Macam – macam Film

Film Dokumenter

Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal – hal senyata mungkin. (Adhi Nugroho, 25/8/2013).

Film Negatif Warna
Film jenis ini adalah yang paling banyak beredar dan dipakai banyak orang. Film ini merekam warna sesuai dengan warna aslinya. Film ini masih bisa diproses di banyak laboratorium foto. Bahan kimia yang digunakan untuk memprosesnya disebut C-41.

Beberapa contoh Film negatif warna : Kodak Portra UC 100, Kodak Portra 160 NC dan VC, Kodak Portra 400 NC, VC dan UC, Kodak Portra 800, Fuji Pro 160 C, Fuji NPS 160, Fuji Pro 400 H, Fuji 800 Z.

  1. Film Instant
    Jenis film yang diperkenalkan pertama kali oleh Polaroid yang didesain khusus untuk digunakan pada kamera instant atau aksesori instant back yang dapat dipasang pada beberapa kamera. Film berisi bahan kimia yang diperlukan untuk memproses setelah pengambilan gambar, sehingga hanya perlu beberapa menit untuk melihat hasilnya. Hanya beberapa toycam yang dapat menggunakan film ini, dan diantaranya harus menggunakan aksesories tambahan, beberapa yang dapat menggunakan adalah Holga dengan Holgaroid (yang bisa menggunakan film tipe 600) dan DianaF+ dengan Instaback (yang menggunakan film Instax produksi Fujifilm).

Beberapa produsen Film Instant: Polaroid, Fujifilm, Kodak, The Impossible Project

  1. Film cinematic
        Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang
    berasal daribahasa Latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai ilmu terapan
    merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan
    menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang
    dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).Sinematografi memiliki objek
    yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai
    benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya,
    peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi
    menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkangambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.
    Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian
    gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).
    Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan
    maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran
    kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda
    inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan
    sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi
    Film mempunyai banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan
    secara luas. Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari
    penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau
    tema sebuah cerita yang banyak mengungapkan realita sosial yang terjadi di sekitar
    lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film sendiri dapat juga berarti
    sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat
    mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita
    sinetron. Walaupun sama-sama mengangkat nilai esensial dari sebuah cerita, film
    mempunyai asas sendiri. Selain asas ekonomi bila dilihat dari kacamata industri,
    asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi. Asas
    sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas-asas lainnya karena asas ini
    berkaitan dengan pembuatan film. Asas sinematografi berisikan bagaimana tata
    letak kamera sebagai alat pengambilan gambar, bagaimana tata letak properti dalam
    film, tata artistik, dan berbagai pengaturan pembuatan film lainnya.

Comments

Leave a Reply