Daftar isi
Fermentasi Alkohol
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pada bab bioteknologi yang berarti pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan mahluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa untuk kepentingan manusia. Bioteknologi dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Pada bioteknologi konvensional produk makanan yang bisa dibuat misalnya berupa, tape, tempe, oncom, dan kecap. Kami akan membuat salah satu produk bioteknologi konvensional.
Disini kami akan mencoba untuk membuat tape singkong. Alasan kami membuat tape singkong untuk praktikum bioteknologi konvensional. Karena Bahan dasar nya mudah dicari (singkong dan ragi). Proses pembuatanya juga tidak memakan waktu yang lama. Selain itu, tape juga dapat dikonsumsi secara langsung.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana proses pembuatan tape singkong ?
- Bagaimana proses fermentasi tape singkong
C. Tujuan praktikum
Tujuan kami melaksanakan praktikum ini agar dapat mengetahui proses
pembuatan dan proses fermentasi pada tape singkong
Bab II. Kajian Pustaka
A. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
B. Singkong
Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan makanan alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong sangat tinggi, yaitu sekitar 34-38 persen, dan mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selain kandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong mudah tumbuh di wilayah Indonesia dan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar hasilnya dapat baik. Singkong dapat dipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh karena itu, singkong merupakan sumber energi yang cukup murah.
Bab III. Metode Praktikum
A. Alat dan bahan
- Panci
- Pisau
- Kompor
- Daun Pisang
- Penyaring teh
- Talam
- Baskom
- Singkong 1 Kg
- Ragi 1 Keping
- Air
- Cabe
B. Langkah kerja
- Bersihkan kulit ubi,kemudian dikikis hingga kulit arinya hilang
- Potong ubi yang sudah dibersihkan tadi sesuai dengan ukuran,kemudian dibelah
- Cuci ubi tersebut hingga bersih
- Rebus ubi sampai tidak terlalu matang atau idak terlalu lunak
- Lalu ubi tersebut diangkat dan didinginkan sampai benar benar dingin dalam talam luas yang dilapisi daun pisang
- Haluskan ragi dengan cara ditumbuk dalam kondisi ragi masih dalam terbungkus
- Jika yakin ubi sudah benar benar kering,taburkan ragi diatas ubi dengan menggunakan penyaring teh
- Aduk ubi hingga raginya merata
- Masukkan ubi kedalam baskom yang sudah dilapisi daun pisang ,tata rapi ubi tersebut
- Jika sudah selesai letakkan cabe diatas susuna ubi tersebut
- Tutup baskom menggunakan daun pisang kemudian bungkus dengan kain,pastikan benaar benar tertutup rapat
- Biarkan 2 malam
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
A. Tabel Hasil Pengamatan
Sebelum diberi ragi | Sesudah di beri ragi | |||
Hari ke-1 | Hari ke-2 | Hari ke-3 | ||
Kematangan | – | – | Agak matang | Matang |
Rasa | – | – | Sedikit manis | Manis |
Aroma | – | – | Belum tercium | Menyengat dan berbau alkohol |
Warna | Putih | Putih | Putih | Putih agak kusam |
Kadar air | – | – | Sedikit | Banyak |
Tekstur | Agak keras | Agak keras | Sedikit lembek | Lembek |
B. Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda – beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Berikut persamaan reaksi kimia nya :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2+ 2ATP
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang ingin kami sampaikan disini. Pertama, sebaiknya di praktikum selanjutnya dapat ditentukan perbandingan antara singkong dan ragi. Kedua, hendaknya pada praktikum selanjutnya dapat lebih memperhatikan prosesnya. Serta penjelasan yang lebih detail mengenai praktikum selanjutnya. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. UGM. Yogyakarta.
Buckle, K.A, 1985, Ilmu pangan, UI Pres, Jakarta.
Fardiaz, Winarmo, 1984. Biofermentasi dan Biosintesa Protein, Angkasa, Bandung.
Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utam. Jakarta
Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum (Saccharomyces cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Brawijaya. Malang.
Sasmitamihardja, Dardjat. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bandung.
Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.