Biomassa merupakan sumber energi yang merujuk pada bahan biologis yang hidup ataupun baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk produksi industrial seperti produksi energi listrik. Sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu dan limbah ( sampah ). Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena sumber bahan bakar kayu/bambu berasal dari tanaman kemudian tanaman tersebut dapat diperkebunkan dan kembali tumbuh, hal ini berlaku juga dengan limbah, limbah dapat terus menerus dihasilkan seperti sampah, kotoran hewan, kotoran manusia, dan limbah yang lainnya.
Sumber biomassa ada yang langsung digunakan dan ada yang tidak langsung digunakan ( Membutuhkan Proses ) :
Ø Sumber biomassa yang langsung digunakan yaitu bahan bakar kayu/bambu yang tidak melakukan
proses pengeringan dahulu, sehingga kayu/bambu setelah ditebang dan dipotong potong langsung
digunakan sebagai bahan bakar.
Ø Sumber biomassa yang tidak langsung digunakan ( membutuhkan proses ) yaitu limbah dan bahan
bakar kayu/bambu yang melakukan proses pengeringan terlebih dahulu, limbah membutuhkan
proses fermentasi anaerobik untuk membuat gas metan sehingga gas metan tersebut menjadi
sumber bahan bakar yang langsung dipakai. Sedangkan untuk bahan bakar kayu/bambu yang
melakukan proses pengeringan, setelah kayu/bambu ditebang dan dipotong potong kayu tersebut
dikeringkan sehingga minyak atau air yang terdapat didalam kayu dipisahkan membuat
kayu/bambu tersebut menaikan tingkat pembakarannya.
Proses Fermentasi Anaerobik untuk membuat Gas Metan :
Bahan organik akan mengalami fermentasi alamiah jika terkena air dan mengalami kondisi anaerobik yaitu tidak terdapat oksigen. Tangki tinja atau digester merupakan contoh klasik pencernaan anaerobik yang pada asasnya merupakan suatu proses dengan dua tahap.
Tahap pertama, bakteri pembentuk asam menghasncurkan bahan organik yang kompleks dan mengubah lemak, protein, dan hidrokarbon menjadi asam organik yang sederhana.
Tahap kedua, yang berlangsung bersamaan dengan tahap pertama, asasm-asam organik dipecahkan oleh bakteri metan menjadi gas metan dan dioksida bahan. Rumus proses diatas digambarkan dengan persamaan berikut :
( C6H10O5 ) + nH2O —> ( C6H12O6 )n ( Tahap Pertama )
—> 3nCO2 + 3nCH4 ( Tahap Kedua )
Satu Kg bahan organik kering akan menghasilkan lebih-kurang 0,15 m2 metan pada kondisi suhu dan tekanan standar. Bersama metan dihasilkan dioksida karbon dengan jumlah volume yang sama. Dioksida karbon serta pengotoran-pengotoran lain seperti sulfida hidrogen dengan mudah dapat dipisahkan.
Gas metan sudah dapat dihasilkan kurang lebih 10 hari sedangkan kurang lebih hari ke 1 sampai 8 gas yang terbentuk adalah CO2 . Pada kurang lebih 14 hari gas yang terkumpul sudah dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Cara Kerja Energi Gas Biomassa :
1. Ditempat ini bahan organik yang dipotong kecil dan digiling dicampur dengan air dan dimasukan
kedalam tangki digester ( pencernaan ).
2. Di tangki ini terjadi proses pencernaan. Tingkat kecepatan pencernaan akan tergantung dari suhu,
suhu sekitar 35 oC tampaknya memberikan hasil optimal bagi produksi gas. Kemudian di tangki
ini harus dijaga tingkat kadar pH nya sehingga bakteri bakteri pengubah gas metan tidak mati
akibat kadar pH yang tinggi atau rendah.
3. Pada fermentasi selesai endapan akan keluar dan ditampung.
4. Selanjutnya endapan tersebut akan diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos cair dan kering.
5. Ditempat ini gas metan dikumpulkan didalam tekanan tinggi.
6. Setelah gas metan dikumpulkan kran gas akan dibuka dan disalurkan keberbagai kebutuhan
seperti pembangkit listrik atau kompor.
Komponen Instalasi Gas Biomassa :
1. Bak Penampung sementara, berfungsi sebagai penampung campuran kotoran hewan dan limbah
makanan.
2. Digester, berfungsi sebagai bak pencernaan dan tempat mengubah limbah menjadi gas metan.
3. Pipa, berfungsi sebagai pembawa gas metan.
4. Kran gas, berfungsi sebagai pembuka/penutup saluran gas metan.
5. Bak penampung kompos, berfungsi sebagai tempat penampung endapan didalam digester yang
akan digunakan sebagai kompos.
Keunggulan Energi Biomassa :
1. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena energi tersebut terus
menerus ada seperti tanaman yang tumbuh kembali dan limbah kotoran yang terus menerus ada.
2. Energi biomassa dapat mengurangi konsumsi energi fosil seperti gas alam, sehingga energi
biomassa dapat disebut energi alternatif.
3. Sering memanfaatkan energi biomassa secara terus menerus akan mengatasi permasalahan dan
mengurangi limbah yang terdapat didunia.
4. Penggunaan energi biomassa akan lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan energi
fosil. Karena emisi gas buang energi biomassa lebih sedikit dari pada emisi gas buang energi
fosil.
5. Sumber energi biomassa terlimpah luas di dunia karena limbah, sampah, dan kotoran terdapat
dimana saja.
Kelemahan Energi Biomassa :
1. Pengunaan energi biomassa masih terdapat emisi gas buang walaupun hanya sedikit
dibandingkan energi fosil seperti batu bara.
2. Menggunakan banyak lahan untuk biomassa dapat menyebabkan berkurangnya lahan untuk
menanam tanaman pangan yang dapat meningkatkan kelaparan didunia.
3. Pemanfaatan energi biomassa masih belum cukup efisien dan membutuhkan biaya yang
signifikan.
4. Pembuatan gas metan harus terus di pantau dan dijaga tingkat kadar pH nya didalam digester.