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Robert B. Jakson. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Erlangga: Jakarta

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya: Surabaya.

Kimball, Jhon W. 1984. Biologi Jilid 3 .Jakarta: Erlangga.

Soemadji. 1986. Kapita Selekta Biologi Sekolah II. Tarunika: Jakarta

Comments

Leave a Reply