Laporan Praktikum PH Asam Basa dan Garam

10 min read

Praktikum PH Asam Basa dan Garam

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

B. Tujuan Percobaan

  1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
  2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.

Bab II. Kajian Pustaka

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. (Teguh, 2008)

Asam  secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih. (Adam,2011)

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2). (Teguh, 2008)

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. (Any, 2008)

Contoh reaksi pembentukan garam.

Asam + Basa —> Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air

HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)

Asam     +     Basa       >>        Garam     +      Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.(Teguh, 2008)

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.

Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat. (Teguh, 2008)

Bab III. Metodelogi

A. Alat dan Bahan

  1. pH indikator 
  2. Tabung reaksi
  3. Erlenmeyer volume 50/ 100 ml
  4. Pipet ukur 10 ml
  5. Pipet ukur 5 ml
  6. Pipet biasa
  7. Kaca arloji
  8. Corong kaca
  9. Rak tabung reaksi
  10. HCL     
  11. H2SO4
  12. Asam borak
  13. HCH3COO
  14. NaOH
  15. NH4OH
  16. NaCH3COO
  17. NH4Cl
  18. Na2SO3
  19. NaCl

B. Cara Kerja

  1. Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan detergen lalu mengeringkan
  2. Meletakkan di Rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas
  3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing tabung reaksi
  4. Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal
  5. Menghitung konsentrasi masing-masing larutan tersebut

Bab IV. Hasil Pengamatan

A. Tabel Pengamatan

No.Nama larutanpHGolonganKonsentrasi (molaritas)
1.Garam Dapur7Netral
2.H3BO35Asam lemah
3.HCL1Asam kuat
4.Natrium Asetat8Basa lemah
5.NH4Cl6Asam lemah
6.H2SO41Asam kuat
7.Na2SO37Netral
8.NaOH11Basa kuat

4.2 Perhitungan konsentrasi :

1.         Dik      : ph garam dapur = 7

Dit       :konsentrasi garam dapur…?

Peny    :

larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..

2.         Dik      : Ph larutan H3BO3 = 5

Dit       : konsentrasi larutan H3BO3…?

Peny    :

Ph = 5

            [H+] = 5– log 1 = – log 10-5

                                 = 10-5 M = 0,00001 M

3.         Dik      : Ph larutan HCL 4

Dit       : Konsentrasi larutan HCL….?

Peny    :

            Ph = 1

            [H+] = 1 – log 1 = -log 10-1

                     = 10-1 M = 0,1 M

4.         Dik      :Ph larutan Natrium asetat = 8

Dit       :konsentrasi larutan Natrium asetat….?

Peny    :      

                        PH = 8

PH = 14 – POH

POH = 14 – PH

                                 = 14 – 8 = 6

                        POH = 6 – log 1 = – log 10-6

[OH-] = 10-6 M = 0,000001 M

5.         Dik      : ph larutan NH4Cl = 6

Dit       :Konsentrasi larutan NH4Cl….?

Peny    :

            Ph = 6

            [H+] = 6– log 1 = – log 106

                     = 10-6 M = 0,000001 M

6.         Dik      :Ph larutan H2SO4= 1

Dit       :Konsentrasi larutan H2SO4….?

Peny    :

            Ph=1

                        [H+] = 1– log 1 = – log 10-1

                                 = 10-1 M = 0,01 M

7.         Dik      : Ph larutan NA2SO3

Dit       :konsentrasi larutan NaSO3….?

Peny    :

larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M.

8.         Dik      : Ph larutan NaOH = 11

Dit       :Konsentrasi larutanNaOH…..?

Peny    :

                        PH = 11

                               POH = 14 – 11 = 3 = 3 – log 1

                                           = – log 10-3

                                [OH] = 10-3

                                [OH-] = 0,001

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Pada percobaan pertama, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan garam dapur, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata garam dapur memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam perhitungan ;

Dik      : ph garam dapur = 7

Dit       :konsentrasi garam dapur…?

Penye  :larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan H3BO3, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata H3BOmemiliki pH 5 yang berarti asam lemah, dalam perhitungan konsentrasi ;

Dik      : Ph larutan H3BO3 = 5

Dit       : konsentrasi larutan H3BO3…?

Penye  : Ph = 5

              [H+] = 5– log 1 = – log 10-5

               = 10-5 M = 0,00001 M

            Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan HCL, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata HCL memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dalam perhitungan konsentrasi ;

Dik      : Ph larutan HCL 4

Dit       : Konsentrasi larutan HCL….?

Peny    :Ph = 1

             [H+] = 1 – log 1 = -log 10-1

= 10-1 M = 0,1 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan Natrium Asetat, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 8 yang berarti basa lemah, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;

Dik      :Ph larutan Natrium asetat = 8

Dit       :konsentrasi larutan Natrium asetat….?

Penye  :PH = 8

 PH = 14 – POH

 POH = 14 – PH

                      = 14 – 8 = 6

 POH = 6 – log 1 = – log 10-6

 [OH-] = 10-6 M = 0,000001 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan NH4Cl, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 6 yang berarti asam lemah, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;

Dik      : ph larutan NH4Cl = 6

Dit       :Konsentrasi larutan NH4Cl….?

Peny    : Ph = 6

 [H+] = 6– log 1 = – log 10-6

          = 10-6 M = 0,000001 M

            Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan H2SO4, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;

Dik      : Ph larutan H2SO4= 1

Dit       : Konsentrasi larutan H2SO4….?

Peny    : Ph=1

 [H+] = 1– log 1 = – log 10-1

                      = 10-1 M = 0,01 M

            Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan Na2SO3, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;

Dik      : Ph larutan NA2SO3

Dit       : konsentrasi larutan NaSO4….?

Penye  : larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M.

            Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi larutan NaOH, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 11 yang berarti basa kuat, dan dalam perhitungan konsentrasinya ;

Dik      : Ph larutan NaOH = 11

Dit       : Konsentrasi larutanNaOH…..?

Penye  : PH = 11

POH = 14 – 11 = 3 = 3 – log 1

= – log 10-3

[OH] = 10-3

 [OH-] = 0,001

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum tersebut, dapat kita simpilkan bahwaaannya nomor pada tabel pH asam basa ada 14, dengan rincian ;

No 1 – 4 = Asam kuat                         No 7 – 10 = Basa lemah

No 5 – 6 = Asam lemah                      No 11 – 13 = Basa kuat

Kita dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH masing-masing larutan, dengan rumus antara lain ;

v  pH asam kuat = – log (asam kuat) = – log (H+)

v  pH basa kuat = – log (basa kuat) = – log (OH)

6.2 Saran

            Dalam menjalankan praktikum ini sebaiknya praktikan harus jeli dalam menentukan pH larutan pada tabel pH asam basa, karena apabila saran maka nilai pH akan salah dan perhitungan konsentrasi juga ikut salah.

BAB VII

JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengertian istilah dari :

            a. Basa kuat    

Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2.

Berikut ini adalah daftar basa kuat:

b. Basa lemah

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.

Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.

Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida.

c. Asam lemah

Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Contohnya

H2CO3

H3C6H5O7

CHCOOH

HN3

HCN

HF

d. Asam kuat

Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Contohnya

HCl

HNO3

H2SO4

HBr

HI

2. Cara menentukan suatu zat termasuk asam kuat/lemah, basa kuat/lemah,

            Yaitu dengan cara mencelupkan pH indikator universal kedalam sebuah larutan, lalu kibaskan kertas indikator itu dan cocokkan warna pada tabel pH asam basa.

No  1- 4           menunjukkan asam kuat

No 5 – 6           menunjukkan asam lemah

No 7 – 10         menunjukkan basa lemah

No 11 – 13       menunjukkan basa kuat

DAFTAR PUSTAKA

Adam Wiryawan. 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. : —

Anonim. 2010. Bab 2. Asam,bas,dan garam.http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/ diakses pada tanggal 12 november 2013, pada pukul 08.49 WIB.

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Makalah Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi

Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi Bab I. Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran...
Ahmad Dahlan
10 min read

Leave a Reply