MODEL INTEGRASI PEMBELAJARAN
MI NURUL HUDA GONDANGREJO
A. Konsep Kurikulum
Pembelajaran yang dilaksanakan pada MI Nurul Huda Gondangrejo seperti halnya MI atau sistem pendidikan yang lain, yaitu menggunakan metode pembelajaran sistem kurikulum tingkat satuan pendidikan yang biasa dikenal dengan istilah KTSP. Adapun makna dari Kurikulum sendiri adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah pelaksanaan dan pengembangan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Nurul Huda Gondangrejo mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.[1] Sistem KTSP dipilih sebagai sebuah sistem pendidikan pada MI Nurul Huda Gondangrejo dengan berdasarkan pada beberapa prinsip sebagaimana tersebut di bawah ini:
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
b. Belajar untuk memahami dan melaksanakan apa yang telah dipelajari
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif dan lebih didominankan pada efisiensi pelaksanaan
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
e. Belajar menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima, menghargai, dan menghormati.
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan antara pendidik dan peserta didik sehingga pendidik benar-benar menjadi teladan bagi peserta didik.
6. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
B. Pelaksanaan Kurikilum
1. Metode pembelajaran di MI Nurul Huda Gondangrejo
Sebagaimana pendidikan formal lainya, metode pembelajaran di MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari menggunakan metode dan sistem pembelajaran klasikal, dalam istilah pondok pesantren dikenal dengan istilah Bandungan. Bandungan adalah sistem pembelajaran tatap muka langsung antara guru dan siswa, berbeda dengan sistem sorogan seperti yang dilaksanakanpada model pembelajaran privasi, les privat, dan lain sebagainya. Metode tersebut digunakan pada tiap-tiap mata pelajaran, dan di setiap kelas dikelola oleh wali kelas yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Menyusun statistika bulanan siswa
d. Mengisi daftar nilai siswa/rapot
e. Membuat catatan khusus siswa
Lembaga pendidikan ini memberikan pendidikan dan pelajaran setingkat sekolah menengah partama dengan menjadikan pendidikan agam Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% di samping pelajaran umum. Pelaksanaan proses belajar mengajar pada pagi hari mulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib, dengan pola 30 menit/jam pelajaran dan mulai dari pukul 13.00 wib sampai dengan pukul 15.00 wib untuk mata pelajaran khusus/diniyah. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi Kementerian Agama dan ditambah kurikulum lokal yang dibuat sendiri seperti: Amtsilati, Muchadatsah, Confersation, Shorof, Kitab Kuning, dan Khot. Sedangkan libur sekolah dilaksanakan hari ahad dan tiap-tiap hari besar lainya.
Sedangkan metode yang digunakan oleh tenaga pengajar agama Islam dalam proses belajar mengajar tidah hanya tertuju pada satu metode saja, hal ini mengingat bahwa tujuan penggunaan metode adalah untuk memudahkan siswa menerima pelajaran tersebut dengan rasa senang dan optimis dan tidak mudah bosan ,karena metode adalah cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti yang dikatakan oleh Zakiyah Daradjat bahwa ;
“Penggunaan metode haruslah secara tepat sesuai dengan keadaan, oleh karena itu seorang guru sebagai pendidik seyogyanya mengenal berbagai teknik sebagai pedoman perlu dikemukakan bahwa guru tidak boleh mengantungkan diri kepada satu macam teknik semata-mata.” *
Maka metode-metode yang dipakai pendidik dalam menyampaikan pendidikan dan pemelajaran yang mereka ampu adalah sangat berfariasi, sebagian dari farian metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode ceramah adalah suatu metode dimana cara penyampaian pengertian-pengertian materi pada anak didik dengan jalan penerangan secara penuturan atau lisan/bicara.
b. Metode Tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab secara langsung.
c. Metode demontrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru atau siswa sendiri memperlihatkan atau mempraktekkan pada seluruh kelas tenteng suatu proses atau suatu cara melakukan sesuatu (Misal: cara berwudhu)
d. Metode presentasi yaitu guru menyodorkan satu pelajaran baru dengan penuh bimbingan.
e. Metode preparasi, yaitu suatu metode dimana siswa dipersiapkan untuk memperoleh bahan bahan baru dengan membangkitkan minat baru.
f. Metode diskusi informasi, yaitu cara mengajar dengan membentuk kelompok kerja, dimana siswa dengan aktif sendiri untuk menemukan pengetahuan baru dengan brdiskusi antar siswa, dengan dibanyu guru dalam mengantarkan siswa melalui sebuah informasi.
g. Metode Resitasi, metode ini sering dipakai sebagai pemberian pekerjaan rumah yitu siswa diberi tugas khusus diluar jam sekolah, misal: siswa menukil ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits atau PR. Bahasa arab dan sebagainya
Kemudian untuk mengetahui kemampuan anak atau sejauh mana anak menerima materi yang telah disampaikan melalui proses pembelajaran, maka perlu dillaksanakan evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dikatakan Dr. Zuhairini bahwa;
“Evaluasi pendidikan adalah suatu kegiatan untuk taraf kemajuan suatu psksrjaan didalam pendidikan agama, evaluasi adalah alat untuk mengukur sampaimana penguasaan siswa terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan.” *
2. Model integrasi MI dan Relefansinya
Adapun prosedur dan teknik evaluasi yang dipakai guru MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari adalah sebagai berikut:
a. Tes Formatif, adalah evaluasi ntuk mengetahui hasil belajar yang dicapai anak setelah menyelesaiakn program pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memberikanumpan balik (Feed back) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan guna untuk mengadakan remediasi. Jenis tes ini sering juga disebut tes harian, maka nialinya tercantum dalam nilai harian.
b. Tes Sumatif, adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil pelajaran siswa yang telah selesai mengikuti pelajaran dalam satu semester. Dari pelaksanaan evaluasi tersebut memperoleh nilai prestasi dari nilai satuan pembelajaran dan nilai prestasi tes semester. Jenis tes ini sering disebut dengan ulangan umum bersama dan dilainya tercantum pada niali ulangan umum. Wujud dari evaluasi berupa tes yang dilakukan oleh pendidikan baik lesan tertulis maupun praktek. Kemudian setelah nilai terkumpul semua yaitu baik nilai formatif, nilai sumatif dijumlah lalu dibagi kemudian dimasukkan ke leger dan disalin ke dalam laporan hasil tes/raport.
C. Integrasi Pembelajaran MI Nurul Huda Gondangrejo
Pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebuah pembelajaran yang mengadopsikan 2 bidang pendidikan, yaitu pendidikan umum dan pendidikan khusus (agama) pada pembelajaran keseharian yang dilaksanakan. Adapun analisa tentang integrasi pendidikan yang dilaksanakan pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut.
1. Sistem Pendidikan dan Pembelajaran Mata Pelajaran Umum
Pembelajaran umum adalah satuan sistem pendidikan yang mana di dalamnya mempelajari seluruh mata pelajaran yang dipelajari pada satuan pendidikan formal, yaitu meliputi pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA/Sains, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjasorkes (Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan), dan Bahasa Jawa.
a. Matematika, tujuan dari pembelajaran matematika pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan konsep dan mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah
2) Mengaplikasikan fungsi matematika dalam kehidupan keseharian
3) Menjelaskan gagasan dengan simbol, tabel, dan diagram untuk menjelaskan suatu keadaan atau masalah.
4) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika.
b. Bahasa Indonesia, tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam pembelajaran bahasa Indonesia
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara kesatuan Republik Indonesia
3) Memahami bahasa Indonesia dan mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian, dengan tepat untuk berbagai tujuan positif
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual
5) Menghargai dan bangga akan sastra Indonesia sebagai budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. IPA/Sains, tujuan dari pembelajaran IPA/Sains adalah sebagai berikut.
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Allah SWT berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam.
2) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
3) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA/Sains sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d. Pendidikan Kewarganegaraan, tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
1) Berfikir rasional dalam menanggapi isu yang sedang bergelut di area nasional maupun internasional
2) Berkembang dan berfikir positif untuk menjalankan kehidupan bangsa secara demokratis
3) Membeentuk karakter bangsa secara pribadi sebagai aplikasi dari perkembangan kehidupan demokrasi
e. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), tujuan dari pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), adalah sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan Keterampilan
2) Melestarikan Budaya yang ada di Negara Indonesia
3) Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan
f. Penjasorkes (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan), tujuan dari pembelajaran Penjasorkes (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) adalah sebagai berikut.
1) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik
3) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran.
g. Bahasa Jawa, tujuan dari pembelajaran Bahasa Jawa adalah sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam pembelajaran bahasa Indonesia
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Lokal/Ibu
3) Memahami bahasa Jawa dan mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian, dengan tepat
4) Menghargai dan bangga akan sastra Jawa sebagai budaya dan intelektual Masyarakat Jawa Tengah.
2. Sistem Pendidikan dan Pembelajaran Mata Pelajaran Khusus
Pembelajaran Khusus adalah satuan sistem pendidikan yang mana di dalamnya mempelajari seluruh mata pelajaran Diniyah, yaitu meliputi pelajaran Amtsilati, Muchadatsah, Confersation, Shorof, Kitab Kuning, dan Khot.
a. Amtsilati, tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Lancar membaca Alquran
2) Mengaplikasikan ilmu nahwu dalam membaca seluruh kalimah yang berbahasa arab
3) Senang dan bangga akan bahasa yang menjadi bahasa tuntunan seluruh umat Islam di dunia
4) Paham dan mampu menggunakan dan berbicara dengan bahasa arab yang baik dan tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku
b. Muchadatsah, tujuan pembelajaran dari pelajaran muchadatsah adalah sebagai berikut.
1) Mampu berbicara dengan baik dan benar
2) Belajar berfikir secara cepat dan tepat dalam menanggapi percakapan yang ada pada suatu forum
3) Paham dan mampu bercakap dengan kaidah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Confersation, tujuan dari pembelajarannya adalah sebagai berikut.
1) Memperkenalkan bahasa Internasional yang selalu digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa.
2) Memahami konteks bahasa inggris dan mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian sesuai dengan etika yang berlaku
3) Memahami dan menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku.
d. Shorof, tujuan dari pembelajarannya adalah sebagai berikut.
1) Mengolah dan menggunakan bahasa arab dengan baik dan benar
2) Memperkenalkan indahnya kata/kalimah arab yang dapat dirubah dalam beberapa bentuk perubahan dengan fungsi yang berbeda
3) Faham dan dapat menggunakan serta bercakap dengan bahasa arab sengan tepat dan akurat
e. Kitab Kuning, tujuan dari pembelajaran kitab kuning adalah sebagai berikut.
1) Melestarikan tradisi yang sudah berjalan dari zaman wali songo (Wali Sembilan) sebagai penyebar agama Islam di Tanah Jawa
2) Menganalkan pengkajian hukum Islam secara lebih detail dan lebih teranalis
3) Faham dan dapat membaca kitab kuning sesuai dengan kaidah dan peraturan yang dicanangkan dalam ilmu nahwu dan ilmu shorof
f. Khot, tujuan pembelajaran khot adalah sebagai berikut.
1) Mengembangkan kebudayaan menulis indah tulisan arab susuai dengan kaidah yang benar
2) Dapat menulis dengan indah beberapa kata/kalimah yang dibacakan dengan bahasa arab
3) Dapat menulis arab dengan tepat dan benar
D. Analisa Integrasi Pembelajaran
Mempelajari visi dan missi MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari yang mengedepankan ilmu Sosial tanpa mengabaikan ilmu keagamaan yang tinggi, yaitu dibuktikan dengan dilaksanakannya 70% pelaksanaan pembelajaran formal dan 30% pembelajaran diniyah (khususiyah) maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan diadakannya Integrasi Pembelajaran yang berjalan pada MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari adalah sebagai berikut.
1. Mengadopsikan pendidikan formal dengan pendidikan agama secara seimbang
2. Membekali siswa dengan bekal ilmu sosial yang tinggi tanpa mengabaikan ilmu hikmah dalam masyarakat yang kebanyakan adalah beragama Islam
3. Membekali siswa dengan jiwa demokrasi, intelek, religi, dan analis dalam kehidupan masyarakat dan beragama
4. Membekali siswa dengan jiwa ikhlas, berakhlakul karimah, dan bertaqwa kepada Allah SWT
5. Mencetak generasi penerus bangsa yang mempunyai jiwa ikhlas beramal dengan tanpa mengabaikan rasa demokrasi bangsa dan melestarikan kebudayaan serta bangga akan Bangsa Indonesia
Faktor Pendukung dan hambatan diadakannya Integrasi Pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari dapat diklarifikasikan sebagaimana tersebut di bawah ini.[2]
1. Faktor Pendukung
a. Animo masyarakat yang besar untuk mempercayakan pendidikan putra dan putri mereka di MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari, Kabupaten Magelang
b. Lokasi pembelajaran terletak pada area yang strategis dan jauh dari keramaian
c. Kecilnya pengaruh negatif dari luar yang dapat merusak aqidah, akhlak, iman, dan kemauan serta minat siswa maupun pendidik yang bermaksud menuju ke MI Nurul Huda Gondangrejo
d. Besarnya dukungan dari tokoh masyarakat, sesepuh, dan kyai yang berada di sekitar lokasi pembelajaran MI Nurul Huda Gondangrejo
2. Faktor Hambatan
a. Kondisi Ekonomi masyarakat yang tidak begitu kuat khususnya wali siswa dan atau siswi MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari, Kabupaten Magelang
b. Keterbatasan pendapatan madrasah sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal
c. Kekurangan fasilitas dan alat peraga penunjang kegiatan belajar mengajar yang ada pada MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari Kabupaten Magelang
d. Kurang atau tidak adanya transportasi umum yang menuju lokasi kegiatan pembelajaran
Adapun Peluang dan Tantangan yang dihadapi dalam perjalanan program pendidikan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut.[3]
1. Peluang
a. Dapat dikembangkannya MI Nurul Huda menjadi sebuah lembaga pendidikan yang ideal dengan memajukan secara berimbang antara IPTEK dan IMTAQ mengingat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dan menempati daerah yang cukup strategis
b. Dapat dikembangkan sebagai lembaga pendidikan utama untuk menjawab tantangan perubahan dan peningkatan kemajuan teknologi informasi dan sosial yang pesat bagi perkembangan siswa dan siswi
c. Meningkatkan prestasi dan kualitas input siswa dengan berdirinya lembaga pendidikan siswa yang lebih bermutu dan maju dalam perkembangan teknologi informasi
2. Tantangan
a. Mewujudkan harapan orang tua/wali siswa, yaitu menjadikan peserta didik menjadi siswa yang bermutu, cakap, terampil, bertaqwa, dan berakhlakul karimah
b. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan keberadaan dan kebutuhan ruang
c. Cepatnya perubahan sosial budaya dan teknologi yang rentang terhadap perkembangan sikap mental dan perilaku peserta didik/siswa
d. Penyelenggaraan pendidikan yang lebih bermutu dengan biaya yang murah
e. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang peduli terhadap kegiatan belajar siswa di rumah masing-masing