Praktikum larutan elektrolit adalah percobaan yang dilakukan untuk mengetahui sifat elektrolist dari sebuah larutan. Sifat larutan ini dapat dilihat dari kemampuan menghantarkan listrik dan bahkan menghasilkan energi listrik.
Daftar isi
Praktikum Larutan Elektrolit
Bab I. Latar Belakang
A. Pendahuluan
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum tersebut, sebagai berikut :
- Menguji daya hantar listrik beberapa larutan.
- Memahami ciri dan sifat larutan elektron dan larutan non elektronik.
C. Alat dan Bahan
- Gelas kimia 100 ml
- Lampu bekas senter
- Baterai
- Elektrode + kabel
- Air suling
- Alkohol 70%
- Larutan garam dapur 1 M
- Larutan gula
- Larutan urea
- Larutan amonia
- Larutan asam cuka
- Larutan HCI
- Larutan KOH
Bab II. Tinjauan Pustaka
Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan ke dalam air. Senyawa ionik dan kovalen polar biasanya bersifat elektrolit. Contohnya asam, basa, dan garam.
Senyawa kovalen nonpolar biasanya nonelektrolit. Molekul air bermuatan netral tetapi mempunyai ujung positif (atom H) dan ujung negatif (ujung O) sehingga sangat efektif melarutkan senyawa ionik atau senyawa kovalen polar. Molekul-molekul air menstabilkan ion-ion dalam larutan dengan mengelilingi ion-ion tersebut, sehingga kation tidak bergabung kembali dengan anion.
Proses di mana sebuah ion dikelilingi oleh molekul-molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu disebut hidrasi. Contoh padatan NaCl akan terionisasi menghasilkan Na+ dan Clโ saat dilarutkan dalam air. Ion Na+ akan tertarik ke elektrode negatif dan ion Clโ tertarik ke elektrode positif sehingga menghasilkan arus listrik yang setara dengan aliran elektron sepanjang kawat penghantar (kabel).
Teori Ionisasi Svante August Arrhenius
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Penjelasan tentang permasalahan ini pertama kali dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859 โ 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi Ph. D-nya di Universitas Uppsala tahun 1884.
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut Proses Ionisasi.
Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Bab III. Metode Percobaan
A. Cara Kerja
- Susunlah alat penguji elektrolit.
- Perhatikan penjelasan guru mengenai cara menggunakan alat dan bahan sebelum Anda melakukan eksperimen.
- Masukkan 50 mL air suling ke dalam gelas kimia dan ujilah daya hantarnya. Catatlah jika lampu menyala atau timbul gelembung pada electrode.
- Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan.
- Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan larutan lain yang tersedia.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
No | Bahan yang Diuji | Rumus Zat Larutan | Lampu Menyala/Tidak | Pengamatan Lain |
1. | Air suling | H2O | Lampu tidak menyala | Tidak terdapat gelembung |
2. | Alkohol (etanol) | C2H5OH | Lampu tidak menyala | Tidak terdapat gelembung |
3. | Larutan garam dapur | NaCI | Lampu menyala | Terdapat gelembung |
4. | Larutan gula | C12H22O11 | Lampu tidak menyala | Tidak terdapat gelembung |
5. | Larutan urea | CO(NH2)2 | Lampu tidak menyala | Tidak terdapat gelembung |
6. | Larutan amonia | Lampu tidak menyala | terdapat gelembung | |
7. | Larutan asam cuka | Lampu tidak menyala | terdapat gelembung | |
8. | Larutan HCI | HCI | Lampu menyala | terdapat gelembung |
9. | Larutan KOH | Lampu tidak menyala | terdapat gelembung |
Pembahasan
- Bohlam menyala karena pada larutan yang diuji merupakan larutan elektrolit, sedangkan bohlam yang tidak menyala karena pada larutan yang diuji merupakan larutan non elektrolit.
- Karena larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena dalam larutan tersebut terdapat ion-ion ( positif + dan negatif – ) yang terurai, apabila terurai secara sempurna maka larutan elektrolit kuat dan jika terurai tidak sempurna maka larutan elektrolit lemah.
- Dari percobaan ini diketahui daya hantar listrik di berbagai larutan dalam pelarut air. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya seperti larutan garam dapur yang menyala terang dan larutan sabun cuci yang menyala terang. Sedangkan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion-ion contohnya larutan gula, air suling ( mineral ), asam cuka , alkohol dan air jeruk nipis.
Bab. V Penutup
A. Kesimpulan
- Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/sempurna karena terbentuk muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan elektrolit lemah kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik/sempurna karena muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap berwujud melekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik.
B. Saran
- Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati-hati dalam melaksanakan pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeliruan dalam pembacaan hasil praktikum.
- Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan listrik.
- Periksa alat uji elektrolit secara teliti, keran alat uji elektrolit yang tidak benar akan mempengaruhi hasil percobaan. Larutan yang di uji usahakan setelah tembaga yang dicelupkan di salah satu larutan bersihkan dulu dengan air mineral dan dilap sebelum di celupkan ke larutan yang lain supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada elektroda.
- Lebih baik percobaan dilakukan lebih dari satu kali tujuannya untuk lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasilnya.