Makalah Penawaran dan Permintaan

7 min read

Penawaran dan Permintaan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang  sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.

Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu,sedangkan penawaran  adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain  untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui Definisi Permintaan dan Penawaran
  2. Untuk mengetahui Hukum permintaan dan penawaran
  3. Untuk mengetahui factor–factor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran

Bab II. Kajian Pustaka

A. Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual dan pembeli. Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori penawaran.

I. Teori Permintaan

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan barang yaitu:

1). Harga barang itu sendiri

Sifat hubungan antara permintaan dan harga dijelaskan  dalam hukum permintaan. Hipotesis hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu komoditas maka semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas tersebut diminta.

Menurut Sugiarto (2007), hipotesis tersebut didasarkan atas asumsi:

a) Bila harga suatu komoditas turun, maka pembelian terhadap komoditas lain yang terkait akan menurun dan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para

pembeli meningkat, sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelian.

b) Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli akan mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli mengurangi pembeliannya.

2). Harga barang lain yang terkait.

Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi ataupun komplemen. Menurut Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang yang memenuhi kebutuhan yang sama. Biasanya barang substitusi tidak mutlak dapat menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen dapat memilih mana yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada barang substitusi, bila harga barang yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh pendapatan maka barang yang lain akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan kenaikan harga barang yang pertama mengakibatkan pemindahan permintaan ke barang lain dan menaikkan harganya. Oleh karena itu untuk barang substistusi, gerak harganya adalah searah.

3). Tingkat pendapatan perkapita.

Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.

4). Selera atau kebiasaan.

5). Jumlah penduduk.

6). Perkiraan harga dimasa mendatang.

7). Distribusi pendapatan

8). Usaha

Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan
 (Gambar 2a) menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa disebut hukum permintaan. Pada Gambar 2b perubahan variabel lain seperti harga barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau membeli jumlah yang besar (0Qx–0Q’x) atau jumlah barang yang sama, misal 0Qx, konsumen berani membayar harga yang lebih tinggi (0P – 0P’x).

II. Teori Penawaran

Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan komoditas yang akan dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah komoditas tersebut yang ditawarkan oleh produsen dikenal dengan hukum penawaran.

Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu komoditas makin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran barang yaitu:

1). Harga barang itu sendiri.

Sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran komoditas tersebut dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual.

2). Harga barang lain yang terkait.

3). Harga faktor produksi.

4). Biaya produksi.

5). Teknologi produksi.

6). Jumlah penjual.

7). Tujuan perusahaan.

8).Kebijakan pemerintah.

Menurut Djojodipuro (1991) kurva penawaran (Gambar 3a) menunjukkan berbagai jumlah barang yang seorang penjual bersedia menawarkan dengan berbagai harga, ceteris paribus. Dalam keadaan ini, maka kurva tersebut menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva ini merupakan pembatas, dimana semua yang diatasnya mungkin terjadi dan yang dibawahnya tidak. Pada setiap tingkat harga, penjual bersedia menjual barang, tetapi mereka tidak dapat dirangsang untuk menjual lebih. Dari segi jumlah, maka kurva penawaran menunjukkan harga minimum yang mendorong penjual untuk menjual berbagai jumlah. Penjual mau menerima harga yang lebih tinggi untuk jumlah tertentu, tetapi tidak lebih rendah.Pada Gambar 3b perubahan variabel lain seperti harga barang lain, biaya produksidan teknologi produksi digambarkan sebagai pergeseran kurva. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan teknologi.

Menurut Sugiarto (2007) analisis permintaan dan penawaran merupakan alat yang penting untuk:

  1. Memahami respon harga dan kuantitas suatu komoditas terhadap perubahan variable variabel ekonomi seperti teknologi, selera konsumen, harga komoditas lain, dan harga faktor produksi.
  2. Menganalisis interaksi yang kompetitif antara penjual dan pembeli dalam menghasilkan harga dan kuantitas suatu komoditas.
  3. Menunjukkan kebebasan yang diberikan pasar kepada konsumen dan produsen.
  4. Menganalisis efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah dipasar, seperti pengendalian harga, kuota, pajak, subsidi, dan lain-lain.

Bab III. Pembahasan

A. Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.

Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium

Kurva permintaan  adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.

Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva permintaan dan penawaran dengan data yang ada.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

1.   Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen.

Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2.   Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap.

Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3.   Pendapatan atau Penghasilan Konsumen.

Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4.   Perkiraan Harga di Masa Depan.

Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5.   Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen

Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

II. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

1.   Biaya produksi dan teknologi yang digunakan.

Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2.   Tujuan Perusahaan.

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3.   Pajak.

Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4.   Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap.

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

 5.   Prediksi / perkiraan harga di masa depan.

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

C. Harga Pasar

A.  Pengertian Harga

Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.

B.  Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.

DAFTAR PUSTAKA

http://dedysimamora.blogspot.com/2013/06/makalah-permintaan-dan-penawaran.html

http://www.scribd.com/doc/44426617/Makalah-Ekonomi-Permintaan-dan-Penawaran

http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply