Laporan Praktikum Fermentasi Alkohol

3 min read

Fermentasi Alkohol

Bab I. Pendahuluan

A. Latar belakang

Pada bab bioteknologi yang berarti pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan mahluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa untuk kepentingan manusia. Bioteknologi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Pada bioteknologi konvensional produk makanan yang bisa dibuat misalnya berupa, tape, tempe, oncom, dan kecap. Kami akan membuat salah satu produk bioteknologi konvensional.

Disini kami akan mencoba untuk membuat tape singkong. Alasan kami membuat tape singkong untuk praktikum bioteknologi konvensional. Karena Bahan dasar nya mudah dicari (singkong dan ragi). Proses pembuatanya juga tidak memakan waktu yang lama. Selain itu, tape juga dapat dikonsumsi secara langsung.     

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pembuatan tape singkong ?
  2. Bagaimana proses fermentasi tape singkong

C. Tujuan praktikum

Tujuan kami melaksanakan praktikum ini agar dapat mengetahui proses

pembuatan dan proses fermentasi pada tape singkong

Bab II. Kajian Pustaka

A. Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

B. Singkong

Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan makanan alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong sangat tinggi, yaitu sekitar 34-38 persen, dan mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selain kandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah tumbuh di wilayah Indonesia dan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar hasilnya dapat baik. Singkong dapat dipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh karena itu, singkong merupakan sumber energi yang cukup murah.

Bab III. Metode Praktikum

A. Alat dan bahan

  1. Panci
  2. Pisau
  3. Kompor
  4. Daun Pisang
  5. Penyaring teh
  6. Talam
  7. Baskom
  8. Singkong 1 Kg
  9. Ragi 1 Keping
  10. Air
  11. Cabe

B. Langkah kerja

  1. Bersihkan kulit ubi,kemudian dikikis hingga kulit arinya hilang
  2. Potong ubi yang sudah dibersihkan tadi sesuai dengan ukuran,kemudian dibelah
  3. Cuci ubi tersebut hingga bersih
  4. Rebus ubi sampai tidak terlalu matang atau idak terlalu lunak
  5. Lalu ubi tersebut diangkat dan didinginkan sampai benar benar dingin dalam talam luas yang dilapisi daun pisang
  6. Haluskan ragi dengan cara ditumbuk dalam kondisi ragi masih dalam terbungkus
  7. Jika yakin ubi sudah benar benar kering,taburkan ragi diatas ubi dengan menggunakan penyaring teh
  8. Aduk ubi hingga raginya merata
  9. Masukkan ubi kedalam baskom yang sudah dilapisi daun pisang ,tata rapi ubi tersebut
  10. Jika sudah selesai letakkan cabe diatas susuna ubi tersebut
  11. Tutup baskom menggunakan daun pisang kemudian bungkus dengan kain,pastikan benaar benar tertutup rapat
  12. Biarkan 2 malam

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Tabel Hasil Pengamatan

Sebelum diberi ragiSesudah di beri ragi
Hari ke-1Hari ke-2Hari ke-3
KematanganAgak matangMatang
RasaSedikit manisManis
AromaBelum terciumMenyengat dan berbau alkohol
WarnaPutihPutihPutihPutih agak kusam
Kadar airSedikitBanyak
TeksturAgak kerasAgak kerasSedikit lembekLembek

B. Pembahasan

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda – beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Berikut persamaan reaksi kimia nya :

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2+ 2ATP

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi  Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang ingin kami sampaikan disini. Pertama, sebaiknya di praktikum selanjutnya dapat ditentukan perbandingan antara singkong dan ragi. Kedua, hendaknya pada praktikum selanjutnya dapat lebih memperhatikan prosesnya. Serta penjelasan yang lebih detail mengenai praktikum selanjutnya. Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. UGM. Yogyakarta.

Buckle, K.A, 1985, Ilmu pangan, UI Pres, Jakarta.

Fardiaz, Winarmo, 1984. Biofermentasi dan Biosintesa Protein, Angkasa, Bandung.

Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utam. Jakarta

Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum (Saccharomyces cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.

Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung.

Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Laporan Praktikum Kimia Dasar I Reaksi-Reaksi Kimia

Reaksi-Reaksi Kimia A. Tujuan Percobaan Memperajari sifat-sifat kimia suatu zat melalui reaksi-reaksi kimia. B. Dasar Teori Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan...
Ananda Dwi Putri
16 min read

Apa perbedaan Bilangan Nyata Dengan Imajiner?

Bilangan nyata adalah bilangan yang sesuai dengan namanya. Kebalikan dengan bilangan khayal, bilangan nyata mewakili nilai sebenarnya tidak berputa-pura atau berkhayal. Bilangan nyata yang merupakan...
Ahmad Dahlan
34 sec read

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Pneumatik

A.      Keuntungan Menggunakan Pneumatik Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara lain dapat disebutkan berikut ini :     • Ketersediaan yang tak...
Ahmad Dahlan
1 min read

Leave a Reply