Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
Konsep Pendidikan IPS
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomen klatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social sience), maupun ilmu pendidikan (sumantri 2001:89). Social Sience Education ( SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut ips sebagai “Social Sience Education” dan Social Studies. Dengan kata lain, ips mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi ekonomi ilmu politik hukum sejarah antropologi psikologi sosiologi dsb.
Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut meliputi:
1) Ilmu Sosial
Ilmu Sosial (Sosial Science) merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
2) Studi Sosial
Studi Sosial (Sosial Studies) merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Studi sosial tidak selalu bertaraf akademis bahkan merupakan bahan bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.
3) Pengetahuan Sosial
Ide IPS itu sendiri berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies” istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Commite of Sosial Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga tersebut adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum ilmu ilmu sosial di tingkat sekolah dan ahli ahli ilmu sosial yang mempunyai minat yang sama.
Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi dalam enam macam :
Konsep dasar historis dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan hasil pengalaman masa lalu, berupa UU dan peraturannya maupun berupa tradisi dan ketetapannya.
Konsep dasar sosiologis dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikan nya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembangkannya.
Konsep dasar ekonomis dasar yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
Konsep dasar politik dan administrasi dasar yang memeberi bingkai ideologi dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat.
Konsep dasar psikologis dasar yang memberi informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek,pengukuran dan penilaian bimbingan dan penyuluhan.
Konsep dasar filsafat dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar yang lain.
- Landasan Pendidikan IPS
Landasan – landasan PIPS disiplin ilmu meliputi landasan filosofis, ideologis, sosiologis, antropologis, kemanusiaan, politis, psikologis, dan religius.
Landasan filosofis, memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk menentukan apa objek kajian yang menjadi kajian pokok dan dimensi pengembangan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Landasan ideologis, memberikan gagasan mendasar untuk memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan ( Bagaimana keterkaitan antara das sein PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das sein PIPS sebagai pendidikan kemasyarakatan, bagaimana keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan praktis etika, moral, politik, dan norma-norma perilaku dalam membangun dan mengembangankan PIPS ).
Landasan sosiologis, memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita, kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan ke depan melalui interaksi sosial yang akan membangun teori-teori agar prinsip-prinsip PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan sosiologis telah memberikan dasar-dasar sosiologis terhadap pranata dan institusi pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif.
Landasan antropologis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan pola, sistem, dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga relevan dengan pola, sistem dan struktur kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks. Landasan ini telah dan akan memberikan dasar-dasar sosial-kultural masyarakat terhadap struktur PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dalam perubahan sosial yang konstruktif.
Landasan politik, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan gratis kebijakan dalam politik pendidikan dari PIPS. Peran dan keterlibatan pihak pemerintah dalan landasan ini sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkrin steril dari campur tangan unsur birokrasi.
Landasan humaniora, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan karakteristik ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan. Landasan ini snagat penting karena pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.
Landasan psikologis,memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-cara PIPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuan yang baik dalam tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas psikologisnya. Hal ini sejalan dengan hakikat dari struktur yang dapat dipelajari, dialami, diverifikasi, diklasifikasi oleh anggota komunitas PIPS berdasarkan kapasitas psikologis dan pengalamannya.
Landasan religius, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar tentang nilai-nilai, norma, dan moral yang menjadi jiwa yang melandasi keseluruhan bangunan PIPS, khususnya pendidikan di Indonesia.
- Dimensi IPS
Program pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi meliputi :
1) Dimensi Pengetahuan (Knowledge)
2) Dimensi keterampilan (Skills)
3) Dimensi nilai dan sikap (Values and attitudes)
4) Dimensi tindakan (Action)
Walaupun empat dimensi ini memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain tetapi dalam proses pembelajaran, empat dimensi ini saling melengkapi. Untuk kepentingan analisis akademik, empat dimensi ini dibedakan agar guru dapat merancang pembelajaran IPS secara sistematis. - Tujuan pendidikan IPS diberikan di SD
Setiap bidang studi tercantum dalam kurikulum sekolah, telah dijiwai oleh tujuan yang harus dicapai oleh pelkasana Proses Belajar Mengajara (PBM) bidang studi tersebut secara keseluruhan. Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan kulikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS.
Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab, sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial. Dan kurikulum IPS 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan kelingkungan.
Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosioal dan kemanuasiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
Dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa langsung kedalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran ilmu pengetahuan secara nyata. Di samping itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat, siswa secra langsung dapat mengamati dan mempelajari norma-norma peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut.sehigga siswa dapat pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat. Dengan kata lain manfaat yang diperoleh setelah mempeljari ilmu pengetahuan sosial dismaping mempersiapkan diri untuk terjun kemasyarakat, juga membentuk dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan manaati aturan yang berlaku dan turut pula mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Manusia, tempat dan lingkungan
Waktu, keberlanjutan dan perubahan
Sistem sosial dan budaya
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut:
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak dimasyarakat.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan dimasyarakat.
Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi