Identifikasi Kebutuhan Belajar Peserta Didik

4 min read

Kebutuhan Belajar Peserta Didik

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik merupakan aspek yang penting. Aspek ini bisa dianggap sebagai pra kondisi dari aktivitas belajar peserta didik terkiat dengan keadaan psikologi peserta didik.


Pengertian Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran

Kebutuhan belajar dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda tapi sama, M. Atwi Suparman (2001: 63) dengan kata lain setiap keadaan yang kurang dari seharusnya menunjukkan adanya ‘kebutuhan’. Apabila kesenjangan itu besar atau menimbulkan akibat lebih jauh perlu ditempatkan sebagai prioritas yang yang harus diatasi. Jangan melompat ke ‘pemecahan masalah’ sebelum yakin ‘apa masalahnya’.

Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam organism atau akibat pengaruh kejadian-kejadian dari lingkungan organism (Oemar Hamlik : 1978)

Kebutuhan belajar bersumber dari adanya kebutuhan yang secara bawahan (Inhaerent) dipunyai individu semenjak ia dilahirkan. Kebutuhan inilah yang merupakan tenaga pendorong bagi individu untuk hidup , untuk mempertahankan diri dari ancaman bahaya dan untuk berkembang terus. Menurut Maslow : Seorang ahli psikologi , kebutuhan dasar manusia itu berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi. Teori itu disebut sebagai teori “Jenjang Kebutuhan Manusia” Sebagai tenaga pendidik, dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar paling tidak kita dituntut menyadari dua hal, yaitu mengapa kebutuhan belajar itu muncul dan untuk apa ia perlu dimunculkan?

A. Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran

Informasi adanya kesenjangan kopetensi peserta didik yang dicari dalam proses identifikasi kebutuhan pembelajaran adalah kopetensi peserta didik saat ini dibandingkan dengan kopetensi peserta didik yang seharusnya dikuasai. Kesenjangan yang dimaksud adalah kesenjangan pengetahuan,keterampilan atau sikap, bukan kesenjangan yang lain yang akan diatasi dengan desain pembelajaran.

Dalam perencanaan pelaksanaan idendifikasi kebutuhan belajar, keterlibatan peserta didik sangat diperlukan, sumber-sumber atau potensi yang tersedia pada masing-masing individu, permasalahan dan prioritas masalah, dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran, akan di petakan sesuai kelompoknya,untuk kemudian dibuat kelompok sesuai kebutuhan belajar masing-masing. .Kebutuhan-kebutuhan belajar tersebut kemudian ditata secara cermat dan berurutan. Selanjutnya ditentukan urutan prioritas kebutuhan belajaran atas dasar kepentingan dan kesegeraannya untuk dipenuhi melalui kegiatan belajar.

Secara umum,ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran,yaitu:

  1. Menentukan kesenjangan penampilan siswa yang disebabkan kekurangan ‘kesempatan’ mendapatkan pendidikan/pelatihan
  2. Mengidentifikasi bentuk kegitan pembelajaran yang paling tepat
  3. Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan pembelajaran

C. Proses Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran

Instrumen Identifikasi Kebutuhan Belajar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V11
Materi Ajar : Sub. Tema 2 / Membuat Laporan Teks Hasil Observasi

Sebelum peserta didik mendapat materi tersebut,guru harus mengetahui sejauh mana pengetahuan dasar mereka tentang materi ajar yang akan diberikan. Jika mereka telah faham tentang teori/konsep membuat laporan teks hasil observasi, berarti guru tidak perlu memberikan materi tersebut,kegiatan berikutnya bisa langsung melalukan observasi kemudian peserta didik bias membuat laporan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan tertulis. Untuk mengetahui kemampuan/pengetahuan dasar peserta didik tersebut,digunakan alat ukur berupa angket sebagai berikut!

Angket Pemahaman Pesert Didik Terhadap Materi
Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

IDENTITAS

Nama : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………

PETUNJUK :

  1. Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini!
  2. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab sangat kami harapkan.
  3. Atas bantuan Anda kami sampaikan terima kasih.

Pertanyaan:
1. Apakah anda tau apa itu laporan hasil observasi ?
a. Ya b.Tidak
2. Apakah anda pernah membaca/melihat teks berupa laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda pernah mendapatkan tugas membuat laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda tau bentuk laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah anda tau apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah anda tau struktur laporan hasil observasi yang benar?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah anda tau unsur-unsur yang harus termuat dalam laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah data yang diperoleh saat melakukan observasi dapat digunakan untuk membuat laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah kesalahan dalam memperoleh data saat melakukan observasi dapat berpengaruh pada penyusunan struktur laporan hasil observasi?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah penyusunan laporan hasil observasi bisa dilaksanakan sebelum melakukan observasi?
a. Ya b. Tidak

D. Menilai Kesenjangan

Menurut Suharsimi (1995) penilaian adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk (secara kualitatif). Penilaian bisa juga diartikan sebagai suuatu usaha untuk mendapatkan informasi secara berkesinambungan dan akurat tentang proses belajar mengajar yang telah dicapai dan langkah yang harus dilaksanakan sebelum memulai proses belajar mengajar selanjutnya. Dalam hal ini,penilaian kesenjngan yang didapat dari angket di atas bias dijadikan dasar untuk mengetahui;

  • Tingkat singnifikansi kesenjangan
  • Luas ruang lingkupnya
  • Pengaruh kesenjangan tersebut terhadap kegiaan belajar mengajar selanjutnya.

E. Langkah-langkah Menulis Tujuan Instruksional

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran,selanjutnya desainer pembelajaran/guru dapat menyusun tujuan pembelajaran. Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa: (1) tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).

Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.

Sebagai langkah lanjut,perumusan tujuan pembelajaran yang berupa pencapaian kopetensi (sebagai solusi),Berikut ini rumusan tujuan pembelajaran yang disampaikan. Anderson & Krathwohl (2001) merevisi taksonomi Bloom kawasan kognitif menjadi: Ingatan (C1),Pemahaman (C2),Penerapan (C3),Analisis (C4),Evaluatif (C5),dan Mencipta/Kreasi (C6)Dalam penyusunan rumusan tujuan

pembelajaran diupayakan mengandung 4 kalimat/kata:

  1. Siapa (orang) yang akan belajar?
  2. Gunakan kata ‘akan dapat’ setelah orang yang akan belajar?
  3. Gunakan kata kerja aktif yang dapat diamati dan dapat diukur (observable & measurable)
  4. Objek/kompetensi/prilaku yang diharapkan,contohnya: peserta didik dapat menyusun teks deskripsi,dll

Contoh perumusan Tujuan Pembelajaran:

Menentukan Tujuan Pembelajaran
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Menulis Teks Hasil Observasi
Tema : Cinta Lingkungan Hidup (Teks Hasil Observasi)
Subtema 1 : Cinta Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
KI 4: Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

  1. Mengetahui isi teks hasil observasi
  2. Mengetahui struktur teks hasil observasi
  3. Mengetahui ciri bahasa teks hasil observasi

D. Tujuan Pembelajaran

  1. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui isi teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan.
  2. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui struktur teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan
  3. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan
  4. Setelah membaca dan mempelajari teks laporan hasil observasi,peserta didik dapat menulis teks laporan hasil observasi dari data yang diperoleh di lapangan.

Leave a Reply