Laporan Praktikum Rangkaian Pembagi Tegangan

4 min read

Rangkaian Pembagi Tegangan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tegangan listrik diperlukan sebagai sumber daya untuk menggerakan suatu peralatan listrik, seperti: komputer, pengendali, lampu  instrumen (alat ukur), dll. Tegangan listrik DC dapat dihasilkan dari tegangan AC yang disearahkan dengan menggunakan rangkaian rectifier. Berikut ini akan diperlihatkan wiring diagram single phase penyearah setengah gelombang penuh.

Tegangan listrik merupakan suatu besaran yang dinamis, sehingga sebagai besaran yang dinamis jika terbebani dengan alat yang mengandung induktor, akan mengalami distorsi harmonik dan gangguan kualitas daya, sehingga perlu kiranya pada penelitian ini, dirancang suatu filter yang mampu menjaga kualitas daya dan gangguan harmonik tersebut untuk menjamin peralatan instrumen terpakai aman.

Tegangan berhkaitan dengan arus listrik merupakan aliran muatan listrik. Aliran ini berupa aliran elektron atau aliran ion. Aliran ini harus melalui media penghantar listrik yang biasa disebut sebagai konduktor. Konduktor yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kabel logam. Ketika dua ujung kabel disambungkan pada sumber tegangan, misalnya baterai, maka elektron akan mengalir melalui kabel penghantar dari kutub negatif menuju kutub positif baterai. Aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran listrik.

B. Tujuan Praktikum

            Praktikum tentang rangkaian pembagi tegangan bertujuan agar mahasiswa mampu menguasai prinsip rangkaian pembagi tegangan serta membandingkan hasilnya dengan hasil perhitungan menggunakan persamaan.

Bab II. Kajian Pustaka

Pembagi tegangan merupakan rangkaian sederhana yang dapat mengubah tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah. Dengan hanya menggunakan dua resistor yang dipasang secara seri dan dengan sebuah input tegangan, kita dapat membuat tegangan output yang mana teganan output ini merupakan hasil perhitungan dari tegangan input. Pembagi tegangan merupakan salah satu rangkaian dasar yang harus dikuasai dalam elektronika.

Rangkaian pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor, untuk memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen aktif. Rangkaian pembagi tegangan pada dasarnya dapat dibuat dengan 2 buah resistor, contoh rangkaian dasar pembagi tegangan dengan output VO dari tegangan sumber VI menggunakan resistor pembagi tegangan R1 dan R2.

Rangkaian pembagi tegangan (voltage divider) disebut juga sebagai rangkaian pembagi potensial (potential divider). Input ke sebuah rangkaian pembagi tegangan adalah tegangan Vin. Tegangan Vin tersebut menggerakkan arus I untuk mengalir melewati kedua resistor. Karena kedua resistor terhubung secara seri, maka arus yang sama mengalir melewati tiap-tiap resistor. Tahanan efektif dari kedua resistor seri adalah R1 + R2. Jatuh tegangan pada gabungan kedua resistor ini adalah Vin (Ahmad, 2007).

Rangkaian pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membagi tegangan atau mengkonversi dari resistensi menjadi sebuah tegangan. Biasanya fungsi dari pembagi tegangan ini untuk mengubah atau mengkonversikan dari tegangan tegangan yang lebih besar untuk memberi bias kepada komponen yang aktif dalam rangkaian tersebut. Rangkaian Pembagi Tegangan bentuk rangkaian sederhana yang tidak terlalu kompleks memiliki tegangan output yang diberi simbol V0, dan juga arus yang bersimbol I, mengalir ke rangkaian R1 dan R2. Dan hasil di tegangan VI merupakan hasil dari penggabungan atau penjumlahan dari rumus VS dan VO.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Data Hasil Pengamatan

No.NegaraVoltase Fasa TunggalFrekuensi
1.Afghanistan220V50Hz
2.Albania230V50Hz
3.Algeria230V50Hz
4.Bahrain230V50Hz
5.Brunei240V50Hz
6.Pakistan230V50Hz
7.Morocco220V 50Hz
8.Lebanon230V50Hz
9.Syria220V50Hz
10.Qatar240V50Hz
11.Spain230V50Hz
12.Slovakia230V50Hz
13.Slovenia230V50Hz
14.Sudan230V50Hz
15Portugal230V50Hz

B. Analisa Data

Dik :  Vin = 5 V

R1 = 1 kΩ

R2 = 1,5 kΩ

Dit : Vab dan Vcb ?

Vab = R1 x Vcc / (R1+R2)

       = 1 x 5 / (1+1,5)

       = 5 / 2,5

       = 2 Volt.

Vbc = R2 x Vcc / (R1+R2)

       = 1,5 x 5 / (1+1,5)

       = 7,5 / 2,5

       = 3 Volt.

Vcc = Vab + Vcb

       = 2 Volt + 3 Volt

       = 5 Volt.

C. Pembahasan

            Catu Daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya catu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain. Perbedaan antara Catu daya memerlukan energi listriknya berasal  langsung dari sumber arus listrik Sedangkan multimeter arus listriknya berasal dari baterai yang terdapat pada multimeter tersebut. Untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan resistansi atau ketahanan suatu benda yang biasa disebut avometer. Multimeter memiliki berbagai kegunaan atau fungsi dalam mengukur tegangan atau arus listrik pada suatu benda dan mengatur tegangannya.

            Project board / bread board adalah papan yang di gunakan untuk merangkai komponen agar bisa menjadi rangkaian yang sempurna . kegunaan papan ini yaitu sangat lah mudah dan praktis , kita tidak harus susah susah mencari jalur dengan layout atau pun mengebornya lain halnya dengan papan pcb . kita hanya mencolok komponen di lobang kotak kotak kecil yang ada di project board tersebut . Cara merangkainya , di mulai dari yang mudah terlebih dahulu. pertama kita harus mengetahui jalur nya atau saya biasa menyebut arusnya. Pada project board terdapat jalur yang nyambung dan jalur yang terputus, kita bisa lihat bahwa project board mempunyai jalur tersendiri untuk menghubungkannya . kalau perlu diukur saja dengan avo meter dengan memutar avo meter ke lambang ohm lalu colok satu lobang dengan  pengukur  yang positif dan negatif juga anda colok dengan lobang yang lain  . terserah lobangnya yang mana saja. jika jarum yang ada di avo tidak bergerak berarti jalurnya tidak nyambung . tapi apa bila jarum di avo bergerak itu tandanya jalurnya nyambung . tinggal anda memainkan logika saja untuk menjadikan rangkaian listrik.

            Kalau antara dua kutub positif dan kutub negatif dari sebuah sumber tegangan (Volt) kita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir arus listrik dari kutub positip ke kutub negatif. Arus ini mendapat hambatan dalam penghantar itu. Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara arus yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya sumber tegangan. Pada tegangan listrik arus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang waktu selama sumber arus itu difungsikan. Kecepatan arah arus berbolak-balik dalam satu detiknya dinamakan frekuensi. Berarti semakin  besar  tegangannya maka frekuensinya akan semakin besar juga. Sebagai contoh Jaringan listrik PLN kita mengandung arus yang dalam waktu satu detiknya berbolak-balik sebanyak 50 kali, maka frekuensi arus listrik PLN itu adalah getar/detik. Satuan frekuensi adalah Hertz yang umum disingkat Hz. Jadi jaringan listrik PLN adalah berfrekuensi 50 Hz.

            Dari analisa data dapat di lihat bahwa Input tegangan ke rangkaian pembagi tegangan adalah Vin. Tegangan bergerak menuju resistor yang rankaiannya seri. Disini kedua resistor tersebut membagi tegangan input pada dua bagian. Pembagian tegangan berdasarkan besarnya hambatan yang mempengaruhi keduanya. Dari contoh dapat di lihat bahwa antara tegangan dan hambatan itu besarnya sejalan, apabila semakin besar hambatannya maka akan semakin besar tegangan yang dihasilkan. Serta jumlah dari tegangan pada hambatan pertama dan kedua hasilnya sama dengan tegangan masuk.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

            Dari praktikum yang telah dilakukan dapt di tarik kesimpulan yaitu :

1. Kecepatan arah arus berbolak-balik dalam satu detiknya dinamakan frekuensi.

2. Perbedaan antara Catu daya memerlukan energi listriknya berasal  langsung dari sumber arus listrik Sedangkan multimeter arus listriknya berasal dari baterai

3. Jumlah dari tegangan pada hambatan pertama dan kedua hasilnya sama dengan tegangan masuk.

4. Tegangan dan hambatan itu besarnya sejalan, apabila semakin besar hambatannya maka akan semakin besar tegangan yang dihasilkan.

5. Getaran yang disebabkan arus bolak-balik yang dalam satu detiknya disebut frekuensi.

Laporan Praktikum Kimia Koloid

Praktikum Kimia Koloid A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : B. Teori Dasar 1. Pengertian koloid. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya...
Ananda Dwi Putri
7 min read

Laporan Praktikum Entalpi Pelarutan

Praktikum Entalpi Pelarutan Bab I. Pendahulaun A. Latar Belakang Senyawa-senyawa yang terdapat dialam dapat dibagi dua berdasarkan kelarutannya yaitu senyawa yang dapat larut dan...
Ananda Dwi Putri
14 min read

Laporan Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat

Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol....
Ananda Dwi Putri
6 min read

Leave a Reply