Makalah Kebutuhan Sosial Psikologis Remaja

Kebutuhan Sosial Psikologis Remaja

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Setiap manusia memiliki kebutuhan (fisiologis, psikologis dan sosiologis) yang memerlukan pemenuhan. Semua orang berusaha dengan berbagai sikap dan tingkah laku untuk memenuhi kebutuhannya itu. Menurut Abraham Maslow, suatu kebutuhan dinamakan “dasar” jika memenuhi lima syarat berikut ini:

  1. Apabila hal yang dibutuhkan itu tidak ada/tidak terpenuhi, maka menimbulkan penyakit atau gangguan.
  2. Apabila yang dibutuhkan itu ada/terpenuhi, maka dapat mencegah terjadinya penyakit.
  3. Apabila seseorang mampu mengendalikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka akan dapat menyembuhkan penyakit atau menghilangkan timbulnya gangguan pada dirinya.
  4. Dalam beberapa situasi tertentu yang kompleks, kebutuhan ini lebih dipilih atau lebih penting oleh orang yang berada dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
  5. Kebutuhan ini tidak begitu aktif atau menonjol secara fungsional pada kondisi normal atau sehat. Dikatakan sehat adalah orang yang prioritas kebutuhannya sudah berada pada pengembangan potensi atau aktualisasi diri.

Remaja sebagai salah satu tahap perkembangan manusia juga memiliki berbagai kebutuhan yang sama seperti diatas. Dimana remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, hal: 8).

Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa.

Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan uang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.

B. Batasan Masalah

Makalah ini hanya mengkaji pokok bahasan tentang jenis-jenis kebutuhan remaja dalam perkembangannya, yang dititik beratkan pada aspek “Kebutuhan Sosial Psikologis Remaja”.

C. Rumusan Masalah

Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan:

  1. Jenis-jenis kebutuhan manusia
  2. Jenis-jenis kebutuhan sosial psikologis pada masa remaja

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai bentuk kebutuhan remaja terutama kebutuhan sosial psikologisnya, pengaruh yang timbul apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dan usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan remaja tersebut.

Bab II. Pembahasan

A. Jenis-Jenis Kebutuhan Manusia

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Setiap makhlukhidup memerlukan segala sesuatu untuk mempertahankan hidupnya. Demikian pula manusia, ia memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kebutuhan manusia ternyata tidak terbatas. Mengapa kebutuhan manusia tidak terbatas? Sesuai dengan kodratnya, manusia selalu merasa kekurangan. Manusia selalu menginginkan kemakmuran. Ketika belum mempunyai rumah, seseorang ingin punya rumah. Tentu berikut segala macam isinya.  

Apakah cukup sampai di situ? Tidak! Kenyataan menunjukkan bahwa jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka kebutuhan lainnya akan muncul. Untuk sementara waktu, orang tadi mungkin sudah merasa senang memiliki rumah beserta semua isinya. Namun, dia masih ingin memiliki mobil, villa di Puncak, atau flat di Singapura. Jika didaftar, masih ada sederet lagi jenis kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.

Kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak terbatas jumlahnya yang dapat dibedakan berdasarkan tingkat kepentingannya, waktunya, subjek dan sifatnya.

1.      Tingkat kepentingannya  

  • Kebutuhan Primer. Kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidup manusia tidak terganggu. Contoh: Sandang, pangan dan Papan.   
  • Kebutuhan Sekunder. Kebuthan yang bersifat tambahan atau tingkat ke dua. Kebutuhan sekunder akan terpenuhi apabila kebutuhan primer sudah terpenuhi. Contoh: Kebuthan akan Lemari Es, Perabot rumah tangga, TV, dsb.
  • Kebutuhan Tersier Kebutuhan tersier akan muncul apabila kebutuhan premer dan skunder telah terpenuhi. Atau biasa disebut dengan kebutuhan mewah atau lux. Contoh: Rumah mewah, mobil me wah, dsb.  

2.      Waktunya Kebutuhan Sekarang 

  • Kebutuhan yang segera harus dipenuhi, sifatnya segera dan tidak dapat ditangguhkan. Contoh: Obat-obatan bagi orang sakit, makan bagi orang lapar, dsb.  
  • Kebutuhan Yang akan datang.Kebuthan yang pemuasannya bisa ditunda karena sifatnya tidak mendesak. Contoh: Manusia membutuhkan sesutu dimasa yang kan datang, biasanya digunakan untuk cadangan atau berjaga-jaga. Misalnya, tabungan.

3. Sifatnya 

  • Kebutuhan Jasmani, Kebutuhan yang bersifat fisik atau material. Contoh: Makanan, Minuman, Pakaian, Kendaraan, dsb.
  • Kebutuhan Rohani, Kebuthan yang Sifatnya mental atau spiritual. Cntohnya: Rekreasi, hiburan, agama, dsb.

4.      Subyeknya

Ü  Kebutuhan Individu, Kebutuhan yang hanya diperlukan oleh oleh perorangan. Contoh: Kursi roda bagi orang yang lumpuh, cangkul bagi petani, jala bagi nelayan, dsb.

Ü  Kebutuhan Sosial, Kebuthan yang sifatnya kolektif atau bersama-sama. Contoh: Jalan raya, Pasar , Sekolah , dsb.

Maslow merumuskan kebutuhan manusia terdiri dari 2 jenis yang berjenjang, yang dinamakan dengan “Hirarki Kebutuhan” dan dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Kebutuhan Fisiologi/fisik

Merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan merupakan kebutuhan yang berada pada level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia. Contohnya kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks dan sejenisnya.

2.      Kebutuhan Psikologi

3.      Kebutuhan rasa aman (safety needs).

Rasa aman dalam bentuk lingkungan psikologis yaitu terbebas dari gangguan dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang. 

4.      Kebutuhan akan Rasa Cinta dan memiliki atau kebutuhan sosial (love and belongingnext needs).

Pemenuhan kebutuhan ini cenderung pada terciptanya hubungan sosial yang harmonis dan kepemilikan. 

5.      Kebutuhan Harga diri (self esteem needs).

Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas keberadaannya bagi orang lain. Hak dan martabatnya sebagai manusia tidak dilecehkan oleh orang lain, bilamana terjadi pelecehan harga diri maka setiap orang akan marah atau tersinggung. 

6.      Kebutuhan Aktualisasi Diri (self actualization needs).

Setiap orang memiliki potensi dan itu perlu pengembangan dan pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan bahagia bilamana dapat mewujudkan peran dan tanggungjawab dengan baik.

Menurut Jumbur dan Moh. Surya (1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, yaitu :

1.      Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang

2.      Kebutuhan untuk memperoleh harga diri

3.      Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi

4.      Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain

5.      Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri

6.      Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri

7.      Kebutuhan untuk dikenal orang lain

8.      Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain

9.      Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya. (Tim Pembina mata kuliah PPD, UNP, 2007).

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan

Jika kita teliti, ternyata ada perbedaan kebutuhan antara satu individu dan individu lainnya, atau antara satu kelompok dan kelompok lainnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan itu berbeda. Di antaranya adalah peradaban, lingkungan, adat istiadat, dan agama.

1.      Peradaban Peradaban adalah salah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia pada masa itu masih tertuju pada kebutuhan primer. Jenis kebutuhan serta cara pemenuhannya pun masih sangat sederhana. Misalnya, nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan menggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Makan pun cukup dengan umbi-umbian. Seiring dengan berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih bervariasi dan pakaian yang terbuat dari bahan yang bagus.

2.      Lingkungan Lingkungan termasuk salah satu faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk pesisir lebih membutuhkan jaring, perahu, panting, atau kapal motor agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk bercocok tanam.

3.      Adat istiadat Adat istiadat atau tradisi juga banyak memengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah lainnya tidak demikian.

4.      Agama Agama juga termasuk salah sate faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi.

Sebab-sebab kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak terbatas

Kebutuhan manusia semakin banyak dan beraneka ragam dan cara pemenuhan kebu tuhan juga selalu berubah rubah. Hal-hal yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas, yaitu:

1.      Sifat manusia tidak pernah puas 

2.      Pertambahan jumlah penduduk 

3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi 

4.      Perubahan tarap hidup yang semakin meningkat 

5.      Kebudayaan yang semakin maju 

6.      Semakin mudahnya transportasi

2.2              Jenis-jenis kebutuhan sosial psikologis pada masa remaja

      Kebutuhan remaja dapat dibedakan atas dua jenis yaitu :

  1. Kebutuhan Fisik

Remaja memiliki kebutuhan fisik yang relatif sama dengan orang lain yang bukan remaja. Perbedaan kebutuhan seorang remaja dengan orang lain terletak pada jumlah atau porsinya. Kebutuhan-kebutuhan fisik harus terpenuhi karena remaja berada dalam pertumbuhan yang sangat pesat seperti pertumbuhan tulang, otot dan berbagai organ tubuh lainnya. Jika kebutuhan fisik remaja tidak terpenuhi, maka bukan saja pertumbuhannya tidak maksimal tetapi juga kesehatan fisik dan mentalnya dapat terganggu.

  1. Kebutuhan Psikologis

Kebutuhan psikologis yang paling menonjol pada periode remaja adalah kebutuhan mendapatkan status, kemandirian, keakraban dan memperoleh filsafat hidup yang memuaskan untuk mengembangkan kodrat kemanusiaannya.

a)      Kebutuhan untuk mendapatkan status

Remaja membutuhkan perasaan bahwa dirinya berguna, penting, dibutuhkan orang lain atau memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri. Perkembangan sosial remaja lebih mengarah kepada kesenangan berinteraksi dengan teman sebaya dibandingkan dengan orang tua karena memperoleh status dalam kelompok teman sebaya jauh lebih penting daripada mendapatkan status dari orang tua. Oleh karena itu orang tua dan guru harus mengerti keadaan remaja dan berusaha membantu remaja memperoleh prestasi yang tinggi, memiliki kebanggaan diri dan merasa diri berguna dalam kelompok, keluarga, maupun masyarakat.

b)      Kebutuhan kemandirian

Remaja ingin lepas dari pembatasan atau aturan orang tua dan mencoba mengarahkan atau mendisiplinkan diri sendiri. Remaja harus diperlakukan sebagai individu yang dewasa agar mereka bertingkah laku yang lebih dewasa karena hal tersebut akan memenuhi kebutuhan mereka untuk mandiri.

c)      Kebutuhan Berprestasi

Kebutuhan berprestasi erat kaitannya dengan kedua kebutuhan yang telah dikemukakan diatas. Artinya kalau kebutuhan berprestasi dapat dipenuhi maka kebutuhan mendapatkan status dan mandiri juga terpenuhi. Oleh karena itu guru perlu menciptakan proses belajar yang menimbulkan perasaan puas dalam diri siswa. Penilaian hasil belajar lebih ditekankan kepada usaha siswa, bukan semata-mata menilai hasil ujian atau ulangan tanpa memperhatikan proses yang dilakukan siswa. Hal ini akan membangkitkan motivasi belajar.

d)     Kebutuhan Diakrabi

Kebutuhan untuk diakrabi bagi remaja dimaksudkan agar orang lain memahami ide-ide, kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan yang dihadapinya. Jika keakraban atau penuh perhatian telah diberikan pada remaja maka mereka akan merasa tersokong, dihargai dan bahagia. Sebaliknya jika remaja tidak mendapat kesempatan untuk mengkomonikasikan ide, kebutuhan dan permasalahannya, apalagi dilecehkan, ditolak atau dimusuhi maka ia akan sangat kecewa, marah, tidak nyaman atau terancam.

e)      Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup

Remaja mulai mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaimana kebahagiaan diperoleh. Suatu filsafat hidup yang memuaskan adalah yang bernilai kemanusiaan. Jika filsafat hidup telah dimiliki, maka perasaan manusiawi tumbuh subur dalam diri remaja sehingga segenap aktivitasnya diliputi perasaan aman dan damai. Apabila kebutuhan-kebutuhan diatas dirasakan remaja tidak terpenuhi maka akan terjadi perasaan tidak aman, tertekan dan tidak puas karena tidak terjadi keserasian didalam dirinya. Oleh karena itu mereka mencari pemuasan dengan cara apa saja termasuk dengan cara-cara yang negative atau tidak wajar.

(Elida Prayitno, 2006)

Disamping rumusan tersebut ada tujuh jenis kebutuhan khas remaja yang dikemukakan oleh Garrison (dalam Andi Mappiare: 1982) yaitu :

1.      Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang

2.      Kebutuhan untuk diikutsertkan dan diterima oleh kelompoknya

3.      Kebutuhan untuk mampu mandiri

4.      Kebutuhan untuk mampu berprestasai

5.      Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari orang lain

6.      Kebutuhan untuk dihargai

7.      Kebutuhan untuk mendapatkan falsafah hidup

Adanya tujuh macam kebutuhan khas remaja ini secara umum memang ada pada kebanyakan anak muda, tetapi tingkat intensitasnya sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga masing-masing., faktor sosial, individual, kultural dan religius.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan makalah tentang kebutuhan social psikologis remaja ini, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a.       Masa remaja sebagai masa pencarian identitas diri (self identity) memerlukan kebutuhan khas, yaitu kebutuhan fisik dan psikologis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memerlukan pemenuhan, karena apabila setiap kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada timbulnya gejala-gejala menyimpang yang dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan sikap positif terhadap lingkungan dan dirinya.

b.       Orangtua pada lingkungan keluarga dan guru pada lingkungan sekolah harus mampu berperan aktif dalam menyikapi tumbuh kembang anaknya pada masa remaja dengan melakukan berbagai pendekatan, agar remaja bukan saja menjadi seorang anak ataupun siswa tetapi juga bisa menjadi seorang sahabat/teman bagi dirinya, sehingga kedekatan emosional antara orangtua atau guru disekolah sebagai manusia dewasa dengan remaja dapat terjalin dengan baik.

3.2  Saran

Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat berharap sekali setelah makalah ini di baca, pembaca memberikan kritik maupan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah penulis dilain waktu. Terutama bagi dosen pembimbing yang menugaskan pembuatan makalah ini, penulis sangat berharap kritikan dari ibu agar penulisan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Penulis mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan dari penulisan makalah ini dan penulis mengucapkan terimakasih atas kritikan yang membangun yang diberikan oleh ibu dosen maupun pembaca lainnya

DAFTAR PUSKATA

Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Tim Pembina Mata Kuliah PPD. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.

.

Comments

Leave a Reply