Model pembelajaran Inkuiri merupakan model pembelajaran yang menitikan beratkan pada aktivitas peserta didik dalam menemukan produk dari masalah yang dihadapi. Dengan demikian pembelajaran Inkuiri menganut prinsip Student Centered.
Daftar isi
Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri diserap dari bahasa latin yang berarti Penemuan, dengan demikian model pembelajaran Inkuiri dapat diartikan sebagai model pembelajaran berbasis penemuan.
Dalam model pembelajaran Inkuiri peserta didik diarahkan untuk menemukan solusi dari suatu masalah. Penemuan ini boleh dalam bentuk konsep, teori dan fakta ataupun produk. Penemuan dilakukan secara sistematis, logis, kritis dan dianalisis melalui metode saintifik.
Menyimak ulasan tersebut, model pembelajaran inkuiri jelas akan lebih menjadikan siswa untuk selalu terlibat dan banyak berdiskusi dalam penerapannya. Guru disini hanya menjadi seorang fasilitator selebihnya murid yang lebih berperan. Berkenaan dengan model pembelajaran inkuiri, ada 2 macam jenis model ini yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri terikat.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Inkuiri adalah
- Berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berpikir
- Interaksi, Proses pembelajaran hakikatnya merupakan suatu proses interaksi, baik itu interaksi antar siswa, dengan guru, atau mungkin interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitar
- Bertanya, Mengembangkan sikap kritis peserta didik dengan selalu menanyakan berbagai fenomena yang ada.
- Belajar berfikir, Proses mengembangkan potensi otak secara maksimal
- Keterbukaan, suatu pembelajaran dikatakan bermakna jika pembelajaran yang memfasilitasi berbagai kemungkinan sebagai suatu hipotesis yang mesti dibuktikan keabsahan dan kebenarannya secara terbuka.
Langkah – langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Nah apabila anda sudah faham akan pengertian model pembelajaran inkuiri, sekarang saatnya mempelajari berkaitan dengan langkah – langkahnya. Secara garis besar terdapat 5 langkah pada model pembelajaran inkuiri ini, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, merumuskan kesimpulan dan menguji hipotesis.
1. Orientasi
- Membina kondisi pembelajaran yang responsif
- Guru berupaya mengkondisikan agar peserta didik siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran
- Guru berupaya mengajak dan merangsang peserta didik untuk berfikir dalam pemecahan masalah.
2. Merumuskan Masalah
- Langkah menggiring peserta didik ke suatu permasalahan
- Permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang membuat siswa tertantang untuk berfikir dalam menyelesaikan teka – teki yang diberikan.
- Dikatakan sebuah teka – teki dalam rumusan masalah yang hendak dipelajari disebabkan persoalan itu tentu ada jawabannya, dan peserta didik didorong untuk memperoleh jawaban yang benar dan tepat.
- Proses pencarian jawaban merupakan hal yang urgen dalam strategi ini, oleh karena itu melalui model ini peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang teramat berharga sebagai suatu usaha mengembangkan mental melalui berfikir.
3. Merumuskan Hipotesis
- Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang tengah dikaji.
- Sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara, hipotesis mesti diuji terlebih dahulu kebenarannya. Perkiraan dari suatu hipotesis bukanlah sembarang perkiraan, akan tetapi mesti mempunyai landasan yang kuat agar hipotesis itu bersifat logis dan rasional.
- Kemampuan dalam berpikir logis akan sangat dipengaruhi oleh wawasan serta keluasan dalam pengalaman. Dengan demikian, setiap peserta didik yang kurang dalam hal wawasan akan mengalami kesukaran dalam mengembangkan suatu hipotesis yang logis dan rasional.
4. Mengumpulkan Data
- Merupakan suatu bentuk aktivitas menjaring beberapa informasi yang sekiranya diperlukan dalam menguji kebenaran hipotesis.
- Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data adalah proses mental yang memiliki peranan sangat penting dalam proses pengembangan intelektual.
- Proses pengumpulan data tidak hanya membutuhkan suatu motivasi yang kuat dalam kegiatan belajar, akan tetapi membutuhkan juga kemampuan menggunakan potensi berfikir dan ketekunan.
5. Menguji Hipotesis
- Merupakan proses menentukan jawaban
- Dalam pengujian hipotesis yang paling penting adalah tahu akan keyakinan peserta didik atas jawabannya.
- Menguji hipotesis adalah proses mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional.
- Kebenaran akan jawaban yang diberikan tidak hanya sebatas dari opini dan argumen saja, tapi harus didukung juga oleh data yang ditemukan.
6. Menarik Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan hasil temuan yang didapat dari hasil pengujian hipotesis. Untuk bisa mencapai kesimpulan yang baik dan akurat, sebaiknya pendidik dapat memperlihatkan pada peserta didik data mana yang sesuai dan relevan.