Laporan Praktikum Bilogi SMA – Kandungan Zat Makanan

7 min read

Praktikum Kandungan Zat Makanan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup, termasuk manusia membutuhkan makanan sepanjang hidupnya. Zat makanan terdiri dari karbohidat , lemak , protein , mineral , dan vitamin .Makanan yan kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energy, pertumbuhan,  dan untuk menjaga kesehatan . kita membutuhkan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutris lengkap , seperti karbohidrat , protein , lemak , vitamin , mineral dan air .

Kekurangan / kelebihan salah satu dari zat makanan diatas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya , kelebihan zat makanan akan membawa dampak yang kurang baik juga bagi tubuh kita. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi . 

Kebutuhan zat makanan masing-masing orang berbeda , akan tetapi disarankan bahwa kita sebaiknya mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung protein sekitar  10-15%, lemak sebesar 20% dan karbohidrat sebesar 65-70% . Untuk itu , Praktikum isi perlu kita lakukan guna  mengetahui kandungan dari berbagai bahan makanan yang sering kita konsumsi , agar kita dapat mengatur komposisi zat makanan kita agar kita tidak mengalami malnutrisi  dan dapat mengatur keseimbangan jumlah bahan makanan didalam tubuh kita agar sesuai dengan angka kecukupan gizi.

B. Rumusan Masalah

Ada beberapa bahan makanan yang akan diuji, dari bahan makanan tersebut dibuktikan bahwa  makanan mengandung berbagai zat – zat makanan.

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui  kandungan zat – zat makanan dalam beberapa bahan makanan

D. Manfaat Penelitian

Dapat diketahui kandungan zat – zat makanan dalam beberapa bahan makanan

Bab II. Kajian Pustaka

Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula”) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Adapun fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut:

  1. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
  2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
  3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Adapun fungsi protein, yaitu :

  1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
  2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
  3. Pembuat enzim dan hormone
  4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
  5. Pembentuk antibody   

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan.

Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem.

Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering.

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.

Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu:

  1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
  2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
  3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
  4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
  5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
  6. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.

Bab III. Metode Praktikum

A. Alat dan Bahan

Alat                         

  1. Kertas buram
  2. Lampu spiritus
  3. Lumpang porselen
  4. Plat tetes
  5. Larutan benedick A dan B
  6. Larutan biuret
  7. Larutan lugol
  8. Rak tabung
  9. Tabung reaksi
  10. Kertas HVS
  11. Gelas kimia

Bahan

  1. Bahan makanan
    •    Tahu
    •    Tempe
    •    Nasi
    •    Bakso
    •    Hati
    •    Susu
    •    Kuning telur
    •    Puitih telur
    •    Jeruk
    •    Mentega
    •    Madu

B. Cara Kerja\

  1. Menumbuk masng – masing bahan makanan yang telah disiapkan pada lumpang porselen
  2. Menambahkan hasil tumbukan dengan akuades / air hingga berbentuk larutan
  3. Setelah itu meneteskan masing – masing larutan pada plat
  4. Selanjut nya menguji dengan reagen – reagen yang telah disediakan ( benedick, biuret, dan lugol
  5. Kemudian mengamati hasilnya

Catatan menggunakan reagen
1.    Lugol : menetesi bahan makanan dengan 2 tetes larutan lugol dan mengamati perubahan warna yang terjadi
2.    Biuret : menetesi bahan makanan dengan 3 tetes larutan biuret dan mengamati perubahan yang terjadi
3.    Benedick : memasukkan bahan makanan ke tabung reaksi sebanyak 1 cm, kemudian menetesi dengan larutan benedick sebanyak 5 tetes lalu dikocok dan dipanaskan dengan lampu spiritus selama 1 menit. Selanjutnya mengamati perubahan warna yang terjadi.
4.    Menguji kandungan lemak bahan makanan dengan cara mengoleskan pada kertas buram dan keringkan.

C. Tabel Penelitian
Tabel 1.tabel pengamatan

NoJens bahanReaksi perubahan warnaHasil uji makanan
LugolBiuretBenedickAmilumProteinGlukosaLemak
1
2
3
4
5
6
7
8
9

   

BAB IV.

DATA DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Data :

Tabel 1. hasil pengamatan warna

NoJens bahanReaksi perubahan warna
LugolBiuretBenedick
1TahuAbu-abu kehitamanUnguAbu – abu
2TempeKuningKuning kehijauanCoklat kekuningan
3NasiHitamHijauCoklat abu – abu
4BaksoBiru gelapUnguCoklat kekuningan
5HatiCoklatCoklat pekatCoklat abu – abu
6SusuCoklatUngu kebiruanHijau pekat
7Kuning telurKuningCoklatOrange
8JerukKuning kehijauanBiru mudaBiru muda
9MentegaOrangeKuning kehijauanKuning
10Putih telurKuningUnguCoklat kemerahan
11maduCoklat tuaCoklat kehijauanPutih susu


Tabel 2. hasil pengamatan zat

NoJens bahanHasil uji makanan
AmilumProteinGlukosaLemak
1Tahu++
2Tempe+
3Nasi+
4Bakso+++
5Hati+
6Susu++
7Kuning telur+
8Jeruk
9Mentega++
10Putih telur++
11madu+


Keterangan :
1.    Jika larutan makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru tua maka larutan tersebut mengandung amilum
2.    Jika larutan makanan diberi larutan biuret dan berubah menjadi ungu maka larutan tersebut mengandung protein
3.    Jika larutan makanan diberi fehling A dan fehling B dan berubah menjadi merah bata maka larutan tersebut mengandung glukosa
Tabel 3. Hasil uji lemak

Keterangan :
1.    Jika larutan makanan diteteskan pada kertas HVS dan kertas HVS menjadi transparan maka terbukti larutan tersebut mengandung lemak

B.  Analisa Pengamatan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

          Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung
          Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

•    Uji Amilum
      Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa zat makanan yang banyak mengandung amilum adalah tahu, nasi, bakso, hati, susu, dan madu. Makanan yang mengandung sedikit amilum adalah tempe, kuning telur, jeruk, mentega, putih telur, madu.
•    Uji Protein
      Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah tahu, bakso, susu, dan putih telur. Makanan yang mengandung sedikit protein adalah tempe, nasi, hati, kuning telur, jeruk, mentega, putih telur dan madu.
•    Uji Glukosa
      Bahan makanan yang banyak mengandung glukosa adalah tempe, bakso, kuning telur, mentega dan putih telur. Makanan yang mengandung sedikit glukosa adalah tahu, nasi, hati, susu, jeruk dan madu.
•    Uji lemak
      Setelah itu di uji dengan kertas buram untuk melihat kadungan lemak nya. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah mentega, telur, dan tahu. Makanan yang mengandung sedikit lemak adalah tempe, nasi, hati, susu, jeruk, dan madu.

       Namun pada percobaan ini ada sedikit kegagalan pada pengecekan zat makanan yang terkandung di dalamnya. Mungkin kegagalan ini disebabkan karena kekurangan cairan yang digunakan menguji zat makanan tersebut dan kurang telitinya mengecek perubahan warna pada makanan.  Seharusnya
Susu
•    Susu mengandung glukosa karena ketika ditetesi benedict, susu berwarna kuning.
•    Susu mengandung lemak kerena ketika diuji di kertas transparan.
Tahu
•    Tahu tidak mengandung karbohidrat karena ketika ditetesi lugol berwarna kuning.
Tempe
•    Tempe mengandung protein karena ketika ditetesi biuret, tempe berwarna ungu.
•    Tempe tidak mengandung glukosa.
•    Tempe mengandung lemak namun lemak yang dihasilkan sangat sedikit

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan :
–         Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada tidaknya kandungan zat karbohid  rat, protein, glukosa dan lemak pada makanan dapat kita ketahui dengan menguji makanan dengan uji lugol, uji biuret, larutan fehling dan uji lemak dengan kertas HVS buram.

B. Saran :

–         Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengujian kandugan zat makanan

DAFTAR PUSTKA :

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

https://www.google.com/biologi( laporan uji makanan )/LAPORAN_PRAKTIKUM
    BIOLOGI TENTANG UJI ZAT MAKANAN _ RISKA_ULFA’S HOUSE.htm
    Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013

https://www.google.com /biologi ( laporan uji makanan )/Kandungan Gizi Berbagai Zat
    Makanan _ HARIAN MEII.htm
Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013

https://www.google.com/biologi ( laporan uji makanan )/Laporan Praktikum Uji Kandungan
    Bahan Makanan ~ Agifebrian’s Blog.htm
Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013

LAMPIRAN

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply