Model pembelajaran STAD menganut prinsip kooperatif learning dimana peserta didik dikelompokkan dalam satu divisi dan prestasi mereka diukur berdasarkan pencapaian yang didapatkan oleh kelompok tersebut. STAD sendiri adalah singkatan dari Student Teams Achievement Division. Model ini pertama kali dikenalkan penelitian bidang pendidikan dari Universitas John Hopkins, Robert Slavin.
Daftar isi
Model Pembelajaran STAD
STAD merupakan model yang menaut prinsip belajar Student Centered dimana keaktifan peserta didik menentukan dua hal yakni (1) hasil belajar peserta didik dan (2) prestasi kelompok. Peserta didik diharapkan bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam proses pembelajaran, Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Pembagian kelompok ini dilakukan secara adil dengan mengikuti pola distribusi normal untuk kemampuan akademik masing-masing. Selain itu, pertimbangan jenis kelamin juga penting dalam pembagian kelompok agar setiap kelompok dianggap memiliki kekuatan yang merata.
Contoh Pembagian Kelompok
Misalkan sebuah kelas memiliki 25 peserta didik. Prestasi peserta didik kemudian diurutkan dari paling tinggi ke rendah, sebagai berikut:
No | Kelompok | Urutan Kode Keanggotaan |
1 | I | 1, 25, 6, 20, 11 |
2 | II | 2, 24, 7, 19, 12 |
3 | III | 3, 23, 8, 18, 13 |
4 | IV | 4, 22, 9, 17, 14 |
5 | V | 5, 21, 10, 16, 15 |
Langkah – langkah model Pembelajaran STAD
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdapat 5 komponen utama yang akan dilakukan. Adapun uraian serta penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Presentasi Kelas
Pada tahap ini, di dalam model pembelajaran STAD, peserta didik akan menjelaskan materi pembelajaran secara garis besarnya saja. Ada beberapa cara yang bisa guru lakukan saat menyajikan materi, bisa menggunakan metode ceramah atau juga metode presentasi. Dalam hal ini siswa harus memperhatikan dengan sungguh – sungguh uraian yang tengah dijelaskan oleh guru, karena hal ini akan sangat mempengaruhi terhadap kerja mereka di dalam kelompok.
2. Belajar Kelompok
Selama sesi belajar berkelompok, para peserta didik harus saling mengajari antar sesama anggotanya. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan agar bisa mendorong siswa ke arah pemahaman yang mendalam adalah setiap dari anggota diminta untuk menjelaskan jawabannya kepada teman – teman sekelompoknya.
Nah agar hal ini bisa terwujud, peserta didik bisa berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lainnya sembari mengajukan sebuah pertanyaan dan menginstruksikan siswa untuk menjelaskan tentang jawaban mereka. Dalam model pembelajarn ini, belajar kelompok akan sangat menentukan apakah kelompok bisa sukses atau tidak.
3. Kuis
Setelah proses guru menjelaskan materi dan menyuruh siswa untuk belajar secara berkelompok. Kemudian akan diadakan yang namanya kuis yang bersifat individual. Tiap – tiap anggota kelompok diharuskan untuk mengerjakan sendiri tanpa sedikitpun mendapatkan batuan dari teman – teman sekelompoknya. Oleh karena itulah setiap siswa memegang tanggung jawab untuk memahami materi yang diajarkan.
4. Peningkatan Skor Kuis Individu
Setelah kegiatan kuis selesai dilaksanakan, sesegera mungkin guru menentukan peningkatan skor kelompok dan individu. Gagasan utama kenapa terdapat bentuk skor peningkatan yaitu untuk memberikan suntikan dorongan kepada para peserta didik agar berusaha memperoleh hasil belajar yang maksimal.
5. Penghargaan Kelompok
Sebuah kelompok akan mendapatkan suatu bentuk penghargaan jika skor rata-rata dari kelompok tersebut sesuai dengan kriteria yang sudah guru tetapkan sebelumnya. Bentuk penghargaannya bisa dalam bentuk predikat, seperti “Kelompok baik”, “Kelompok sangat baik” dan “Kelompok super”.
Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (STAD)
Berikut ini langsung saja diterangkan sintaks yang harus menjadi pedoman guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan tipe STAD.
Fase | Kegiatan Guru |
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa | Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar |
Fase 2 Menyajikan/menyampaikan informasi | Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan |
Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar | Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien |
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar | Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka |
Fase 5 Evaluasi | Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya |
Fase 6 Memberikan penghargaan | Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok |
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dimodifikasi dari (Ibrahim, dkk 2000)