Daftar isi
Aspek negatif globalisasi
Selain memiliki aspek positif, globalisasi juga memiliki aspek negatif sebagai berikut.
- Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam penguasaan teknologi. Mereka yang tidak mampu, miskin, dan tidak punya keterampilan akan semakin terpinggirkan.
- Negara-negara yang kuat ekonominya akan bersekongkol untuk mencari keuntungan sebesar- besarnya. Hal ini sering kali merugikan negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya lemah.
- Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama sebagai upaya untuk menunjukkan kehadiran- nya melalui berbagai forum dan organisasi.
- Kadar dan kualitas kejahatan semakin canggih dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
- Semakin menurunnya sumber daya alam yang vital, seperti air, hutan, dan terjadinya pencemaran global.
Dampak negatif globalisasi
Globalisasi membawa dampak negatif bagi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, iptek, sikap mental, dan hankam. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Bidang politik
Meningkatkan euforia politik/kebiasaan/kebebasan politik yang berlebihan, yaitu kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi, tetapi memiliki target utama meraih kekuasaan lokal atau pusat.
2) Bidang ekonomi
- Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya pada proses kendali negara yang mempunyai kekuatan ekonomi raksasa yang menimbulkan ketergantungan negara-negara miskin.
- Menimbulkan kesenjangan kepemilikan modal yang mendorong timbulnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.
3) Bidang sosial budaya
- Menimbulkan pola hidup gesellschaft (perkembangan), artinya hubungan dan kerja sama antarorang atas dasar mencari keuntungan dan kegotongroyongan.
- Menimbulkan bahaya yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan (hal-hal yang harus dihindari), antara lain, sebagai berikut.
- Hedonisme adalah paham yang mengajarkan kesenangan dunia menjadi tujuan dan tindakan manusia.
- Materialisme adalah paham yang mengajarkan bahwa segala sesuatu ditukar dengan materi atau kebendaan.
- Sekularisme
- Paham yang tidak mengindahkan (tidak memerhatikan kehidupan agama).
- Paham yang memisahkan kehidupan negara dengan kehidupan agama.
- Paham yang hanya mementingkan kehidupan dunia.
- Individualisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan individu.
- Egoisme adalah paham yang mengutamakan kepentingan diri sendiri.
- Ekstremisme
- Paham bergaya hidup yang berbeda (mempunyai batas kebiasaan atau norma).
- Paham yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan negara dengan cara-cara kekerasan dan inkonstitusional.
- Elitisme adalah paham bergaya hidup elite (unggul) yang berbeda dengan keumuman masyarakat.
- Eksklusivisme adalah paham bergaya hidup eksklusif (menonjol) yang berbeda dengan keumuman masyarakat
- Glamoristik, adalah paham bergaya hidup yang suka menonjolkan kemewahan (kegemerlapan) dunia.
- Konsumtif, adalah sifat (sikap) suka membelanjakan uangnya untuk barang- barang yang kurang perlu atau tidak produktif.
Sifat-sifat tersebut di atas (hedonisme, materialisme, sekularisme, individualisme, egoisme, ekstremisme, elitisme, eksklusivisme, glamoristik, konsumtif) tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga hal-hal tersebut dapat mengancam sendi-sendi kehidupan budaya masyarakat yang elah menjadi tradisi Indonesia.
- Perilaku menyimpang yang melanggar ajaran agama, moral atau etika, dan hukum.
(1) Bidang hukum
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas kriminalitas.
- Merebaknya penyakit sosial.
- Penyalahgunaan narkoba.
- Merebaknya pornografi.
(2) Bidang lingkungan hidup
- Lingkungan menjadi berkualitas dan rusak.
- Pencemaran lingkungan.
- Dekompensasi lingkungan