Daftar isi
Laporan Kunjungan Industri SMK Tata Busana
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
SMK adalah sekolah yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah menengah atas. sekolah menengah kejuruan (SMK) didisain untuk mempersiapkan peserta didiknya setelah lulus dari SMK memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki dunia usaha dan atau dunia industri (DU/DI), dengan kata lain siap bekerja guna mengisi peluang kerja di dunia usaha atau dunia industri pada posisi tenaga terampil tingkat menengah. Untuk mencapai tujuan berbagai upaya melalui proses pembelajaran telah dilakukan antara lain :
- Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Sekolah;
- Proses pembelajaran yang diselenggarakan di Industri/Perusahaan melalui kegiatan pendidikan Sistem Ganda atau Peraktek Kerja Industri
Dalam rangka menjamin mutu hasil pendidikan, SMK Islam Sudirman Kedungjati menerapkan model pendidikan bebasis kompetensi yang merupakan ciri khas dari SMK Islam Sudirman Kedungjati yang digali dari hasil aksklerasi kurikulum pendidikan yang disusun bersama-sama dengan dunia industri.
Tujuan diterapkannya model pendidikan yang dimaksud adalah untuk memberikan nilai tambah bagi peserta smk sudirman Kedungjati agar memiliki kemampuan kompetensi profesi yang memadai. Adapun rancangan model pendidikan yang dituangkan dalam kebijakan pendidikan yaitu bahwa setiap siswa/peserta SMK Islam Sudirman Kedungjati :
- Bagi siswa kelas X dan XI semua jurusan (pada akhir semester 1/3) wajib mengikuti kegiatan Kunjungan Industri (KI) di industri seprofesi minimal satu lokasi Dunia Industri, yang disebut dengan Program Kunjungan Industri.
- Bagi siswa kelas XI (pada akhir semester 4/genap) wajib melaksanakan Praktek Kerja Industri selama 3 bulan.
B. Maksud dan Tujuan
Kunjungan Industri bagi siswa kelas X dan XI semua program keahlian SMK Islam Sudirman Kedungjati tahun akademik 2015/2016 dimaksudkan :
- Agar para siswa dan guru SMK Islam Sudirman Kedungjati dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas yang dilakukan di dunia industri yang sesuai dengan profesi bidang keahlian di SMK Islam Sudirman Kedungjati ;
- Agar para siswa dan guru dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman kunjungan industri tersebut, sehingga dapat memacu dan membangkitkan semangat untuk berprestasi setinggi-tingginya guna meraih sukses dalam hidupnya ;
- Agar para siswa dan guru dapat melihat dan merasakan langsung, disamping penting artinya untuk meningkatkan kemampuan kompetensi sesuai dengan profesinya, juga sangat perlu untuk berlatih dan membiasakan hidup dengan bekal kemampuan (sikap, tingkah laku, dan disiplin yang tinggi) yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik di SMK Islam Sudirman Kedungjati ;
- Mempererat hubungan antara SMK Islam Sudirman Kedungjati dengan institusi pasangan guna mengembangkan kerjasama yang lebih konkrit sampai ketingkat MOU tentang kunjungan industri,training bagi guru-guru SMK Islam Sudirman Kedungjati di industri, informasi lowongan kerja dan kemungkinan bantuan peralatan/komponen yang diproduksi oleh industri tersebut.
Kunjungan industri bagi siswa kelas XI semua program keahlian SMK Islam Sudirman Kedungjati bertujuan untuk :
- Memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar
- Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri
- Melihat langsung proses produksi dari awal hingga akhir.
- Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri untuk belajar dan bekerja

D. Pelaksanaan
Kegitan kunjngan Industri ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015. Dengan tujuan :
1. CV. Batik Indah Rara Djonggrang ;
2. PT. Galery Ardiyanto Yogyakarta.
E. Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, Penulis menyuguhkan pelaksanaan kegiatan Kunjungan Industri di CV. Batik indah Rara Djonggrang melalui pengamatan proses pembuatan batik dari awal sampai selesai mulai dari pembuatan pola gambar dan cara – cara membuat batiknya dengan cap ataupun tulis dan juga cara pencucian serta pemasaran produknya dalam satu lingkup di Indstri tersebut.

BAB II
CV. BATIK INDAH RARA DJONGGRANG
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang adalah perusahaan yang bergerak dalam industry pembuatan dan perdagangan batik. Perusahaan ini didirikan di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Tirtodipuran No. 6A (18) Yogyakarta pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh apak dan Ibu Agus Suwito yang pada saat itu berbadan hukum perusahaan perseorangan. Dengan seiringnya waktu yang terus berjalan, perusahaan ini mengalami perubahan badan hukum, yakni menjadi CV (Comanditer Venotschop) berdasarkan keputusan pada Akta Notaris No. 13, tanggal 5 Juni 1973 dan Akta Notaris No. 04, tanggal 1 Mei 1987 oleh Notaris RM. Soerjanto Partaningrat SH, selain itu terjadi pula regenerasi manajemen dari Bapak dan Ibu Agus Suwito kepada putranya yang bernama Rajendra Baskara mulai tahun 1991, dimana beliau selaku Direktur Utama Perusahaan Batik Rara Djonggrang selain berusia muda juga memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang memadai didalam dunia usaha, khususnya batik.
Ciri khas yang tercermin pada perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah lebih mengutamakan kepada padat karya (Labour Intensive) dimana dalam proses produksi hamper keseluruhan tahapan prosesnya bersifat manual, sehingga memerlukan jumlah tenaga kerja yang relative banyak dan berorientasi pada ekspor ke luar negeri (Export Oriented) dimana hal tersebut terlihat dari besarnya konsumen wisatawan mancanegara serta proporsi penjualan ekspor yang cukup besar.
Lingkungan bisnis perusahaan batik ini terbentuk dari beberapa faktor, yaitu kondisi wilayah, kebijakan pemerintah, tingkat persaingan dan perubahan-perubahan yang terjadi didalam maupun diluar negeri.

B. Peningkatan Keterampilan dan Keahlian
Dalam rangka untuk meningkatkan keahlian maupun keterampilan karyawan sesuai dengan bidang kerjanya masing – masing maka perusahaan (CV) Batik Indah Rara Djonggrang mengambil langkah – langkah sebagai Berikut :
a. Penataran P4 pola pendukung 25 jam.
b. Kursus pembuatan batik sutera alam dan computer.
c. Penyuluhan mengenai saluran pembangunan limbah industri.
d. Penyuluhan mengenai kesehatan tenaga kerja.
e. Penyuluhan mengenai peningkatan mutu produk.
f. Penyluhan mengenai system pengupahan tenaga kerja.
g. Pendidikan dan latihan proses pembuatan batik Woll, dll.
Dalam proses produksi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang membutuhkan jenis bahan baku kain berupa 100% Cotton Prima, 100% Cotton Primissima, 100% Silk atau Sutera, Voillisima, HTS 9, Berkolissima, Lycra, dan lain-lain yang diganakan untuk bahan baku kain, sedang alat-alat yang dibutuhkan untuk membatik adalah canting, cap, kompor khusus batik, wajan kecil, Loyang, malam (lilin khusus batik), gawangan, tempat penggodokan dan tempat pencelupan, steam, mesin pemanas, screan printing yang digunakan untuk proses produksi batik dan mesin jahit dan mesin obras serta alat-alat lain yang menunjang jalannya proses produksi untuk konveksi. Dalam hal pewarnaan dibutuhkan Naptol dan garam pewarna yang harus diimpor dari German. Selain itu dalam rangka menyongsong era globalisasi berupa liberalisasi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang mulai menerapkan Total Quality Management (TQM) pada proses produksinya guna memperoleh sertifikat ISO 9000 dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
C. Misi dan Tujuan
Sesuai dengan bentuk perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Batik Indah Rara Djonggrang yang berorientasi pada suatu seni batik tradisional maka memiliki misi untuk :
a. Memperkenalkan seni batik tradisional kepada seluruh masyarakat baikdari dalam negeri maupun luar negeri.
b. Melestarikan seni batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam industri garmen atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin.
c. Membantu Negara dalam hal menambah devisa Negara.
d. Berusaha mengangkat derajat masyarakat lingkungan sekitarnya.
Sedangkan tujuan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah memaksimalkan keuntungan (profitability) sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang relevan, yaitu :
a. Strategi jangka pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas produksi.
b. Strategi jangka panjang, merupakan strategi yang berdampak pada pengubahan kapasitas produksi.

D. Hasil Produksi dan Pemasaran
1. Hasil Produk
CV. Batik Indah Rara Djonggrang merupakan salah satu bagian dari industri batik yang ada di Indonesia, maka perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam batik sesuai dengan bahan kain yang digunakan, yaitu :
a. Berupa kain baik sutera, katun (primissima dan prima), lycra, hts 9 atau rayon, voillisima, berkolissima, dll.
b. Berupa man, woman, and children wear, atau pakaian pria, wanita dan anak-anak.
c. Berupa house hold atau perlengkapan rumah tangga seperti taplak meja, bed cover, dinner set, plate snd glass mat, hot mat, dan apron atau celemek masak.
d. Accessories, seperti wall hang atau hiasan dinding, tas, painting atau lukisan dan lain-lain.
2. Pemasaran
Melihat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah berpredikat kota pelajar, budaya dan wisata yang akan mendatangkan suatu dampak yang positif bagi perkembangan industri batik di wilayah tersebut, karena batik adalah salah satu cinderamata khas Yogyakarta. Oleh karena itu CV Batik Indah Rara Djonggrang menyimpulkan bahwa produk batik, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi yang cukup besar.
Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta maka CV Batik Indah Rara Djonggrang melihat ada prospek yang cerah bagi perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan mengambil langkah dengan melakukan kerjasama dengan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi DIY agar dapat dijadikan salah satu obyek wisata bersama perusahaan batik lainnya, seperti Surya Kencana, Plentong, dan Winotosastro dalam hal memasarkan hasil perusahaan tersebut. Sehingga menimbulkan hal yang positif bagi perdagangan dan pembuatan batik, selain itu dari aspek pemasarannya CV Batik Indah Rara Djonggrang melakukan kegiatan ekspor produk batik ke luar negeri.
BAB III
KUNJUNGAN INDUSTRI
A. Kunjungan Industri di CV. Batik Indah Rara Djonggrang
Perjalanan ke CV. Batik Indah Rara Djonggrang telah dilaksanakan dengan lancar. CV tersebut memiliki dua lokasi, yaitu :
- Jl. Tirtodipuran 6A (18) Yogyakarta sebagai kantor, Pabrik dan artshop atau galeri. Dengan luas tanah sebesar 1.231 m2 dan luas bangunan sebesar 1.300 m2 (2 lantai). Tempat inilah yang penulis kunjungi beserta rombongan pada hari Senin, 2 November 2015.
- Jl. Imogiri Barat km 5 Bangunharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta sebagai pabrik dan tempat praktek industri. Dengan luas tanah sebesar 1.164 m2 dan luas bangunan sebesar 1.012 m2.
B. PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS TANGAN
Menurut penjelasan dari Bapak Pembimbing CV. Batik Indah Roro Djonggrang, bahwa proses pembuatan batik tulis tangan adalah sebagai berikut :
1. Membuat Pola dasar pada Kain Putih dengan Pensil
2. Membatik pola dasar pada kain putih dengan lilin, sesuai garis pensil berulang
3. Memberi isian pada proses nomor 2 dengan titik-titik dan guratan dengan lilin
4. Menutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap putih sampai selesai
5. Mencelup kedalam warna pertama, untuk variasi
6. Menutup bagian-bagian yang akan tetap pada warna pertama dengan lilin
7. Mencelup dalam warna kedua
8. Menggodog (merebus)untuk menghilangkan semua lilin
9. Mengulang membatik pada pola dasar dengan titik-titik, dan mengulang menutup (proses nomor 4)
10. Menutup warna-warna pertama dan kedua, agar tidak terena warna berikutnya
11. Mencelup untuk memberi warna pada Pola dasar
12. Mengulang menggodog untuk menghilangkan semua lilin
13. Proses selesai
C. PROSES PEMBUATAN BATIK DENGAN CAP
Adapun penjelasan dari Bapak Pembimbing CV. Batik Indah Roro Djonggrang tentang proses pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :
- Membuat pinggiran dengan Cap Khusus dengan lilin pada kedua belah sisi (Bolak-balik)
- Memberi lilin dasar dengan Cap pola dasar, pada kedua belah sisi
- Mengulang memberi lilin bagian-bagian yang akan tetap putih hingga selesai
- Mencelup dalam warna dasar
- menghilangkan lilin pada bagian-bagian tertentu untuk mendapatkan warna berikutnya
- Menutup warna dasar agar tidak terkena warna berikutnya
- Mencelup dalam warna terakhir, intuk memberi warna pada pola dasar
- Menggodog (merebus) untuk menghilangkan semua lilin
- Proses Selesai
D. Struktur Organisasi
Meskipun status perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang adalah Persekutuan Komanditer (CV), tetapi pada dasarnya CV. Batik Indah Rara Djonggrang merupakan perusahaan perseorangan sehingga struktur organisasinya masih relative sederhana. Meskipun demikian, struktur organisasi CV. Batik Indah Rara Djonggrang sudah bisa memenuhi tujuan dasar man power loading yaitu mengorganisasikan sumber daya manusia kebagian-bagian yang membutuhkan dengan porsi yang seimbang dengan beban kerjanya. Hasil nyata yang bisa dirasakan dari struktur organisasi perusahaan adalah adanya garis perintah dan koordinasi yang jelas, sehingga setiap karyawan dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (goal congruence). Bagan struktur organisasi secara terperinci dapat dilihat pada lampiran.
Posisi pengawasan (Dewan Komisaris) dipegang oleh Ibu Agus Suwito, sedangkan pada posisi manajemen inti perusahaan dipegang oleh Bapak Rajendra Baskara sebagai Direktur Utama. Selain manajemen inti tersebut, perusahaan mempunyai 386 orang karyawan baik pria maupun wanita sebagai tenaga kerja.
E. Personalia
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, karyawan CV. Batik Indah Rara Djonggrang telah diikutkan berbagai macam kegiatan kursus dan pelatihan untuk meningkatkan keahlian maupun ketrampilan sesuai bidang kerja masing-masing. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain :
1. Penataran P4 pola pendukung 25 jam.
2. Kursus proses pembuatan batik sutra alam
3. Kursus computer
4. Penyuluhan mengenai saluran limbah perusahaan
5. Penyuluhan mengenai kesehatan tenaga kerja
6. Penyuluhan mengenai peningkatan mutu produk
7. Penyuluhan mengenai system pengupahan tenaga kerja
8. Pendidikan dan latihan proses pembuatan batik Wool dan masih banyak kegiatan yang lainnya.
Sebagian besar kegiatan yang dilakukan pada CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah kegiatan yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian, oleh karena itu komposisi pekerja wanita lebih besar dibandingkan pekerja pria. Hal tersebut dapat dilihat pada komposisi jumlah karyawan perusahaan sebanyak 386 orang, yang terdiri dari karyawan wanita sebanyak 239 orang dan karyawan pria sebanyak 147 orang.
BAB IV
PENU TUP
A. KESIMPULAN
Kunjungan Industri (KI) tahun 2015 ini merupakan program wajib yang harus diambil dan diikuti oleh semua siswa dalam rangka menempuh pembelajaran berikutnya yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) agar siswa mempunyai bekal kesiapan mental dan pengetahuan selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia industri.
Penulis dapat mengambil pelajaran bahwa cukup sulit untuk mendirikan sebuah perusahaan karena dibutuhkan ketempilan, skill, dan jiwa wirausaha yang ulet dalam rangka persaingan bisnis global.
B. SARAN
1. Saran kami agar diperbanyak kunjungan ke perusahaan butik / Galeri, agar wawasan siswa-siswi menjadi bertambah, tidak hanya di Batik Roro Jongrang dan Galery Ardiyanto Yogyakarta, tetapi perlu mengadakan kunjungan kebeberapa pabrik / industri lokal yang ada didaerah Jawa Tengah.
2. Mengaktifkan kembali kegiatan siswa-siswi melalui praktek-praktek di sekolah sebagai media pembelajaran dan praktik siswa-siswi untuk memproduksi yang dimulai dari lingkup sekolah didampingi guru-guru pembimbing.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.