Laporan Prakerin di Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Cimahi

5 min read

Contoh laporan praktek kerja industri di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.

Prakerin di Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Cimahi

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tujuan Pendidikan Nasional untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era globalisasi.

Pendidikan Sistem Ganda atau Prakerin akan menjadi salah satu model pendidikan yang paling efektif mendekati kesesuaian antara supply dan demand ketenagakerjaan, sesuai dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Prakerin bagi siswa SMK adalah untuk mengetahui lebih dini dari lingkungan kerja sesuai dengan bidangnya, tidak hanya kompetensi yang dibutuhkan, tetapi juga sosial skills bagaimana berinteraksi dengan sesama teman, anak buah, atasan, menyampaikan pesan dan perintah, dan lain-lain yang tidak diajarkan di sekolah peserta prakerin akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyusun Laporan Prakerin dengan Judul “Input-Output Surat Masuk dan Surat Keluar pada Bagian Pemadam Kebakaran”.

B. Maksud Dan Tujuan

Maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat Uji Kompetensi SMK. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

  1. Mendeskripsikan kegiatan Praktik Kerja Industri di Bagian Kantor Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.
  2. Mengetahui kegiatan yang dilaksanakan di Bagian Kantor Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.
  3. Mengetahui hasil kegiatan Prakerin di Bagian Kantor Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.

C. Manfaat 

a. Manfaat Teoritis

Laporan ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi laporan yang sama dalam rangka Praktik Kerja Industri untuk tahun yang akan datang.

b. Manfaat Praktis
  1. Bagi penulis, sebagai sarana untuk menerapkan hasil Praktik Kerja Industri sekaligus dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna untuk mengoptimalkan peran praktikan industri.
  2. Bagi sekolah, sebagai dokumentasi Praktik Kerja Industri.

Bab II. Selayang Pandang Perusahaan

A. Sejarah Perusahaan

Brandweer atau Pemadam Kebakaran belum ada di Batavia hingga awal abad 20. Di masa sebelum Brandweer ada, orang mengandalkan jasa tukang ronda. Tiap lingkungan atau rumah warga diwajibkan menyiapkan Kentongan Kayu serta pasir. Kentongan ini dipukul saat terjadi kebakaran, dan bencana lainnya, sedangkan pasir digunakan untuk pemadaman awal kebakaran.

Cara menangani kebakaran seperti itu tentu lama kelamaan menjadi tidak efektif sehingga tidak dilanjutkan lagi yang tertulis pada buku “Jarboek Van Batavia En Omstreken”. Dalam sidang-sidang Kotapraja usulan mendesak agar Kotapraja punya satu Korp Pemadam Kebakaran terus didengungkan.

Pada tahun 1918 terjadi kebakaran besar di Kwitang. Momen itulah yang kemudian menyentak orang termasuk para petinggi Kotapraja, karena kebakaran besar itu tak mampu dipadamkan hanya dengan sistem anak pompa. Akhirnya, persis di tahun 1919 secara resmi Kotapraja Batavia memiliki Pemadam Kebakaran.

Persoalan tak lantas selesai. Masalah bagaimana mendapatkan air dengan cepat menjadi masalah selanjutnya. Seringkali kebakaran terjadi di kawasan yang jauh dari sumber air, sungai misalnya dan saluran air yang mungkin ada di dekat lokasi kebakaran sering kering di musim kemarau dan berlumpur pula. Untuk mengatasi masalah itu, lahirlah Sumur Kebakaran yang dibuat di beberapa tempat. Air Sumur Bor dialirkan ke Sumur Kebakaran.

Markas Pemadam Kebakaran di Kotapraja Batavia ini masih ditempati oleh Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, yaitu di Gang Ketapang. Diabad 20 itu Tangsi Pemadam Kebakaran memiliki Kantor, Ruang Jaga, dan Garasi dengan tiga Mobil Penyemprot Air. Enam sepeda juga menjadi bagian dari perangkat Pemadam Kebakaran ini. Dan kini Pemadam Kebakaran mulai berkembang, di Jakarta saja sudah ada enam Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta timur dan Sudin Pulau Seribu dan didukung UPT Pusdiklatsar.

B. Lokasi Perusahaan

Bagian Kantor Pemadam Kebakaran di Jalan Mahar Martanegara Kompleks Pilar Mas  Nomor 2.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Waktu

Praktik Kerja Industri dilaksanakan pada tanggal 9 Januari s.d 7 April 2017. Mulai pukul 08.00 s.d. 12.00

b. Tempat

Bagian Pencegahan, Kantor Pemadam Kebakaran Kota Cimahi.

D. Struktur Organisasi Departemen

Contoh Struktur Organisasi Perusahaan

Bab III. Laporan Kegiatan

A. Landasan Teoritis (Bidang  yang  Dilaporkan)

I. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah rancang bangun program-program komputer dengan metode atau cara, teknik dan alat bantu tertentu(Roger Pressman). Banyak definisi yang muncul berkaitan dengan istilah Rekayasa Perangkat Lunak akan tetapi secara umum dapat disimpulkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak adalah pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa, sehingga dihasilkan produk perangkat lunak yang ekonomis, handal dan bekerja efisien pada dunia nyata. Dalam kegiatan perekayasaan perangkat lunak, terdapat 3 elemen kunci, yaitu :

  1. Metode, yaitu teknik pengembangan perangkat lunak yang menawarkan alur dan konfigurasi proses pengembangan.
  2. Proses, yaitu aktualisasi pengembagan perangkat lunak mulai dari proses analisis kebutuhan sampai validasi.
  3. Alat, yaitu berfungsi sebagai pendukung metode sehingga metode tersebut dapat digunakan lebih efektif dan efisien.

Adapun tujuan dari Rekayasa Perangkat Lunak adalah untuk menghasilkan suatu produk Perangkat Lunak. Sedangkan produk Perangkat Lunak adalah system perangkat lunak yang tidak hanya terdiri dari perangkat lunak, tetapi termasuk dengan dokumentasinya yang menggambarkan cara menginstalasi dan menggunakan perangkat lunak yang dibangun tersebut.

II. Ruang Lingkup

Sesuai dengan definisi yang telah disampaikan sebelumnya, maka ruang lingkup RPL dapat digambarkan sebagai berikut:

Ruang lingkup RPL (Abran Et.Al., 2004)           

  • Software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak
  • Software Design mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak
  • Software Construction berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan
  • Software Testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak
  • Software Maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan
  • Software Configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu
  • Software Engineering Management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak
  • Software Engineering Tools and Methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL
  • Software Engineering Process berhubungan dengan definisi, implementasi pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses RPL
  • Software Quality menitik beratkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak
III. Pengertian Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu dari bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis windows dengan mode grafis Graphic User Interface (GUI) dan menggunakan bahasa pemrograman BASIC sebagai bahasa originalnya.

Visual basic merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman BASIC dengan berprinsip pada Integrated Development Environment (IDE). Visual Basic mampu membuat program berbasis windows dengan bahasa BASIC yang hampir sama dengan versi BASIC untuk DOS, namun perbedaannya adalah Visual Basic menggunakan Object Oriented Programming (OOP) dan Event-Driven Model of Programming (eksekusi program tergantung pada event yang sedang terjadi pada tiap objek).selain itu Visual Basic menyediakan fasilitas kontrol-kontrol pembuatan objek untuk program aplikasi, seperti : textbox, CommandButton, label dan sebagainya.

Pada waktu memulai Visual Basic, beberapa window kecil berada didalam window besar (window induk), bentuk inilah yang dikenal dengan format Multiple Document Interface (MDI).

IV. Input-Output Surat Masuk dan Surat Keluar

a. Input (Masukan)

Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam sistem komputer melalui input device.

b. Output (Keluar)

Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data yang berupa informasi hasil pengolahan.

c. Surat Masuk

Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi/perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi.

d. Surat Keluar

Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat suatu organisasi /perusahaan untukdikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun kelompok.

B. Deskripsi Kegiatan Prakerin

Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri tidak banyak kegiatan yang saya lakukan, dikarenakan administrasi di sana yang masih tergolong sedikit. Kegiatan dari hari senin sampai dengan hari jumat diawali dengan melaksanakan upacara atau apel pagi kemudian dilanjutkan dengan mengisi daftar hadir dengan menandatangani absen dan mengerjakan tugas seperti semestinya. Ada dua tempat lokasi kerja, Gedung Pemadam Kebakaran, dan Kantor Pemadam Kebakaran tepatnya di komplek Pilar Mas.

Saya ditempatkan di Kantor Pemadam Kebakaran. Salah satu kegiatan yaitu menginput-output Surat Masuk dan Surat Keluar. Pada proses penginputan data maka yang biasa dilakukan memasukkan data kedalam komputer. Selanjutnya akan diproses ketahap selanjutnya.

Tahap selanjutnya, yaitu tahap output data. Pada tahap ini, data yang sebelumnya sudah terproses dan selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah data tersebut akan dicetak dan digandakan menjadi beberapa salinan dokumen untuk diarsipkan.

C. Kegiatan Yang Dilaksanakan

NOHari Dan TanggalJenis Kegiatan
1Kamis, 12 Januari 2017Membuat Lembar Disposisi
2Senin,16 Januari 2017Membuat Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar
3Rabu, 18 Januari 2017Menandai berkas yang belum lengkap
4Kamis, 19 Januari 2017Membuat sistem informasi Surat Masuk dan Surat Keluar
5Jum’at, 20 Januari 2017Menandai berkas yang belum lengkap
6Kamis, 26 Januari 2017Menjadi seksi dokumentasi selama kunjungan TK
7Kamis, 26 Januari 2017Menghitung durasi saat praktik pemadaman
8Rabu, 1 Februari 2017Mengarsipkan surat
9Kamis, 2 Februari 2017Mengarsipkan surat
10Jum’at, 3 Februari 2017Mengarsipkan surat dengan kriteria tanggal kejadian
11Jum’at, 3 Februari 2017Memilah sasaram kerja pegawai
12Jum’at, 3 Maret 2017Membuat Laporan Pelaksanaan Perjalanan Dinas
13Selasa, 21 Maret 2017Menjadi seksi dokumentasi selama kunjungan TK
14Rabu, 22 Maret 2017Membuat Surat Permohonan Domisili Perusahaan

D. Hasil Kegiatan

Lampirkan foto-foto kegiatan dan deskripsi kegiatan.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Kegiatan Prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa/siswi khususnya  siswa/siswi SMK Pasundan 2 Cimahi. Dengan adanya kegiatan Prakerin siswa/siswi dituntut untuk mempunyai sikap inisiatif, mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa/siswi diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi. Prakerin merupakan kegiatan Praktik di luar jam Sekolah yang bekerja sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa/siswi dapat berlatih untuk mampu bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar.

B. Saran

Bagi pihak sekolah :

  1. Pihak Sekolah hendaknya menempatkan siswa/siswi Praktik di tempat kerja yang sesuai dengan jurusan/keahliannya.
  2. Diharapkan Sekolah dapat lebih meningkatkan materi dan bimbingan kepada siswa/siswi agar lebih siap dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri.

Bagi pihak perusahaan :             

  1. Sebaiknya para petugas lapangan yang bertugas, merawat kendaraan pemadam kebakaran lebih baik. Sehingga saat perjalanan tidak terjadi lagi kendala, terutama ketika perjalanan menuju lokasi kebakaran.
  2. Diharapkan untuk melakukan olahraga bersama, setidaknya seminggu sekali.