Vertikultur berasal dari kata vertikal yang berarti tegak ke atas dan kultur yakni metode tanam. Dengan demikian Vertikultur merupakan metode tanam pada lahan tegak ke atas. Tentu saja tiudak secara harfiah namun vertikultur banyak dimanfaatkan pada daerah dengan lahan sempit seperti perkotaan.
Daftar isi
Laporan Pelaksaan Proyek Penguatan Prodil Pelajar Pancasila Vertikultur – Program Tanam Vertikal Pada Lahan Sempit Perkotaan
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, jumlah lahan pemukiman semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah lahan pertanian yang berkurang. Hasilnya berdampak pada berkurangnya jumlah produksi hasil-hasil tani.
Penyebab utama dari berkurangnya lahan pertanian adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman baik rumah penduduk (perorangan) maupun perumahan komersial. Dampak selanjutnya adalah peningkatan harga-harga hasil pertanian dan kurangnya pasukan yang dibutuhkan.
Hal ini akan semakin terasa bagi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (urban) dan Pinggiran Kota. Daearh Sub Urban adalah daerah yang palkung berdampak dimana tata kota pada daerah ini biasanya dibangun semrawut karena kepadatan penduduk.
Masalah umum masyarakat perkotaan dalam bidang pertanian adalah ketersedian lahan. Ukuran lahan yang sempit membuat cara tanaman tradisional tidaklah cukup. Dalam upaya menangani masalah ini dibutuhkan solusi yang dapat mendukung penanaman tanaman pada lahan sempit namun dalam jumlah banyak.
Vertical Culture
Vertical Culture atau biasa disebut dengan Vertikultur merupakan sebuah sistem tanam dengan model vertikal. Tanaman ditanam dalam pot-pot yang disusun pada bidang vertikal seperti dinding atau pagar. Tujuannya adalah meningkatkan volume tanam pada luas bidang tanam yang sempit. Tidak harus pada dinding, metide popular Vertikultur di daerah kota-kota besar juga memanfaatkan Pipa sebagai media tanaman.
Metode tanam ini tidak hanya efektif meningkatkan volume tanaman tapi juga pada (1) Lingkungan dan (2) program ketahanan pangan. Tentu saja dua manfaat ini bisa didapatkan jika metode tanam Vertikultur dilakukan dengan cara benar dan dijadikan sebagai budaya Urban.
Salah satu Produk holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi namun mudah untuk dibudidayakan adalah Selada (Lactuca sativa). Masa panen yang pendek dan jumlah konsumen yang besar membuat tanaman ini menjadi sangat menarik untuk ditanam.
Kelebihan dan kekurangan Vertikultur
Kelebihan
Karena disusun secara vertikal, sistem bertanam ini sudah jelas dapat mengefisiensikan penggunaan lahan. Penanaman yang dilakukan secara vertikal dapat mencegah pertumbuhan gulma sehingga tidak perlu menyiangi gulma terlalu sering. Jika wadah yang digunakan adalah pot atau polibag, tanaman mudah dipindahkan ke tempat yang lain.
Sistem ini dapat membuat penggunaan pupuk menjadi lebih hemat karena pupuk langsung diberikan di dalam wadah sehingga pupuk tidak mudah tercuci. Penghematan tersebut juga berlaku pada pestisida karena media tanam yang digunakan lebih steril.Vertikultur yang menggunakan atap dapat memudahkan untuk mencegah tanaman dari kerusakan karena hujan. Sementara itu, tanaman yang diletakkan di dalam ruangan dapat membantu untuk menghemat penyiraman air karena penguapan berkurang.Penampilan instalasi vertikultur juga dapat menambahkan nilai estetika pekarangan rumah. Perawatannya juga terbilang mudah karena tanaman berada pada satu lokasi yang sama.
Kekurangan
Tanaman harus dirawat secara kontinu dan intensif. Oleh karena itu perlu rutin memberikan pupuk dan penyiraman, terutama pada vertikultur yang beratap atau dengan rumah kaca. Perawatan yang intensif terbilang lebih sulit dibanding perawatan konvensional karena membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi.
Karena mudah dipindahkan, tanaman mudah patah atau rusak jika tidak diperlakukan dengan benar. Oleh karena itu, sebaiknya tanaman jangan terlalu sering dipindah-pindah. Kita sudah harus merancang dengan matang instalasi sebelum digunakan untuk bertanam.
II. Cara Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
Alat
•Gunting atau pisau
•Palu
Bahan
•Botol pelastik bekas ukuran 1L
•Paku
•Bibit Tanaman
•Tanah sebagai media tanam
2. Potong Botol Menjadi Dua
Potong botol menjadi dua bagian lalu beri lubang pada tutup botol dan sisi-sisi botol bagian atas
.3. Buat Sumbu
Buatlah sumbu pada bagian tutup botol menggunakan kain yang dapat menyerap air.
4. Paku Botol Bagian Bawah
Paku botol bagian bawah pada kayu yang sudah di tempelkan di dinding-dinding lahan. Pastikan botol tersebut cukup kuat untuk menahan media tanam.
5. Siapkan Media Tanam
Campurkan tanah yang bersifat gembur, sekam padi, dan pupuk organik untuk membuat media tanam. Kemudian, isi media tanam ke dalam konstruksi (bagian atas botol).
6. Siram Media Tanam
Pastikan media tanam telah memiliki kelembapan yang baik dengan menyiramnya menggunakan air.
7. Tanam Bibit atau Benih Tanaman
Tanam bibit pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 1-3 cm.
8. Periksa Tanaman Setiap Hari
Periksa tanaman setiap hari pastikan tanaman tersebut tidak kekurangan atau kelebihan air serta mendapatkan cahaya matahari yang cukup agar tetap hidup dan pastikan juga tanaman tersebut terhindar dari hama.
Investasi yang dibutuhkan cukup besar karena instalasi vertikultur membutuhkan peralatan yang lebih banyak dibanding bertanam secara konvensional. Apalagi, jika Anda bertanam di dalam bangunan rumah kaca.
II. CARA PEMBUATAN
1. Menyiapkan alat dan bahan
Alat
•Gunting atau pisau
•Palu
Bahan
•Botol pelastik bekas ukuran 1L
•Paku
•Bibit Tanaman
•Tanah sebagai media tanam
2. Potong Botol Menjadi Dua
Potong botol menjadi dua bagian lalu beri lubang pada tutup botol dan sisi-sisi botol bagian atas
.3. Buat Sumbu
Buatlah sumbu pada bagian tutup botol menggunakan kain yang dapat menyerap air.
4. Paku Botol Bagian Bawah
Paku botol bagian bawah pada kayu yang sudah di tempelkan di dinding-dinding lahan. Pastikan botol tersebut cukup kuat untuk menahan media tanam.
5. Siapkan Media Tanam
Campurkan tanah yang bersifat gembur, sekam padi, dan pupuk organik untuk membuat media tanam. Kemudian, isi media tanam ke dalam konstruksi (bagian atas botol).
6. Siram Media Tanam
Pastikan media tanam telah memiliki kelembapan yang baik dengan menyiramnya menggunakan air.
7. Tanam Bibit atau Benih Tanaman
Tanam bibit pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 1-3 cm.
8. Periksa Tanaman Setiap Hari
Periksa tanaman setiap hari pastikan tanaman tersebut tidak kekurangan atau kelebihan air serta mendapatkan cahaya matahari yang cukup agar tetap hidup dan pastikan juga tanaman tersebut terhindar dari hama.
III. PENCAPAIAN
Kita dapat bercocok tanam dengan baik walaupun hanya memiliki lahan yang kecil. Selain selada bokor kita juga dapat menanam sawi, bawang, kangkung dan lain-lain.
IV. EVALUASI
Projek vertikultur ini dapat terlaksanakan dengan baik. Selain cara pembuatan nya mudah, bahan-bahannya pun mudah untuk didapatkan. Perawatan nya juga cukup mudah.
V. KESIMPULAN
Jadi vertikuktur memiliki kegunaan sebagai alternatif bercocok tanam bagi yang memiliki kekurangan lahan.
Tanaman Verticulture
Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Teknik Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Banyak sedikitnya tanaman yang akan dibudidayakan bergantung pada model wadah yang kita gunakan.
Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, pack-choy, selada, dll) dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.
Keunggulan Teknik Vertikultur :
(1). Hemat lahan dan air,
(2). Mendukung pertanian organic,
(3). Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat,
(4). Umur tanaman relative pendek,
(5). Pemeliharaan tanaman relative sederhana,
(6). Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat. Vertikultur dapat dikerjakan dengan
memanfaatkan bahan-bahan dan peralatan yang ada di sekitar kita. Pemilihan wadah media sebaiknya dipilih dari bahan yang cukup kokoh dan mampu berdiri tegak.
Beberapa rancangan wadah media yang umum digunakan adalah :
(a). Kolom wadah media disusun secara vertical. Setiap wadah disusun dalam posisi tegak/berdiri dan diberi lubang pada permukaannya sebagai tempat terbuka atau sebagai lubang tanam.
(b). Kolom wadah media disusun secara horizontal. Setiap wadah dibuat dalam bentuk kolom secara mendatar (pot, polybag, kresek) yang kemudian disusun dalam rak-rak kea rah vertical.
(c). Wadah media gantung. Wadah media disusun saling berhubungan lalu digantung, sehingga menyerupai pot-pot gantung.
Langkah – langkah Pengerjaan Budidaya Tanaman secara Vertikultur tetap harus memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman (luas lahan), disamping itu penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat berupa bambu, pipa paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas, polybag, plastik kresek, dll). Harus diperhatikan pula pembuatan bangunan vertikultur, penyiapan media tumbuh tanaman (pupuk organic + tanah), pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada besar tajuk tanaman, kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih sebagai tempat penanaman. Ke-3 faktor ini harus diperhitungkan jika dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis tanaman sekaligus.
Alat dan Bahan :
Paralon ukuran minimal 5 inci,sebaiknya ukuran tinggi maksimalnya 1 meter saja supaya tidak ketinggian. Kalau ketinggian, panen sayurnya bisa kesulitan, Gergaji, Meteran, Spidol atau pensil untuk menandai, Pemanas, bisa obor, tungku bakaran sampah, atau las pemanas (ga tau apa namanya, yang penting bisa menghasilkan api yang cukup besar), Pot atau baskom bekas (atau apa saja yang bisa dijadikan wadah untuk pot), Semen dan pasir, Cat. Dari bahan ini, yang perlu dibeli mungkin hanya semen, pasir dan cat, itupun secukupnya saja. Jika semua bahan sudah tersedia di rumah karena hasil sisa-sisa pembangunan, maka biaya dapat dihemat.
Cara Membuat :
Buat empat titik sentral di bagian atas atau bawah lubang paralon, gunanya untuk membagi paralon menjadi empat sisi yang sama, untuk membuat lubang-lubang pada ke empat sisi tersebut, titik sentral ini akan menjadi acuan dalam menarik garis lurus untuk digergaji. Membuat Titik Sentral, dengan membuat garis atau tanda untuk lubang di dinding paralon dengan acuan titik sentral tadi. Jarak antar garis atas bawah masing-masing 20cm. Lebar garis 10cm, buat garis-garis tersebut selang-seling. Sisi yang berhadapan depan belakang posisi garis-garisnya sama. Setelah semua garis jadi, gergaji sesuai ukuran. Panaskan sisi bagian atas dari garis yang digergaji sampai agak lunak, lalu tekuk ke dalam menggunakan kain lap agar tangan tidak kepanasan. Tahan sebentar, kemudian lepaskan, dengan sendirinya paralon akan mengeras bila sudah dingin. Menyiapkan semen dan pot, vertikultur paralon sudah pasti memiliki bentuk memanjang dan penampangnya kecil. Jika tidak diberi pemberat, maka paralon akan mudah jatuh bila diterpa angin atau disentuh, apalagi kalau kita masukkan media tanam dan tanaman kita membesar nantinya. Maka untuk menghindari hal itu, di bagian bawah paralon harus kita cor alias semen di dalam pot yang ukurannya disesuaikan. Lilitkan besi tipis atau kawat yang agak tebal ke bagian bawah paralon agar cengkeramannya lebih kuat mengikat ke semen. Tegakkan paralon dan pastikan posisinya lurus di dalam pot atau baskom (tidak perlu sampai menyentuh dasar pot), lalu masukkan adukan semen tadi ke dalam pot sampai tinggi secukupnya. Siram pot dengan air sampai penuh agar dihasilkan cor yang keras. Semen yang keras ini akan menjadi pemberat bagi paralon.
Selain tanaman semusim seperti seledri, phak-choy , selada, kangkung darat, dll, pohon obat juga sangat baik untuk ditanam dalam metode ini. Tidak hanya itu, kombinasi tanaman buah dalam pot akan membuat isi dari “kebun” menjadi lebih solid. Selanjutnya mungkin tergantung pada bagaimana memperlakukan dan merawat tanaman vertikultture. Tidak mustahil bila hasilnya memuaskan sehingga bisa dijual sebagai penghasilan tambahan. Dalam pertanian keluarga, hasil panen biasanya lebih sehat dan lebih ramah lingkungan karena bebas pestisida (karena sebaiknya tidak menggunakannya).
Untuk perawatan, beberapa hal utama yang perlu Anda lakukan adalah :
(1). Menyiram tanaman setiap pagi, namun jangan terlalu berlebihan.
(2). Pastikan tanaman menerima sinar matahari penuh setiap hari.
(3). Buang daun-daun dan cabang yang rusak secara rutin, termasuk juga rumput liar.
(4). Pupuk secara berkala (sekitar 2 minggu sekali), dianjurkan menggunakan pupuk organik/kompos.
Langkah – Langkah Praktis dalam Membuat Media Tanam pada Vertikultur
1. Siapkan Media Tanam dan Botol Bekas.
• Pertama bersihkan dulu botolnya,cuci sampai bersih dengan air bersih.
sayat atau iris bagian leher botol sampai dibagian dasarnya hingga terbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 5cm dan panjang sesuai ukuran botolnya.
• Selanjutnya masukkan media tanam kedalam botol sampai hampir penuh,media tanamnya tergantung dengan anda,bisa dengan campuran tanah dan pupuk kandang,pasir,arang sekam,atau yang lainnya.
• Setelah selesai,letakkan botol bekas tadi ditempat yang teduh dan sejuk.
2. Menyiapakan Bibit.
• Pilih bibit yang unnggul dan resmi atau layak untuk digunakan.
• Dapatkan bibit dari toko pertanian yang sudah terpercaya dan perhatikan masa kadaluarsanya serta kemasan tidak rusak.
3. Penyemaian bibit.
• Isi semua lubang tanam dengan bibit sebanyak 1 biji untuk tiap lubangnya.
• Tempatkan ditempat yang kurang cahaya atau gelap untuk mempercepat proses terbentuknya kecambah,umumnya terjadi 5 hari sejak disemai.
• Setelah tumbuh,bibit ditempatkan lagi ditempat yang terkena sinar matahari agar bibit menjadi kuat dan kokoh.
• Bibit kemudian siap untuk dipindah tanamkan ke media tanam yang sudah kita buatkan setelah berumur sekitar 2 minggu.
4. Perakitan Instalasi Vertikultur.
Sembari menunggu bibit siap untuk kita pindah tanamkan, selanjutnya kita rakit dulu instalasi vertikulturnya. Dalam cara menanam sayur secara vertikultur dengan botol bekas, yang harus kita lakukan hanya menentukan tempat untuk meletakkan botol bekasnya. Kita bisa meletakkan botolnya dipagar rumah, atau bisa juga didinding belakang rumah, ataupun dibuatkan rak khusus.
Botol bekas kita buatkan gantungan kemudian kita gantung ditempat yang masih terkena sinar matahari dan kita atur posisinya agar terlihat lebih unik dan menarik.
5. Proses penanaman.
Setelah bibit yang kita semai sudah betul-siap, selanjutnya kita tanam bibit kedalam tempat tadi. Untuk 1 tempat bisa kita tanam dengan beberapa bibit tergantung ukuran botolnya. Dalam proses penanaman bibit, yang penting untuk kita ingat bahwa penanaman sebaiknya dilakukan dipagi hari atau disore hari agar saat bibit mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya tidak mudah layu atau bahkan mati karena terpapar sinar matahari.
6. Pemeliharaan serta Perawatan.
Pemeliharaan serta Perawatan sangatlah penting untuk kita lakukan, karena hal inilah yang akan menentukan baik atau buruknya pertumbuhan tanaman yang sudah kita tanam. Pemeliharaan serta perawatan tidak hanya dilakukan pada budidaya tanaman dikebun ataupun yang lainnya, namun tanaman yang ditanam secara vertikultur juga memerlukan hal yang sama. Pemeliharan serta perawatan itu sendiri meliputi
Penyiraman:
Sama halnya dengan menanam dilahan yang luas, vertikultur juga harus dilakukan penyiraman agar tanaman yang kita tanam menjadi lebih subur. Waktu yang baik untuk kita melakukannya ialah dupagi hari dan disore hari. Kita harus menggunakan air yang bersih dan lebih baik lagi jika kita menggunakan alat penyemprot.
Pemberian Pupuk:
Tanaman sayuran yang sudah kita tanam harus diberikan pupuk sebagai nutrisi, karena dengan memberi asupan nutrisi tanaman sayur akan menjadi lebih subur dan sehat karena tidak kekurangan nutrisi. Pupuk untuk sayuran sendiri sangat beragam, namun untuk tanaman sayuran daun sebaiknya kita beri dengan larutan AB mix saja sudah cukup.
RAB TANAMAN VELTIKULTUR
1.Biji selasah RP.6500 k
2.Kompos RP.3500 k
3.Wadah RP.10k
4.Botol bekas (20)
(Jumlah RP.20.000)
●Proses pemasukan tanah yang sudah di campur dengan kompos kedalam tempat penyemaian.
Proses pemasukan benih selada bokor kedalam tempat penyemaian yang sudah di kasih tanah sekaligus kompos,dan di siram supaya tanah menjadi lembab dan benihnya punn bisa tumbuh.
●proses pemotongan botol bekas yang berukuran sekitar 1,5 liter,proses pemotongannya yaitu:
-potong 1 botol bekas menjadi 2 bagian yg sama.
-kemudian rapihkan dan sesuaikan dengan yg di
butuhkan
-lalu satukan kembali ke 2 botol nya
Alat alat yg di gunakan adalah gunting.
●peroses pemberian kain kepada botol dan melubangi bagian botol supaya air dapat keluar
dari botol dan agar tanaman tidak mati terendam air.
●proses pemasukan tanah yang sudah di campur dengan kompos kedalam botol untuk media penanaman selada bokor.
●proses penanaman bibit selada bokor kedalam media tanam yang sudah di siapkan dan di beri air supaya tanah menjadi lembab dan tanaman tidak mati kekeringan
kekeringan.
●poto bibit selada yg sudah di masukan kedalam media tanam.
●proses pemasangan tanaman ke lahan yang sudah di sediakan dengan cara memaku botol bagian bawah ke kayu tempat penyimpanan tanaman.
●proses pengecekan tanaman dan penyiraman.
●proses penanaman kembali bibit tanaman yang mati.
●poto setelah membersihkan lahan.
●proses pemanenan selada bokor yang sudahh siap di panen.
●proses pemanenan selada bokor yang sudahh siap di panen.
KESIMPULAN DARI PROJECK PENANAMAN VELTIKULTUR
Budidaya vertikultur adalah menanm tanaman dengan media secara vertikal agar mengefisiensi lahan pertanian yang semakin sempit. Vertikultur bisa menggunakan pipa, bambu, baja atau yang sejenisnya.