Langkah dan Urutan Membuat Makalah

5 min read

Urutan membuat Makalah dapat dilakukan dengan memperhatikan bagian-bagian dari makalah itu sendiri. Setiap bagian memiliki peran penting dari sebuah makalah. Untuk lebih jelas berikut ini langkah-langkahnya.

Urutan Membuat Makalah

Adapun urutan dari bagian yang di dalam makalah sebagai berikut:

  1. Sampul
  2. Kata Pengantar
  3. Daftar Isi
  4. Bab I. Pendahuluan
    • A. Latar Belakang
    • B. Tujuan Makalah
  5. Bab II. Pembahasan
  6. Bab III. Penutup
  7. Daftar Pustaka
  8. Lampiran Jika Ada.

Delapat bagian ini hanya ditemukan pada makalah deangn format 3 bab. Namun tidak semua makalah terdiri dari 3 bab. Ada makalah yang terdiri dari 4 bab. Perbedaanya ada pada bagian Pembahasan yang dipisahkan menjadi Dua Bab.

Adapun format makalah 4 bab sebagai berikut;

  1. Sampul
  2. Kata Pengantar
  3. Daftar Isi
  4. Bab I. Pendahuluan
    • A. Latar Belakang
    • B. Tujuan Makalah
  5. Bab II. Kajian Pustaka
  6. Bab III. Pembahasan
  7. Bab IV. Penutup
    • A. Kesimpulan
    • B. Saran
  8. Daftar Pustaka
  9. Lampiran Jika Ada

A. Gaya Selingkung Makalah

Gaya selingkung adalah format penulisan yang digunakan. Secara khusus, gaya selingkung penyusunan makalah bergantung dari instansi dan universitas masing-masing. Namun pada umumnya sebagai berikut :

  1. Ukuran Kertas : A4
  2. Sampul : Kertas Buffalo
  3. Font Famili : Serif seperti Times New Roman, Calibri, Bookman Old Style dan seterusnya
  4. Ukuran Huruf : 12 Pt
  5. Spasi : 1.5
  6. Margin : 4 cm untuk sisi kiri dan atas dan 3 cm untuk sisi bawah dan kanan. 4433
  7. Nomor Halaman di tulis pada pojok kanan atas dan untuk halaman bab di tulis di bagian bawah.
    • Nomor halaman bagian isi, daftar pustaka dan lampiran ditulis dengan angka latin
    • Nomor bagian isi, daftar isi, dan kata pengantar di tulis dalam angka romawi (i,ii,iii,iv, dst)
    • Halaman sampul dihitung sebagai laman i namun tidak dituliskan

B. Format Penulisan Makalah

Adapun format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut : 

Halaman judul. 

Berisi judul makalah, tujuan pembuatan makalah, nama pembuat, logo lembaga/ institusi, nama lembaga, beserta alamat, tahun akademik.

BAB I PENDAHULUAN 

a. Latar belakang, berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan makalah.
b. Rumusan masalah, berisi tentang pokok-pokok pembahasan dalam makalah.
c. Tujuan penulisan, berisi tentang tujuan serta manfaat penulisan.

BAB II PEMBAHASAN MASALAH.

Berisi tentang data atau teori dari referensi

yang didapat untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat serta pendapat penulis untuk memperjelas data atau teori tersebut.

BAB III PENUTUP

  1. Kesimpulan, berisi tentang hasil ringkas dan padat yang didapat bukan copy paste sebagian isi makalah .
  2. Saran, berisi pernyataan masukan atau pendapat penulis untuk subjek dalam pembahasan makalah.
  3.  Kata penutup, berisi ucapan terimakasih dan permohonan kritik rekonstruktif untuk penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi atau sumber  yang telah diambil untuk menunjang data penulisan.


Teknik Penulisan Makalah

Ada beberapa tata cara dalam tehnik penulisan makalah yang benar, diantaranya adalah :

Tata cara penulisan

  1. Penulisan makalah menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tidak berbunga-bunga dan to the point.
  2.  Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung).
  3. Untuk menghindari subyektivitas, penulisan makalah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar dan bisa diganti dengan kata penulis.

Bentuk dan format penulisan

  1. Naskah makalah diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan ukuran  font 12, Spasi 1,5. Dan mejorok 5 ketukan.
  2. Skripsi berbahasa Arab menggunakan font Traditional Arabic dengan huruf ukuran 18.
  3. Kertas yang dipergunakan untuk penulisan makalah adalah Kuarto (A4) ukuran 21 x 29,7 cm berat 70 – 80 gram.
  4. Batas margin untuk Top Left  4 cm dan  Bottom Right 3 cm.
  5. Penulisan BAB dan Sub Tema di Bold (tebal)

Tehnik notasi ilmiah

  1. Kutipan

a. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip baik dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung tidak dibenarkan lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris, diketik biasa dalam teks skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh tanda petik(“) dan diberi nomor kutipan yaitu dengan pola catatan kaki (footnote). Ini dimaksudkan jika diperlukan notasi dapat lebih leluasa dan memudahkan pembaca. Kutipan yang  lebih dari empat baris, diketik dengan masuk (menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Kutipan terjemah al-Qur’an dianggap seperti kutipan langsung, diketik 1 spasi meskipun kurang dari empat baris, tidak ditulis miring dan tidak menyebut kata Artinya.

b. Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan. Dalam kutipan semacam ini, penulis tidak perlu memberi tanda petik, ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber pengambilannya.

c. Kutipan Tafsir dan Hadist harus bersumber pada kitab asli (sumber primer).

d. Kutipan dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan menunjukkan print-outnya.

2. Catatan kaki (footnote)

a. Catatan kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan atau pendapat dan bisa berfungsi sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan yang dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks.

a. Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri, dimulai pada ketukan kelima di bawah garis catatan kaki.

b. Cara penulisannya secara berurutan: 

nama pengarang (nama tidak dibalik dan gelar tidak ditulis), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik.

ex: Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21, (Yogyakarta: Safiria Insania Press dan UII, 2003), Cet. 1, hlm. 15.

c. Apabila nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang, maka kedua nama itu ditulis. Apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al. 

Contoh dua pengarang Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000. Hlm. 10.  Penulisan dalam footnote sebagai berikut:
Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10.

Contoh lebih dari dua :  Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000. Hlm. 10. Penulisan dalam footnote sebagai berikut :
Djaali, et. al., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10.

d. Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor maka yang ditulis editornya saja dengan  (ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi tambahan “s” (eds.), .

Contohnya:
Mastuhu (ed.), Penelitian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 125.
Harun Nasution dan Azyumadi Azra (eds.), Perkembangan Modern dalam Islam, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm. 125

e. Apabila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang sama maka cukup dengan “Ibid.” Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu disebutkan halamannya, 

contoh:
5Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).

f. Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis: Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit., diikuti hlm. Adapun op.cit, singkatan daru “opere citato” yang artinya dalam karangan yang telah disebut. Sedangkan apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit Tanpa menyebutkan halaman. loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang artinya pada tempat yang telah dikutip. 

Contoh :
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, Op.Cit., hlm. 30.
11 Fazlur Rahman, Loc.Cit.

g. Lebih jelasnya lihat contoh sebagai berikut :

5Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, Op.Cit., hlm. 30.
11 Fazlur Rahman, Loc.Cit.

3. Daftar pustaka

a. Daftar pustaka ditempatkan diakhir tulisan dengan jarak satu (1) spasi dan tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua sumber pustaka satu setengah (1,5) spasi.

b. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (sesuai alfabetis, ditulis nama belakang dahulu), koma, judul buku dicetak miring (italic), koma, jilid atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, koma, nomor cetakan. 

Contoh :
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1973, Cet. 3.

c. Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama kedua-duanya ditulis, dihubungkan dengan kata dan, seperti Nashiruddin dan Karnadi. Apabila lebih dari dua orang, ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan)

d. Apabila berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang asli, koma, judul buku, koma, kata terj. nama penerjemah, koma, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit diakhiri dengan titik. 

Contoh :
Benda, Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit : Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta: Pustaka Jaya, 1980.

e. Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“—“), koma, nama situs, titik. 

Contoh :
Sapari, Ahmad “Kurikulum Berbaris Kompetensi”, http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml.

Makalah Asam Urat

Asam Urat Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang dikenal...
Ananda Dwi Putri
14 min read

Leave a Reply