Laporan Praktikum Pengukuran Berat Jenis Dengan Pikometer

3 min read

Pengukuran Massa Jenis

Bab I. Pendahuluan

A. Latar belakang

Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut. massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukura benda diubah, massa jenis benda tidak akan berubah. misalnya ukuranya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda semakin besartetapi massa jenisnya tetap. hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linear dengan kenaikan volumme benda.

Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca ohaus atau yang lainnya. massa jenis adalah perbandingan antara massa benda denagn volume benda, secara matematis dirumuskan :

\rho=\frac{m}{V}

dimana

P : massa jenis zat ( kg/m3
m : massa zat ( kg )
v : volume zat ( m3)

Satuan massa jenis berdasarkan sistem internasional ( SI ) adalah kg/m3

1000kg/m^3 = 1gr /cm3

B. Rumusan Masalah

1. Menentukan berat jenis zat cair dengan piknometer

2. Menentukan berat jenis zat padat dengan piknometer

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis zat

Bab II. Tinjauan Pustaka

A. Pengertian berat jenis

Berat jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot yang baku yang volumenya sama pada suhu yang sama an dinyatakan dalam desimal. semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. berat jenis juga dapat diartikan sebagai konstanta atau tetapan bahan tergantung pada suhu untuk zat cair, padat, ataupun gas.

Bobot jenis dinyatakan dalam desimal dengan beberapa angka dibelakang koma sebanyak akurasi yang diperlukan pada penentuannya. pada umumnya, dua angka dibelakang koma sudah mencukupi. berat jenis dapat dihitung atau untuk senyawa khusus dapat ditemukan dalam United States Pharmacopeia ( USP ) atau buku acuan lain . berat jenis suatu zat apat dihiyung dengan mengetahui berat dan volumenyaberat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa type piknometer, neraca Mohr, Westpal, hidrometer dan alat penentu berat jenis lainnya.

Pengujian berat jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam berat jenis yaitu :

  1. berat jenis sejati – massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan tertutup.
  2. berat jenis nyata – massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk lubang terbuka, tetapi termasuk pori yang tertutup.
  3. berat jenis efektif – massa pertikel dibagi volume partikel termasuk pori yang terbuka dan tertutup. seperti titik lebur, titik didih, dan indeks bias.

B. Macam piknometer

  1. Piknometer 10ml – piknometer yang tidak dilengkapi dengan termometer
  2. Piknometer 25ml – piknometer yang dilengkapi dengan termometer
  3. Piknometer gas – piknometer yang menggunakan hukum gas ideal untuk menentukan volume sampel.

C. Fakyor yang mempengarhi berat jenis

1. temperatur

Dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat memnguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sanagat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisny oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil.

2. massa zat

Jika zat mempunyai masa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi lebih besar.

3. volume zat

Jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri. dimana ukuran partikel dari zat dapat mempengaruhi berat jenisnya.

Bab III. Metode Percobaan

A. Alat dan bahan

I. Alat-alat

  1. botol aquadest
  2. piknometer 10ml
  3. tissu
  4. spatula
  5. pippet ukur 5ml
  6. bola sedot
  7. neraca

II. Bahan

  1. aquadest
  2. etanol
  3. minyak goreng
  4. parafin

B. Prosedur Percobaan

Mementukan berat jenis zat cair ( aquadest ) dengan piknometer\

  1. menimbang piknometer kososng, bersih, dan kering
  2. mengisi piknometer dengan zat cair ( aquadest ) pada suhu 27*C
  3. menimbang piknometer yang berisi aquadest pada suhu 29*C
  4. menentukan berat aquadest
  5. dimasukkan dalam rumus

Menentukan berat jenis zat cair ( etanol ) dengan piknometer

  1. menimbang piknometer kosong, bersih, dan kering
  2. mengisi piknometer dengan zat cair ( etanol ) pada suhu 27*C
  3. menimbang piknometer yang berisi etanol pada suhu 29*C
  4. menentukan berat etanol
  5. dimasukkan dalam rumus

Menentukan berat jenis zat cair ( minyak goreng ) dengan piknometer

  1. menimbang piknometer kososng, bersih, dan kering
  2. mengisi piknometer dengan zat cair ( minyak goreng ) pada suhu 27*C
  3. menimbang piknometer yang berisi minyak goreng pada suhu 29*C
  4. menentukan berat minyak goreng
  5. dimasukkan dalam rumus

Menenukan berat jenis zat padat dengan piknometer

  1. menimbang piknometer kosong, bersih, dan kering
  2. mengisi pikonometer dengan parafin sampai separuh dari piknometer
  3. menimbang piknometer yang berisi parafin
  4. mengisi piknometer yang berisi parafin dengan aquadest pada suhu 27*C
  5. menimbang piknometer tersebut pada suhu 29*C
  6. menentukan berat parafin
  7. dimasukkan dalam rumus

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Data pengamatan  

ZatPiknometer
Kosong (gr)Berisi (Gr)
aquadest9,8620,54
etanol9,8618,55
Minyak gorreng9,8619,57
parafin9,8612,20

B. Hasil perhitungan

1. aquadest

berat aquadest = ( berat pikno + aquadest ) – berat piknometer kosong

= 20,54 – 9,86

= 10,68 gr

 volume aquadest = berat aquadest / berat jenis zat cair

= 10,68 / 1gr/ml

= 10,68

volume piknometer = volume aquadest

= 10,68

2. etanol

berat etanol = ( berat piknometer + etanol ) – berat piknometer kosong

= 18,55 – 9,86

= 8,69 gr

berat jenis etanol = berat etanol / volume piknometer

= 8,69 / 10,68

= 0,813 gr/ml

3. minyak goreng

berat minyak goreng = ( berat piknometer + minyak goreng ) – berat piknometer kosong

= 19,57 – 9,86

= 9,71 gr

berat jenis minyak goreng = berat minyak goreng / volume piknometer

= 9,71 / 10,68

= 0,909 gr/ml

4. parafin

berat parafin = ( berat piknometer + parafin ) – berat piknometer kosong

= 12,20 – 9,86

= 2,34 gr

berat zat cair = ( berat piknometer + parafin + zat cair ) – ( berat piknometer + parafin )

= 16,03 – 12,20

= 3,83 gr

volume zat cair = berat zat cair / berat jenis zat cair

= 3,83 / 1

= 3,83

volume zat padat = volume piknometer – volume zat cair

10,68 3,83

= 6,85

berat jenis zat padat = berat zat padat / volume zat padat 

= 2,34 / 6,85

= 0,341 gr/ml

B. Pembahasan

  • berat jenis etanol berdasarkan pengujian = 0,813 gr/ml
  • berat jenis minyak goreng berdasarkan pengujian = 0,909 gr/ml
  • berat jenis parafin berdasarkan pengujian = 0,341 gr/ml
  • berat jenis etanol SNI = 0,79 gr/ml
  • berat jenis minyak goreng SNI = 0,900 gr/ml
  • berat jenis parafin SNI = 2,60 gr/ml

dalam hal ini terjadi penyampingan antara berat jenis dalam pengujian dan berat jrnis dalam SNI. hal ini sangat sering terjadi dan diakibatkan oleh beberapa sebab, yakni:

  1. kesalahan pada waktu pengukuran
  2. kesalahan pada waktu mengatur suhu
  3. bahan tidak murni, sehingga mempengaruhi berat jenis
  4. piknometer tidak terisi penuh
  5. bayak caoran yang meluber keluar dari pikometer dan tidak dilap (dibersihkan) sehingga mempengaruhi berat jenis

dalam proses percobaan pengukuran berat jenis menggunakan piknometer, langkah-langkah yang dilakukan harus berurutan dan tidak boleh ada satupun langkah yang terlewatkan baik dalam penimbangan piknometer kosong maupun piknometer yang berisi

dalam proses pengujian berat jenis dengan piknometer, piknometer yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih, lalu dilap himgga kering sampai benar-benar kering dari sisa-sisa zat meupun sisa-sisa bilasan. karena hal itu dapat mempengaruhi berat jenisnya.

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan

  1. berat jenis etanol dalam pengujian ialah = 0,813 gr/ml
  2. berat jenis minyak goreng pada pengujian ialah = 0,909 gr/ml
  3. berat jenis parafin ialah 0,341 gr/ml
  4. faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis zat adalah tempeatur, massa zat, dan volume zat

B. Saran

  1. seharusnya kebersihan alat harus terjamin, karena mempengaruhi hasil percobaan
  2. ketersediaan alat harus lengkap
  3. jarak waktu antara pengisian piknometer dan penimbangan piknometer berisi harus ditentukanĀ 

karena juga dapat mempengaruhi hasil percobaan

  • DAFTAR PUSTAKA

LaporanPraktikumBeratJenis.https://www.scribd.com

piknometer.http://www.infolaborat.com

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Makalah Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi

Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi Bab I. Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran...
Ahmad Dahlan
10 min read

Leave a Reply