Contoh Satuan Acara Penyuluhan Imunisasi

11 min read

Satuan Acara Penyuluhan – SAP Imunisasi

TopikImunisasi
Sub Pokok BahasanLangkah Awal Menyehatkan Anak
SasaranIbu – ibu yang mempunyai anak bayi dan balita di Dusun Guah Kecamatan Tragah
TargetIbu yang mempunyai bayi dan balita sebanyak ± 60 orang
Hari / TanggalSabtu, 25 Juni 2011
TempatRumah Tempat Tinggal Mahasiswa PPKM UMS
PenyuluhMahasiswa PPKM UM Surabaya

I. Latar Belakang

Berdasarkan data yang dimiliki polindes di Dusun Guah Kecamatan Tragah, presentase ibu yang memiliki bayi dan balita tahun 2024 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 25 %. Setelah dilakukan survey ternyata penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi dan ketepatan dalam pemberian imunisasi.

II.         TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu maupun polindes guna mendapatkan imunisasi lengkap.

III.       TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :

1.          Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.

2.          Menjelaskan tujuan imunisasi.

3.          Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.

4.          Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.

5.          Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.

6.          Menjelaskan cara pemberian imunisasi.

7.          Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

8.          Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.

9.          Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

IV.       MATERI  PELAJARAN

1.          Pengertian imunisasi

2.          Tujuan imunisasi

3.          Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

4.          Jenis-Jenis imunisasi.

5.          Sasaran imunisasi.

6.          Jadwal pemberian imunisasi.

7.          Cara pemeberian imunisasi.

8.          Kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

9.          Keadaan yang timbul setelah imunisasi.

10.       Tempat pelayanan imunisasi.

V.         SASARAN

Ibu-ibu yang mempunyai balita di Dusun GuahKecamatan Tragah

VI.       METODE

1.          Ceramah

2.          Diskusi

VII.    MEDIA

1.          LCD

2.          Micropone

VIII.  EVALUASI

1.          Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian imunisasi.

2.          Ibu-ibu dapat menyebutkan tujuan imunisasi.

3.          Ibu-ibu dapat menyebutkan jenis-jenis imunisasi.

4.          Ibu-ibu dapat menyebutkan sasaran imunisasi.

5.          Ibu-ibu dapat menyebutkan jadwal pemberian imunisasi.

6.          Ibu-ibu dapat menjelaskan cara pemberian imunisasi.

7.          Ibu-ibu dapat menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.

8.          Ibu-ibu dapat menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.

9.          Ibu-ibu dapat menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

10.       Ibu-ibu dapat melakukan perawatan setelah pemberian imunisasi.

IX.       PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS

1.          Protokol / Pembawa acara

Uraian tugas :

a.      Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.

b.     Mengatur proses dan lama penyuluhan.

c.      Menutup acara penyuluhan.

2.          Penyuluh / Pengajar

 Uraian tugas :

a.      Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.

b.     Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.

c.      Memotivasi peserta untuk bertanya.

3.          Fasilitator

Uraian tugas :

a.      Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

b.     Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

c.      Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

d.     Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.

4.          Observer

Uraian tugas :

a.      Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.

b.     Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

c.      Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.

d.     Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.

e.      Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan   rencana penyuluhan.

X.         PROSES PELAKSANAAN

NOWAKTUKEGIATAN PENYULUHANKEGIATAN PESERTA
13 MenitPembukaan:v Memperkenalkan diriv Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.v Melakukan kontrak waktu.v Menyebutkan materi pe-nyuluhan yang akan diberi kanv Menyambut salam dan mendengarkanv Mendengarkanv Mendengarkanv Mendengarkan
210 MenitPelaksanaan :v Menjelaskan tentang peng ertian Imunisasiv Memberikan kesempatan pada ibu  untuk bertanyav Menjelaskan tentang tujuan pemberian imunisasiv Memberikan kesempatan pada ibu  untuk bertanyav Menjelaskan tentang Jadwal pemberian imunisasiv Memberikan kesempatan pada ibu  unutk bertanyav Menjelaskan tentang jenis imunisasi yang harus diberikan.v Memberikan kesempatan pada ibu  untuk bertanyav Menjelaskan tentang efek samping imunisasiv Memberi kesempatan pada ibu   bertanya.v Mendengarkan dan memperhatikanv Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukanv Mendengarkan dan memperhatikanv Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukanv Mendengarkan dan memperhatikan.v Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukanv Mendengarkan dan memperhatikanv Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukanv Mendengarkan dan memperhatikanv Bertanya dan menjawab pertanyaan yang di ajukan
35 MenitEvaluasi :v Menanyakan pada ibu   te ntang materi yang diberikan dan reinforcement kepada ibu  bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materiv Menjawab & menjelaskan pertanyaan
42 MenitTeriminasi :v Mengucapkan terimakasih kepada ibu-ibu v Mengucapkan salamv Mendengarkan dan membalas salam

EVALUASI

a.          Evaluasi Struktur

     Kesiapan Media meliputi         : LCD, Microphone.

Penentuan waktu                        : Pukul 08.00 – 10.00 WIB

Penentuan tempat                       : Rumah Kepala Desa Dusun Guah Desa Soket Lauk

Pemberitahuan kepada warga     : Melalui speaker masjid Dusun Guah

Pengorganisasian panitia kecil

b.          Evaluasi Proses

Ibu hamil, ibu menyusui dan balita datang tepat waktu.

Kegiatan penyuluhan berjalan tertib.

Ibu hamil dan ibu menyusui mengajukan pertanyaan

Ø  Apakah kolostrum susu yang basi ?

Kolostrum bukan susu yang basi akan tetapi kolostrum adalah susu ibu yang pertama kali keluar dan banyak mengandung protein dan antibody. Kolostrum ini berwarna kuning.

Ø  Apakah anak yang berumur 1 tahun ke atas boleh diberi makan ikan ?

Boleh, karena berperan untuk tumbuh kembang bayi karena ikan banyak mengandung zat gizi

Ø  Apakah ibu yang mempunyai bayi berumur sampai 7 bulan tidak boleh berhubungan dengan suami akan menyebabkan bayinya sakit?

Tidak ada hubungannya antara sakit pada bayi dengan tidak boleh berhubungan. Sakit pada bayi bisa disebabkan karena berbagai macam faktor seperti penggunaan air, cara membersihkan botol susu, pemberian makanan tambahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi

Ø  Apakah imunisasi dapat menyebabkan penyakit kejang dan kematian ?

Imunisasi tidak ada hubungannya dengan penyakit kejang dan kematian, imunisasi harus diberikan pada bayi dalam keadaan sehat. Kejang bisa disebabkan karena demam yang tak tertangani

Ø  Apakah minum susu ibu hamil dapat menyebabkan bayi menjadi besar ?

Minum susu pada ibu hamil tidak menyebabkan bayi besar karena susu banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan ibu. Bayi besar disebabkan pola makanan ibu yang tidak terkontrol

Ibu hamil dan ibu menyusui duduk di kursi dengan posisi tegak dan  mengikuti kegiatan sampai selesai

c.           Evaluasi Hasil

Ibu hamil dan menyusui mengetahui tentang imunisasi (pengertian, jadwal imunisasi, manfaat, dan akibat jika bayi tidak diimunisasikan) dan PMT dini (pengertian, akibat PMT dini, jadwal pemberiam PMT yang  tepat pada bayi dan cara pembuatannya)

Penyaji mereview materi dan warga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.

Jumlah yang hadir dalam penyuluhan berjumlah 42  orang, dengan ibu hamil berjumlah  5 orang , ibu menyusui dan balita berjumlah 37 orang

d.          Pengorganisasian

Pembawa acara           : Ach. Hijri

Pembicara                   : Usnawati

Observer                     : Magda

Fasilitator                   :Bu Sri

Pembimbing               :Bpk. Suyatno H.S, S. Kep,Ns

Mala Hayati, S. Tp, M.kes

Nurul Fitri, SST, S. KM, M.kes         

SUMBER  :

1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta, (1985).

2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988.

3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.

IMUNISASI

I. Pengertian

                        Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil terhadappenyakit tertentu.

II. Tujuan Imunisasi

                        Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.

III. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

      1. Penyakit TBC

            Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat padamasyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :

      – Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.

      – Nafsu makan menurun, BB menurun.

      – Berkeringat malam tanpa aktifitas.

      * Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.

       2. Penyakit Difteri

        Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai     dengan :

       – Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung    sehingga menyumbat jalan napas.

       – Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.

       – Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.

      3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari

       Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :

      – Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.

       – Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.

      4. Penyakit Tetanus

       Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan : 

       – Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.

       – Kejang dirasakan sangat sakit.

       – Pada bayi yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena  mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

       5. Penyakit Polimielitis

        Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan  kumuh. Ditandai dengan :

       -Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot  badan dan kaki terasa kaku.

      – Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.

       Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian.

      6. Penyakit Campak

        Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.

        Tanda-tanda campak :

        – Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.

        – Mulut dan bibir kering serta merah.

        – Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang  telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.

        7. Hepatitis Virus B

        Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.

        Tanda-tanda :

       – Mual, muntah serta nafsu makan menurun.

       – Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

IV. Jenis-Jenis Imunisasi

       1. BCG     : memberi kekebalan pada penyakit TBC

       2. DPT      : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.

       3. Polio     : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.

       4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.

       5. H B      : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B

       6. TT        : memberi kekebalan pada penyakit tetanus

       7. DT       : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

V. Sasaran Imunisasi

       1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.

       2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.

       3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

VI. Jadwal Pemberian Imunisasi

Jenis ImunisasiWaktu pemberianKeterangan
1. BCG, Polio I, DPT I2. HB I, Polio II, DPT II3. HB II, Polio III, DPT III4. HB III, Polio IV, Campak5. DT6. TTumur 2 bulanumur 3 bulanumur 4 bulanumur 9 bulanuntuk SD kelas Iuntuk SD kelas VIuntuk Catinuntuk Bumilkhusus wanita2x bila saat Catin hanya 1x

VII. Cara Pemberian Imunisasi

                        Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.

       1. BCG     : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.

       2. DPT      : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.

       3. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.

      4. HB        : suntikan pada lengan.

      5. DT / TT: suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.

VIII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan

       Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :

      1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi.

      2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.

      3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.

      4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

IX. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi

                        Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.

       1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di  tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.

      2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.

      3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.

X.  Tempat Pelayanan Imunisasi

      Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :

      1. Posyandu

      2. Puskesmas

      3. Bidan / dokter praktek

      4. Rumah bersalin

      5. Rumah sakit

XI.  Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

      1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas.

      2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres dingin.

      3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply