Manajemen Humas Pada Pendidikan

19 min read

Manajemen Humas Pada Pendidikan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu dan juga makhluk sosial.Manusia pada suatu saat dapat atau bahkan ingin hidup menyendiri. Namun hal itu tidak dalam waktu yang lama.Selain karena manusia merupakan makhluk sosial, manusia juga memiliki rasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Manusia mendapatkan ilmu, pengetahuan, kesehatan, rasa aman, rasa nyaman, dan  rasa bahagia didapatkan dari hubungan atau komunikasi dan interaksi dengan sesama. Kebutuhan dalam kehidupan sangat mendorong manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Setelah kebutuhan yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri tercukupi, manusia senantiasa akan mencari kebutuhan lainnya diluar kemampuannya dengan membutuhkan orang lain. Sangat sulit dibayangkan apabila kita hidup tanpa adanya interaksi dengan sesama, sehingga untuk mencari pertolongan disaat kita susah terasa sangat sulit. Dengan adanya hubungan dan komunikasi dengan sesama tentunya sangat memudahkan manusia untuk menolong atau memberikan bantuan.

Maka dari itu, Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bebagai bidang kehidupan mengalami kemajuan yang demikian cepat pula. Tidak terkecuali kemajuan dibidang pendidikan yang telah memunculkan konsep-konsep dan strategi baru. Dengan kemajuan pendidikan yang begitu cepat ini maka akan menimbulkan persaingan dari masing-masing lembaga pendidikan untuk dapat memikat perhatian publik pada sekolahnya. Dalam hal ini managemen humas sangat diperlukan di sekolah-sekolah.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud Manajemen Humas?
  2. Apa fungsi, peran dan tugas Manajemen Humas dalam Pendidikan?
  3. Apa saja teknik Manajemen Humas dalam Pendidikan?
  4. Bagaimana Program Kerja Humas dalam Pendidikan?
  5. Bagaimana Hubungan Sumber Informasi Manajemen dengan Humas?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penyusuan makalah ini, bertujuan untuk :

  1. Untuk mengetahui peran manajemen humas dalam pendidikan
  2. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan masyarakat dengan lembaga pendidikan.
  3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Humas dan Layanan Public.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat

Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang menyangkut i’tikad baik, rasa simpati, saling mengerti untuk memperoleh pengakuan penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfatan dan kesepakatan bersama. Humas pendidikan pada umumnya disebut juga komunikasi pendidikan. Disini tentu saja pengertian ini berbeda.Humas pendidikan menekankan hubungan, sedangkan komunikasi lebih menekankan kepada bentuk hubungan penyampaian informasi. Namun demikian dalam pembahasan ini boleh diartikan sama sekedar untuk memudahkan pembatasan permasalahan.

Menurut Griswold (1966), humas merupakan fungsi managemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi  dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakat.

Istilah hubungan masyarakat (humas) ini dikemukakan pertama kali oleh presiden Amerika Serikat ialah Thomas Jefferson tahun 1807. Akan tetapi apa yang dimaksudkan pada waktu itu dengan istilah public relations adalah dihubugan dengan Foreign Relations. Sehubungan dengan itu Grisworld menuturkan:

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.Edward L. Bernays mengatakan bahwa hubungan masyarakat mempunyai tiga pengertian, yaitu :

  1. Memberikan penerangan kepada masyarakat
  2. Membujuk masyarakat untuk mengubah sikap dan tindakannya.
  3. Mengusahakan untuk mengintegrasikan sikap dan tindakan perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya, masyarakat dengan perusahaan.

Hingga saat ini pengertian humas belum ada keseragaman pendapat dari para ahli, karenanya agar lebih jelas pengertian tentang humas ini, mengemukakan beberapa pendapat sebagai berikut:

1. Menurut Glennand Denny Griswold

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.

2.    Menurut Oemi Abdurrachman M.A

Humas ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.

3.    Menurut Drs. Bonar

Menjalankan hubungan masyarakat usahanya untuk mencapai hubungan yang harmonis antara sesuatu badan organisasi dengan masyarakat sekelilingnnya.

4.    Menurut Ibnoe Syamsi

Menyatakan bahwa humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan harmonis dengan masyarakat agar mereka sadar dan sukarela mendukungannya.

Jadi, adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006). Harus dipersiapkan sedemikian serupa cara menyampaikan dan menginformasikan hal baru kepada masyarakat sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat dijangkau. Kerja sama antara berbagai lapisan masyarakat ini diasumsikan akan meminimalisir kendala yang mungkin akan timbul sehubungan dengan ditetapkannya suatu kebijakan dari pemerintah

1.2.  Fungsi Manajemen Humas

Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalamtujuan organisasi/lembaga. Beberapa fungsi humas menurut pakar HumasInternasional Cutlip & Centre and Canfield berdasarkan ciri khas kegiatanhumas dalam Rosady Ruslan (2005:19) sebagai berikut:

a.    Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuanbersama melalui fungsi melekat pada manajemenlembaga/organisasi.

b.    Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi denganpubliknya yang merupakan khalayak sasaran.

c.    Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan organisasi yangdiwakilinya atau sebaliknya.

d.   Melayani keinginan publik dan memberikan sumbangan saran.

e.    kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

f.     Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arusinformasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknyaatau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belahpihak.

Menurut Edward L. Bernays dalam Rosady Ruslan (2005:18) ada tiga fungsi utama humas, yaitu:

a.       Memberikan penerangan kepada masyarakat.

b.      Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan secaralangsung.

c.       Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatuorganisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atausebaliknya.

Adapun penjelasan fungsi humas di atas adalah sebagai berikut:Pertama, memberikan penerangan kepada masyarakat, yaitu praktisihumas memberikan informasi-informasi yang ada dalam organisasi tersebutkepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengerti dan memahamikondisi yang ada dalam organisasi tersebut.

Kedua, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatansecara langsung, yaitu humas mendekati dan mempengaruhi pendapat yangberkembang di masyarakat tentang isu yang berkembang pada suatuorganisasi, sehingga pandangan dan sikap masyarakat tentang hal itu dapatberupah ke arah yang lebih positif.

Ketiga, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatuorganisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya,yaitu praktisi humas harus mampu menyamakan atau menyeimbangkan sikapyang harus dilakukan organisasi terhadap masyarakat, begitu pula sebaliknyahumas harus mampu juga menyeimbangkan sikap masyarakat terhadaporganisasi.Sehingga hubungan yang harmonis antara organisasi denganmasyarakat dapat tercapai.

Sedangkan menurut Zulkarnain Nasution (2006:28) fungsi humaspada lembaga pendidikan sebagai berikut:

·         Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secaralangsung (komunikasi tatap muka) dan tidak langsung (melaluimedia/pers) kepada pimpinan lembaga publik intern (dosen/guru, karyawan dan mahasiswa/siswa).

·         Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitandengan mempublikasi lembaga pendidikan. Dalam hal ini humasbertindak sebagai pengelola informasi kepada publik intern danpublik ekstern, seperti: menyampaikan informasi kepada pers danpromosi.

·         Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembagapendidikannya.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi humas dilembaga pendidikan adalah menumbuh dan mengembangkan hubungan yangharmonis melalui komunikasi dengan menggunakan media antara sekolahdengan publiknya, baik intern (dosen/guru, karyawan, mahasiswa/siswa)maupun ekstern (orang tua mahasiswa/orang tua siswa, masyarakat, instansilain) dalam rangka mempublikasikan kegiatan humas di lembaga pendidikansehingga menciptakan suatu opini, citra dan reputasi yang positif terhadaplembaga pendidikan tersebut serta fungsi humas pada lembaga pendidikan kedepan dituntut selalu profesional dalam mengelola informasi sehinggaterwujudnya citra positif pada lembaga, sebab itu peran komunikasi sangatlahpenting.

1.3.  Peran Manajemen Humas dalam Pendidikan

Peranan humas yang dikembangkan oleh Glen M. Broom dan G.D.Smith dalam buku Manajemen Isu oleh Prayudi (2008:18) dapat dibedakanmenjadi dua yakni:

a.       Peran Teknisi Komunikasi (Communication Technician Role)

Praktisi humas memiliki keahlian di bidang komunikasi danjurnalistik-menulis, pengeditan, produksi audio visual, grafis danproduksi pesan yang dibutuhkan untuk melaksanakan programhumas. Praktisi humas tidak terlibat dalam pembuatan keputusanorganisasi. Praktisi humas yang menjalankan peran ini biasanyamemegang peranan penting dalam organisasi yang mengutamakanmodel humas informasi publik atau keagenan pers dimana humasmembuat release kepada media mengenai organisasi.

b.      Peran Manajer Komunikasi (Communication Manager Role)

Praktisi humas secara sistematis merencanakan dan mengaturprogram humas sebagai organisasi, memberi masukan padamanajemen perusahaan dan membuat kebijaksanaan humas dansecara teratur mengadakan penelitian atau mengevaluasi kerjamereka.Pihak manajemen memberikan wewenang bagi praktisihumas untuk mengelola sendiri kegiatannya.

Peranan humas menurut Dozier & Broom dalam Rosady Ruslan, dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

a.     Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

Praktisi humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggiuntuk dapat membantu mencarikan solusi yang tepat atas masalahhubungan dengan publik (public relationship) yang sedang atau akandihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.

b.     Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)

Praktisi humas harus dapat berperan sebagai komunikator ataumediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarapa yang menjadi harapan serta keinginan publiknya dan sebaliknya,sehingga dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai,mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

c.      Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving ProcessFasilitator)

Peran humas adalah untuk membantu pimpinan perusahaan baiksebagai penasehat (adviser) hingga dalam proses pengambilankeputusan/tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan yang terjadisecara rasional dan profesional.

d.     Teknisi Komunikasi (Communications Technician)

Peranan ini menjadikan humas sebagai journalist in resident yanghanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau biasa dikenaldengan methode of communication in organization.

Sedangkan peran humas di lembaga pendidikan menurut Zulkarnain Nasution, sebagai berikut:

a.         Membina hubungan harmonis kepada publik internal (dalamlingkungan lembaga pendidikan, seperti: dosen/guru, tenagaadministrasi dan siswa) dan hubungan kepada publik eksternal (diluar lembaga pendidikan, seperti orang tua siswa dan di luar lembagapendidikan).

b.        Membina komunikasi dua arah kepada publik internal (dosen/guru,karyawan dan mahasiswa/siswa) dan publik eksternal (lembagaluar/instansi, masyarakat dan media massa) dengan menyebarkanpesan, informasi dan publikasi hasil penelitian dan berbagaikebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan.

c.         Mengidentifikasi dan menganalisis suatu opini atau berbagaipersoalan, baik yang ada di lembaga pendidikan maupun yang ada dimasyarakat.

d.        Berkemampuan mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yangterdapat di dalam masyarakat.

e.         Bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakanpimpinan dengan baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan humas dilembaga pendidikan adalah sebagai berikut:

a.         Humas di lembaga pendidikan berperan mengidentifikasi danmenganalisis opini yang berkembang baik di dalam lembagapendidikan maupun di masyarakat.

b.        Humas di lembaga pendidikan berperan sebagai penghubungkomunikasi antara pihak sekolah/lembaga pendidikan denganmasyarakat/publik.

c.         Humas di lembaga pendidikan berperan membina hubungan yangharmonis antara publik intern, publik ekstern dengan media masasehingga dapat menciptakan dan membangun citra dan reputasi yang positif.

1.4.  Tugas dan Kewajiban Utama Humas

Tugas dan kewajiban utama humas adalah sebagai berikut:

1.        Menyampaikan pesan atau informasi dari sekolah lisan, tertulis, atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi sekolah, tugas dan kegiatannya.

2.        Melakukan studi dan anilisis atau reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah tindakan sekolah, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi sekolah.

3.        Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan publik.

Kegiatan humas di sekolah/madrasah tidak hanya menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah/madrasah, melainkan juga harus mengemukakan beberapa hal berikut:

a.       Melaporkan tentang pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan Islam.

b.      Membantu kepala sekolah /madrasah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerjasama.

c.       Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.

Strategi perlibatan masyarakat dalam kegiatan pendidikan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

·         keterlibatan secara individual, seperti membuka kesempatan dan konsutasi seluas-luasnya bagi orang tua peserta didik untuk datang ke sekolah.

·         Keterlibatan secara organisatoris terdiri melalui komite sekolah, organisasi alumni, dunia usaha/dunia kerja, dan melalui hubungan dengan instansi lain.

Menurut Soryosubrorto tugas pokok dan beban kerja humas suatu organisasi/lembaga adalah:

1.        Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak di luar organisasi.

2.        Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukan.

3.        Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pemimpin selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang terbaru.

4.        Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (publik service) sebagai akibat dan komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.

Hadari Nawawi menyebutkan bahwa beban tugas humas adalah melakukan publisitas tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas. Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang emban organisasi tersebut, termasuk juga mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, akan dikerjakan berdasarkan beban kerjanya.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

Menurut Ibnoe Syamsi untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, humas yang efisien harus memperhatikan asas-asas tertentu sebagai berikut:

1.        Obyektif dan resmi

Semua informasi atau pemberian yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instasi/lembaga yang bersangkutan. Karena itu, informasi dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang dijalankan.

2.        Organisasi yang tertib dan berdisiplin

Humas hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi/lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula.

3.        Kontinuitas informasi

Humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakukan secara berkala dan pada waktu-waktu tertentu.

4.        Respon yang timbul di kalangan masyarakat

Umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respon masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluhan-keluhan, dan pernyataan-pernyataan. Semua respon itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat.

Jadi dalam public relation terdapat sesuatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara lembaga dengan publiknya sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kehidupan lembaga tersebut.

1.5.  Jenis-Jenis Kegiatan Humas pada Lembaga Pendidikan.

Kegiatan humas secara umum dapat dibedakan atas kegiatan humas eksternal dan kegiatan humas internal. Demikian pula kegiatan humas pada lembaga pendidikan terutama di sekolah.

1.    Kegiatan Eksternal

Kegiatan ini selalu dihubungkan dan ditunjukkan kepada publik atau masyarakat di luar sekolah. Terdapat dua kegiatan yang dapat dilakukan, yakni kegiatan tidak langsung dan kegiatan langsung atau tatap muka. Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantaraan media tertentu, misalnya melaui televisi, radio, media cetak, pameran dan penerbitan majalah. Kegiatan langsung atau tatap muka adalah kegiatan yang dilaksanakan secara langsung, misalnya rapat dengan komite sekolah, konsultasi tokoh masyarakat, dan melayani kunjungan tamu. Kegiatan eksternal ini antara lain :

a.    Penyebaran informasi televisi

Penyampaian informasi melalui media televisi dapat dilaksanakan dengan cara, antara lain:

·         Ceramah

·         Wawancara

·         Diskusi

·         Sandiwara

·         Kegaiatan kesenian

b.    Penyebaran informasi melalui radio

Radio meruapakan media yang sangat penting karena siarannya mampu menjangkau masyarakat luas. Oleh karena itu, sekolah dapat memanfaatkan radio untuk kepentingan publisitas.

c.    Penyebaran informasi melalui media cetak

Media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin dan sebagainya.dalam hubungan dengan kegiatan humas, pers dikatakan sebagai penyebar informasi yang berguna

d.   Pelaksanaan pameran di sekolah

Pameran adalah sebuah arena atau ajang untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan dan perkembangan siswa serta kemajuan sekolah kepada warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

e.    Penerbitan majalah

Diterbitkannya majalah atau buletin sekolah agar semua karya dan kegiatan sekolah dapat ditunjukkan kepada masyarakat umum di luar sekolah.

2.        Kegiatan humas internal

Sasaran dalam kegiatan humas internal adalah warga sekolah, yakni para guru, tenaga administrasi (tata usaha), dan para siswa. Pada prinsipnya kegiatan internal bertujuan untuk:

a.         Memberi penjelasan tentang kebijakan penyelenggaraan dan perkembangan sekolah.

b.        Menampung saran dan pendapat warga sekolah yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.

c.         Memelihara hubungan harmonis sehingga tercipta kerjasama antar warga sekolah.

1.6.  Teknik Manajemen Humas dalam Lembaga Pendidikan

Humas dalam satuan pendidikan Islam dapat dilakukan dengan berbaga teknik dan bentuk yang tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat di sekililingnya. Dengan demikian untuk menghadapi berbagai ragam masyarakat membutuhkan teknik tersendiri, agar proses humas berjalan secara efektif dan efisien. Adapun teknik dalam humas dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1.      Teknik humas dengan kata-kata (lisan dan tulisan)

2.      Teknik humas dengan perbuatan

3.      Teknik terpadu (kata-kata dan perbuatan)

Adapun untuk mengkontruksikan antara teknik dengan bentuk humas secara operasioanalnya, bahwa teknik kata-kata dapat dilakukan antara lain dengan kontak melalui surat, brosur, buletin dan lain sebagainya. Sedangkan teknik perbuatan dapat dilakukan melalui bakti sosial, karya wisata, pertunjukan, pameran dan lain sebagainya. Dan teknik perpaduan antara keduanya dapat dilakukan melalui silaturahmi, iklan di televisi dan sebagainya.

Untuk menerapkan teknik humas harus didukung oleh prinsip-prinsip dalam Islam. Adapun prinsip-prinsip humas di dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1.      Saling berpesan dengan sabar dan kasih sayang

2.      Menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar

3.      Saling mempermudah urusan

4.      Saling menggembirakan

5.      Bersikap lemah lembut

6.      Membantah dengan baik

7.      Dengan bijkasana (Bil Hikmah)

8.      Dengan tutur kata yang baik

9.      Dengan alasan yang rasional atau berdebat dengan cara yang lebih baik (mujadalah)

10.  Dengan pemaaf dan memohonkan ampunan

11.  Tidak memaksakan kehendak.

1.7.  Pelaksanaan dan Program Kerja Humas dalam Pendidikan

Institusi yang dijalankan bergerak dibidang penyelenggara pendidikan. Yang mana Profil Institusinya adalah sebagai berikut :

VISI    : Menjadikan Lembaga Pendidikan yang Berkompeten, Berkualitas dan mampu Berdaya saing

MISI   : 1) Menyelenggarakan proses pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang bermartabat, berjiwa sosial, berkompeten, berkualitas serta berdaya saing. 2) Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan.

TUJUAN : 1) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mempunyai wawasan yang luas, Disiplin dan mempunyai etos kerja sehingga menjadi tenaga professional yang tangguh. 2)Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendorong pembangunan nasional. 3) Mempunyai peranan aktif dalam upaya menghilangkan berbagai bentuk kemiskinan melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan metode ilmiah.

Dari penjabaran Visi, Misi serta Tujuan Institusi diatas Humas sebagai salah satu unit yang dibentuk Pimpinan Institusi berkomitmen mewujudkan tercapainya tujuan Institusi dengan menerapkan berbagai Program Kerja dan melakukan berbagai kegiatan yang searah dengan visi, misi, serta tujuan yang telah diterapkan. Adapun Program Kerja yang tersusun adalah sebagai berikut :

1.      Melakukan Hubungan Baik dengan Karyawan dan Pelaku Pendidikan

2.      Melakukan Publikasi Media Massa (Cetak, Elektronik, Online)

3.      Melakukan Pelatihan Jurnalistik

4.      Melakukan Dokumentasi seputar kegiatan internal institusi

5.      Mengelola MediaKomunikasi Internal Institusi

6.      Menjalin kerjasama dengan organisasi lain (Pelaku Media Massa, Institusi Lain, dll). Dengan

Program Kerja yang demikian pasti terdapat kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaannya yaitu :

Ø  Kelebihannya :

·         Kriris internal akan mudah terkafer dengan selalu menjalin hubungan yang baik kepada karyawan dan pelaku pendidikan.

·         Mempermudah Mendapatkan bibit-bibit berkualitas dalam peliputan media komunikasi internal dengan adanya pelatihan yang dilakukan.

Ø  Kekurangannya :

·         Susahnya proses Pengontrolan yang dilakukan karena semuanya tertuju pada 1 sumber

·         Susahnya menjalin Relasi dengan organisasi luar membuat institusi terkadang harus bergerak sendiri.

·         Biaya produksi media komunikasi yang relatif mahal membuat kerja publikasi media menjadi terhalangi.

1.8.  Bentuk Hubungan Masyarakat dengan Sekolah

1.        Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan ini  bis individual dan juga organisatoris.

Ø  Secara individual:

1)      Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk pemecahan masalah anaknya

2)      Secara sukarela orang tua datang kesekolah menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah

Ø  Secara organisasi melalui BP3, oranisasi ini akan lebih efektif bila sekolah mampu menggerakkan dan memanfaatkan potensi yang ada dikalangan orang tua misalnya:

1)      Para dokter untuk duduk pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan poliklinik sekolah

2)      Para tokoh pendidikan dan anggota masyarakat lainya dalam upaya peningkatan mutu dan merebut tempat pada sekolah yang lebih tinggi 9seksi peningkatan akademis) maupun untuk ketrampilan dan kurikulum muatan lokal.

3)      Para insinyur untuk memeberikan saran-saran dalam pembangunan sekolah.

4)      Para pejabat dalam bidang keamanan untuk peningkatan keamanan sekolah seperti penyuluhan tentang narkoba dan miras

5)      Para profesional, pejabat dan pengusaha lainnya yang juga akan dengan sukarela membantu sekolah demi kepentingan anak-anaknya.

6)      Para pemuka agama untuk peningkatan imtaq (iman dan taqwa).

2.        Hubungan sekolah dengan alumni

Dari para alumni, sekolah memeperoleh masukan tentng kekurangan sekolah yang perlu dibenahi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan.

3.        Hubungan sekolah dengan dunia usaha atau dunia kerja

Biasanya ini merupakan bidang garapan guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaannya:

1)      Mengundang tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah.

2)      Mengirim para anak didik ke dunia usaha atau dunia kerja.

4.        Hubungan dengan instansi lain

1)      Hubungan dengan sekolah lain, dapat juga dibina melalui MGMP, MKS, MGP, K3S, K3M (Kelompok Kerja Kepala Madrasah)

2)      Hubungan dengan lembaga atau badan-badan pemerintahan swasta, contohnya kerjasama dengan bank dalam rangka penggalangan dana “gemar menabung” pelajar.

1.9.  Hubungan SIM dengan humas dalam pendidikan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) berasal dari gabungan kata sistem, informasi dan manajemen. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga SIM dapat diartikan sebagai kumpulan elemen data yang sudah diproses dan digunakan untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan tertentu.

Menurut Stoner , SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsinya secara efektif.

Pendapat lain diungkapkan oleh Mc.Lead Jr. Raymond, bahwa Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.

Jadi yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen secara luas, berdasarkan teori-teori di atas adalah sebuah lembaga yang terdiri dari beberapa orang yang bekerja secara bersamaan dan efektif dalam rangka mencapai sasaran tertentu dengan berbasiskan komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh pengguna informasi tersebut.

Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan masyarakat adalah sebagaimana disebutkan oleh Glennand Denny Griswold dalam buku Manajemen Pendidikan di Sekolah adalah fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur instansi atau lembaga dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. Dalam buku yang sama disebutkan oleh Ibnoe Syamsi menyadur pendapat Hooftman bahwa makna hubungan masyarakat merupakan suatu upaya dalam mengembangkan opini masyarakat yang positif terhadap sesuatu lembaga tertentu di mana publik harus diberi penerangan dengan jelas yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga timbul pengertian selaras disertai adanya pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu yang harus diperhatikan dan dihargai.

Pendapat lain disampaikan oleh Bonar juga mengutip pendapat Harlah dan Scott dalam buku Manajemen Pendidikan di Sekolah bahwa Hubungan masyarakat merupakan usaha-usaha mencari keterangan tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh masyarakat untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan dalam melaksanakan kegiatan organisasi pada masa selanjutnya.

Jadi, dengan memperhatikan berbagai teori dan pendapat baik mengenai definisi Sistem Informasi Manajemen maupun penjelasan arti dan tujuan hubungan masyarakat sebagai salah satu fungsi manajemen memberikan gambaran kepada kita, bahwa ternyata hubungan antara keduanya sangat erat dan saling terkait satu sama lain.

Sistem manajemen informasi bidang hubungan masyarakat ini berproses pada posisinya sebagai perantara dan jembatan penghubung antara pihak sekolah dan pihak masyarakat.Sebagaimana kita ketahui, bahwa yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kepercayaan anggota masyarakat terhadap sekolah adalah informasi. Seakan-akan informasi menjadi satu badan dengan lembaga pendidikan itu sendiri. Apa yang lahir dan terbaca dalam informasi, itulah yang ada di dalam lembaga bersangkutan, sehingga baik dan buruk sebuah lembaga bisa dipersepsikan melalui informasi ini, meskipun kadangkala membutuhkan klarifikasi interaktif terlebih dahulu sebelum meyakini kebenaran informasi tersebut.

Dalam kaitan dengan pencitraan, meskipun pencitraan ini juga bisa menjerumuskan lembaga disebabkan informasi yang dipoles sedemikian rupa sehingga menarik, tidak akan terlepas dari struktur manajemen dan arah kerja di bidang hubungan masyarakat.

Tujuan diadakannya perencanaan konsep sistem manajemen informasi bidang hubungan masyarakat yang baik ini adalah :

1.      Untuk menciptakan suasana harmonis antara pihak sekolah dengan wali murid dan komite sekolah.

2.      Untuk memberikan informasi yang sesuai dengan kenyataan dan independen kepada masyarakat luas

3.      Untuk menarik garis kepercayaan masyarakat kepada lembaga sekolah

4.      Untuk meningkatkan pengawasan dan sikap kritik membangun dari masyarakat terhadap kinerja pihak sekolah

5.      Untuk memberikan pelayanan informasi yang maksimal kepada masyarakat

6.      Untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah

7.      Untuk menyatukan persepsi antara pihak sekolah dan wali murid serta komite sekolah

8.      Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, terkait dengan adanya pengawasan orang tua sebagai wali murid yang senantiasa memperhatikan kegiatan anak-anaknya di sekolah

9.      Untuk menyampaikan umpan balik kepada masyarakat tentang kebutuhan dan rencana strategis (renstra) lembaga pendidikan

10.  Untuk menjadi dasar pengambilan keputusan pihak lembaga sekolah berkaitan dengan pembiayaan pendidikan

Ketika sebuah fungsi manajemen kurang dilaksanakan dan diabaikan oleh sebuah lembaga, termasuk lembaga pendidikan, maka akibat yang diterimanya tidak ringan dan kecil. Sebuah lembaga, dalam hal ini lembaga pendidikan bisa hancur dan tidak lagi diminati oleh masyarakat karena kurangnya sosialisai dan berkomunikasi dengan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi lainnya.

Secara lebih terinci, maka akibat dari fungsi manajemen hubungan masyarakat yang terabaikan bagi sebuah lembaga pendidikan adalah memungkinkan untuk timbulnya hal-hal sebagai berikut :

1.      Kurangnya perhatian masyarakat terhadap lembaga pendidikan

2.      Kurangnya ketertarikan untuk mengikuti program dan kegiatan lembaga

3.      Melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut

4.      Masyarakat akan meninggalkan lembaga pendidikan tersebut secara berangsur-angsur

5.      Ketiadaan acuan dan landasan untuk mengambil keputusan dan kebijakan oleh lembaga pendidikan secara tepat dan prospektif

6.      Penyusunan rencana strategis lembaga yang sifatnya imajiner, tidak jelas dan berlebihan tanpa dasar perhitungan yang akurat.

7.      Ketiadaan data lengkap yang mendukung akreditasi serta supervisi akademik dalam memenuhi aspek profesionalitas pendidik disebabkan hilangnya salah satu fungsi inti manajemen

8.      Hilangnya mutu pendidikan sebab tidak adanya salah satu fungsi manajemen lembaga pendidikan berupa hubungan dengan masyarakat, terkait dengan penilaian hasil pembelajaran oleh masyarakat, sementara lembaga pendidikan masih menggunakan metode tradisional yang sudah usang.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

      Manajemen hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah
antara organisasi dengan publik (masyarakat) secara timbal balik dalam
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan
pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan bersama. manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di mulai dari pembenahan organisasi internal manajemen humas hingga kegiatan bersifat mambangun citra pendidikan, citra cermin, citra serba aneka lain sebagainya. Manajemen humas pendidikan membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi kedalam dan keluar, agar tercapai saling pengertian atau kerja sama antara sekolah dengan masyarakat.

B.     Saran

       Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempura. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Uchjana Effendy, Onong. 2006. Hubungan Masyarakat. Remaja Rosdakarya:Bandung

Muhammad rohman,sofan amri, 2012. manajemen pendidikan, Pt prestasi pustkaraya: jakarta

Nasution, Zulkarnain.2006. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. UMM Press: Malang

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply