Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan Belajar Mengajar dapat dinyatakan sebagai bentuk tercapai tujuan instruksional khusus (TIK) dalam pembelajaran yang sesuai dengan kartakteristik dan topik materi diajarkan. Hal ini ditinjau dari sisi peserta didik dengan demikian, maka proses pembelajaran yang dilakukan tidaklah cukup dikatakan sebagai keberhasilan pembelajaran.
B. Indikator Keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut:
· Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,baik secara individual maupun kelompok.
· Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa,baik secara individual maupun kelompok.
C. Penilaian Keberhasilan
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya,tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
· Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
· Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.
· Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester,satu atau dua tahun pelajaran.
D. Tingkat Keberhasilan
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai tingkat mana prestasi (hasil) belajar yag telah dicapai. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:
· Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa
· Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.
· Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.
· Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.
E. Program Perbaikan
Taraf atau tigkatan keberhasilan proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya. Salah satunya adalah sehubungan dengan kelagsungan proses belajar mengajar itu sendiri.
1. Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau ahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru.
2. Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendakanya bersifat perbaikan (remedial).
Pengukuran tentang taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar ini ternyata berperan penting. Karena itu,pengukuranya harus betul-betul syahih (valid),andal (reliabel), lugas (objective).
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Berbagai faktor adalah tujuan,guru,anak didik,kegiatan pengajaran,alat evaluasi,bahan evaluasi,dan suasana evaluasi. Berbagai faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru,dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik.
2. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuanya,dia dapat merubah anak didik menjadi anak yang cerdas.
Keberhasilan belajar mengajar dihasilkan bervariasi. Kevariasian ini dilihat dari tingkat keberhasilan anak didik menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dalam setiap kali pertemuan kelas.variasi hasil produk ini patokanya adalah tujuan pembelajaranya yang harus dicapai oleh setiap peserta didik.
3. Anak Didik
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah.orang tuanya lah yang memasukkanya untuk di didik agar menjadi orang yang berilmu pengetahua di kemudian hari. Kepercayaan orang tua anak diterima oleh guru dengan kesadaran dan penuh keikhlasan. Maka jadilah guru sebagai pengemban tanggung jawab yang diserahkan itu.
4. Kegiatan Pembelajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang bmengajar,anak didik yag belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar anak didik
Strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan kualitas hasil belajar mengajar. Jarang ditemukan guru hanya menggunakan suatu metode dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.hal ini disebabkan rumusan tujuan yang guru buat tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan tujuan.
Dengan demikian,kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar.
5. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan pelajaran itu sudah dikemas dalam bentuk buku paket untuk dikonsumsioleh anak didik
6. Suasana Evaluasi
Selain faktor tujuan,guru,anak didik,kegiatan pengajaran,serta bahan dan alat evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Pelaksanaan evaluasi kelas masing-masing.