Makalah Hepaticopsida – Lumut Hati

6 min read

Hepaticopsida

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kelompok lumut yang dimasukan dalam kelas hepaticopsida dikenal dengan nama umum lumut hati. Kelas ini sebelumnya juga dikenal dengan nama Hepaticas. Lumut hati meliputi sekitar 5000 spesies. Meskipun kelompok ini merupakan tumbuhan toleran terhadap kekeringan, kebanyakan lumut hati dijumpai pada habitat lembab atau ternaungi. Umut hati dapat hidup disemua lingkungan, kecuali di laut. Beberpa anggotanya tenggeam atau stengah tenggelam di air sungai, atau tempat-tempat yang tergenang secara periodik. Namun demikian sebagian besar lumut hati hidup terestrial dan epifit.

Struktur  dan morfologi spesies-spesies lumut hati sangat bervariasi. Lumut hati dapat dibedakan menjadi dua kelopok, yaitu : lumut hati bertalus ( marchantiales dan meztgeriales) dan lumut hati berdaun (jungermanniales). Kelompok lmut hati berdaun dan beberapa yang beralus mempunyai sel-sel yang mengandung badan dengan tetes minyak di dalamnya (oil body). Dalam siklus hidupnya lumut hati membentuk pratonema berupa talus . berbeda dengan lumut sejati yang protonemanya seperti alga berbentuk filamen. Setiap protnema bertalus hanya menghasilkan satu tunas indiviu baru. Di dalam kapsul selain spora juga dibentk slater yang berfungsi membantu penyebaran spora.

2. Rumusan Masalah

Penulis membatasi laporan ini seputar :

  1. Kelompok tumbuhan lumut hati
  2. Perkembangan dan pertumbuhan lumut hati
  3. Karakteristik lumut hati
  4. Klasifikasi lumut hati
  5. Reproduksi lumut hati
  6. Peranan lumut hati

3. Tujuan

  1. Dapat mengetahui karakterastik lumut hati
  2. Dapat mengetahui klasifikasi lumut hati
  3. Dapat mengetahui reproduksi lumut hati
  4. Dapat mengetahui manfaat pada lumut hati

Bab II. Pembahasan

A. Karakteristik

Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.

Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.

Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan, meskipun ada pula yang terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya pada kulit-kulit pohon, di atas tanah atau batu cadas, sehingga tubuhnya perlu mempunyai stuktur yang xeromorf. Dalam tubuh terdapat alat penyimpan air, atau dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang dapat hidup pada daun pohon-pohon dalam rimba daerah tropika, dan karena hidupnya di atas daun itu lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus yang dinamakan epifit.

Sebagian besar lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik, kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Dalam Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya berbentuk dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan bagian bawah di sebut ventral.bentuk demikian minyak tadi tidak dapat ditemukan pada tumbuhan lain.
Ciri umum dari lumut hati :

  1. tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid.
  2. gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung.
  3. sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik.
  4. berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan    fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
  5. habitatnya ditempat lembab

B. Klasifikasi Hepaticopsida

Ø  Ordo Marchantiales

Ciri –ciri sebagai berikut :

  1. Gametofit berupa talus sederhana
  2. Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang uadara dan poros
  3. Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
  4. Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul

Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu

  1. Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
  2. Famili Corsiania contohnya Corsinia
  3. Famili Targoniaceae contohnya Targonia
  4. Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
  5. Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
  6. Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa

Ordo Spaerocarpales

Ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Gametofit berupa talus sederhana
  2. Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada ruang udara dan poros
  3. Gametangium diselubungi involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
  4. Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul

Contohnya Spaerocarpa

Ø Ordo Jungermanniales

Ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Gametofit berupa talus sederhana
  2. Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher
  3. Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul

Ordo Calobryales

Ciri –ciri sebagai berikut :

  1. Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris
  2. Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher
  3. Sporofit terdiri dari kapsul saja

Contohnya Calobryum, Haplomitrium

Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi  dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya berbentuk dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan bagian bawah di sebut ventral. Organ seksual tumbuh terjadi di permukaan bagian dorsal. Tubuh tumuhan ini menutupi tanah, berpaut pada tanah dengan rizoid yang berbentuk benang. Rizoid itu semacam rambut akar, pada tumbuhan tinggi tetapi berlawanan denganya, biasanya tumbuh pada generasi gametofit.

Tubuh tumbuhan kelompok pertama (lumut hati bertalus) menujukan cirri-ciri tertentu yang berkembang secara perlahan dari tumbuhan darat tanpa pembuluh yang tidak di miliki oleh tumbuhan yang tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup di air. Di antaranya adalah rizoid dan bagian lain yang beradaptasi terhadap daratan, sepertihalnya adanya jaringan kutikula yang menutup lapisan epidermis, dan spora berdinding tebal yang di sesuaikan  dengan penyebaran melalui udara.

a.      Lumut Hati Berdaun

Kelompok tumbuhan yang terbesar ini diantara lumut hati kadang-kadang disebut juga lumut sisik. Umumnya tumbuh subur pada balok-balok kayu, tanah lembab atau t7umbuh sebagai epifit pada batang atau cabang pohon. Contoh dari kelompok ini adalah Porella.  Tubuh tumbuhan ini khas dorsiventral, dan tersusun dari suatu sumbu dengan bentuk-bentuk seperti pada daun. Tidak ada atau sedikit saja diferensiasi internal dalam jaringannya. Struktur yang seperti daun itu tumbuh lateral pada kedua sisi sumbu. Dunia lateral kadang-kadang terbagi menjadi dua bagian.

Daun tingkat ketiga muncul dari permukaan ventral. Terkadang-kadang lumut hati berdaun dikeluarkan dengan lumut sejati, tetapi dapat diperbedakan jika diperhatikan struktu vegetativnya secara berhati-hati. Lumut sejati bentuknya simetri radial, artinya daun-daunnya melekat sekeliling batang, berlawanan dengan lumut hati yang telah dujelaskan di atas. Selain itu, lumut sejati mempunyai tulang tengah yang tidak terdapat pada lumut hati.

Organ seksual macam lumut ini tumbuh pada generasi gametifit. Anterida tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia tumbuh di ujung, pada apeks pucuk utama atau cabang-cabangnya. Sporofit dilengkapi dengan kaki, tangkai, dan kapsul, yang membuka dengan empat katup.

b.      Lumut hati bertalus

Kelompok tumbuhan ini menarik karena bentuknya bercabang-cabang. Setiap kali kali talu membagi diri, pembagianya mengarpu menjadi dua cabang yang sama atau lebih. Pertumbuhanya terjadi melalui aktifitas dari satu atau lebih sel ujung yang ada pada lekukan-lekukan talus. Talus bercabang ini bentknya serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu dinamakan lumut hati atau hepaticeae. Contoh dalam kelompok ini antara lain adalah Ricciciocarpus natans biasanya tumbuh terapung di air atau pada tanah yang lembab. Berbaga spesies Riccia, yang lebih banyak cabangnya, dan biasanya membentuk raset bila tumbuh pada tanah lembab. Recciciocarpus dan Riccia yang bekerabat dekat merupakan lumut hati yang sederhana. Sifat sederhana ini agaknya kerena reduksi pada bentuk nenek moyangnya yang jauh lebih komplek dan bukan merupakan sifat primitive yang menurun.

Setelah spora Ricciciocarpus berkecambah, terjadi perkembangan talus berbentuk hati yang lebarnya lebih kurang 1 cm. masa besar talusnya mengapung pada permukaan air kolam dan sungai kecil yang mengalir lambat. Pada bagian ventral terdapat beberapa rizoid dan banyak sekali sisik yang berwarna kecoklat-coklatan. Keduanya berfungsi untuk absorbsi air bila tumbuh di atas tanah, rizoid bertambah banyak dan jumlah sisik-sisik di permukaan dorsal talus itu terdapat pori yang terbuka dan merupakan ruang udara yang internal.

Reproduksi tumbuhan ini di lakukan melalui fragmentasi talus dan melalui spora yang di bentuk pada proses seksual. Organ seksual pada Ricciciocarpus terdapat pada dasar alur-alur di bagian dorsal talusnya. Arkogenium yang merupakn organ betina, berbentuk botol atau labu. Dan berisi sel telur di dasarnya. Di atas sel telur terdapat semacam sumbat yang di namakan sel kanal ventral. Leher labu arkegonium berisi sederetan sel yang di namakan sel kanal leher. Anteridium bentuknya oval dengan dinding satu lapis sel. Dinding yang berbentuk pagar ini melingkupi masa sel yang amat kecil yang berkembang menjadi sperma atau sel jantan atau di sebut juga anterozoid.

C.      HABITAT

Pada umumnya atau dapat dikatakan kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah. Dalam tubuh terdapat tubuh terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang dapat hidup pada daun pohon-pohon dalam imba daerah tropika, dan karena hidupnya di atas daun itulah hingga lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus dinamakan epifit.

D.  Reproduksi

Pekembangbiakan pada lumut hepticopsida :

  1. secara aseksual menggunakan spora dan tunas.
  2. secara seksual contohnya marchantia
  3. anteredium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram.

Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah. Anteredium merekah, mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot).

Zigot membelah membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsul yang dipsahkan dari bagian kaki oleh zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul berisi sel-sel induk spora yang berkelompok yaitu benang-benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah meiosis terbentuklah tetraspora, tangkainya memanjang, arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong kebawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul, elater menggulungmenjadi kering dan menggandakan gerakan sentakan yang melebar spora keudara.  

E. Peran dan Manfaat Hepaticopsida

  1. Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
  2. Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang
  3. Marchantia polymorpha dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis

Contoh Gambar dari lumut hati:

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

  1. Bentuk tubuh hepaticopsida berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan, tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
  2. rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan.
  3. Karakteristik lumut hati diantaranya : tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid, gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung, sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik, berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
  4. Klasifikasi Hepaticopsida  
    • Ordo Marchantiales
    • Ordo Spaerocarpales
    • Ordo Jungermanniales
    • Ordo Calobryales
  5. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi  dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
  6. Habitat hepaticopsida pada umumnya hidup di tempat-tempat yang basah, menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab dan dalam tubuh terdapat tubuh terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan kematiannya.
  7. Pekembangbiakan pada lumut hepticopsida secara aseksual menggunakan spora dan tunas, secara seksual contohnya marchantia
  8. Peranan dan manfaat hepaticopsida diantaranya memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga

Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga

Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.

Tjitroseopomo, gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply