INSTRUMEN BUDAYA LITERASI SEKOLAH
(Tiga Tahapan Pelaksanaan GLS di Sekolah0
Untuk Membangun dan Mengembangkan Budaya Literasi Sekolah)
Nama sekolah | :……………………………………………………………………………….. |
Alamat | :……………………………………………………………………………….. |
Alamat Web | :……………………………………………………………………………….. |
Telepon | :……………………………………………………………………………….. |
Surel (email)Sekolah | :……………………………………………………………………………….. |
HP kontak person dansurel | :……………………………………………………………………………….. |
Berilah tanda cek (V) pada kolom “sudah” atau “belum” sesuai dengan kondisi di sekolah Ibu/Bapak! Pengisian centang “belum” dapat dilengkapi dengan catatan mengenai “masalah” yang dihadapi (kolom paling kanan).
NO | INDIKATOR | SUDAH | BELUM | MASALAH(JIKA BELUM) |
1 | Ada kegiatan 15 menit membaca yang dilakukan setiap hari (di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran). | |||
2 | Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan minimal satu semester. | |||
3 | Guru menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung. | |||
4 | Kepala sekolahdan tenaga kependidikan menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung. | |||
5 | Ada Tim Literasi Sekolah (TLS) atau tim sejenis yang dibentuk oleh kepala sekolah. | |||
6 | Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas. | |||
7 | Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas, koridor, dan area lain di sekolah. | |||
8 | Ada poster-poster kampanye membaca untuk memperluas pemahaman dan tekad warga sekolah untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat | |||
9 | Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area baca yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan literasi. | |||
10 | Perpustakaan sekolah menyediakan beragam buku bacaan (buku nonpelajaran: fiksi dan nonfiksi) yang diperlukan peserta didik untuk memperluas pengetahuannya dalam pelajaran tertentu. | |||
11 | Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadilingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat poster-poster tentang pembiasaan hidup bersih, sehat, dan indah. | |||
12 | Peserta didik memiliki jurnal membaca harian (menuliskan judul bacaan dan halaman) | |||
13 | Peserta didik memiliki portofolio yang berisi kumpulan jurnal respon membaca. | |||
14 | Peserta didik memiliki portofolio yang berisi kumpulan jurnal respon membaca (untuk SMP minimal dua belas buku nonpelajaran) | |||
15 | Jurnal respon peserta didik dari hasil membaca buku bacaan dan/atau buku pelajaran dipajang di kelas dan/atau koridor sekolah | |||
16 | Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15 menit membaca) dalam bentuk menghasilkan respon secara lisan maupun tulisan (bagian dari penilaian nonakademik) | |||
17 | Ada berbagai kegiatan tindak lanjut (dari 15 menit membaca) dalam bentuk menghasilkan respon secara lisan maupun tulisan dalam pembelajaran (bagian dari penilaian akademik yang terintegrasi dalam nilai mata pelajaran) | |||
18 | Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen melaksanakan dan mendukung gerakan literasi sekolah | |||
19 | Ada penghargaan terhadap pencapaian peserta didik dalam kegiatan literasi secara berkala | |||
20 | Ada kegiatan akademik yang mendukung budaya literasi sekolah, misalnya: wisata ke perpustakaan atau kunjungan perpustakaan keliling ke sekolah | |||
21 | Ada kegiatan perayaan hari-hari tertentu yang bertema literasi | |||
22 | Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan berpikir kritis dan kreativitas berkomunikasi secara verbal, tulisan, visual, atau digital) dalam perayaan hari-hari tertentu yang bertema literasi | |||
23 | Peserta didik menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi–di luar buku teks pelajaran–untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran | |||
24 | Ada pengembangan berbagai strategi membaca (dalam kegiatan membaca 15 menit dan/atau dalam pembelajaran) | |||
25 | Guru melaksanakan “strategi literasi dalam pembelajaran” dalam semua mata pelajaran | |||
26 | Sekolah melibatkan publik (orangtua, alumni, dan elemen masyarakat) untuk mengembangkan kegiatan literasi sekolah. | |||
27 | Sekolah berjejaring dengan pihak eksternal untuk pengembangan program literasi sekolah dan pengembangan profesional warga sekolah tentang literasi. |