Makalah Posisi Islam Di Antara Agama-agama Lain

12 min read

Posisi Islam Di Antara Agama-agama Lain

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Islam merupakan salah satu agama terbesar yang diakui di dunia. Bahkan di negara tertentu, Islam merupakan negara yang berpenduduk mayoritas. Dalam ilmu perbandingan agama, Islam merupakan agama samawi, yaitu agama yang diturunkan dari langit atau lebih pastinya Islam merupakan agama yang diturunkan melalui wahyu yang berasal dari Allah SWT.

Islam juga merupakan agama samawi yang terakhir turun ke muka bumi ini dalam rangka menyempurnakan ajaran-­ajaran agama sebelumnya. Bahkan Islam pun mengakui keberadaan ajaran­ajaran agama sebelumnya dan meluruskan kesalah pahaman yang dilakukan oleh pengikut agama tersebut.

Di dunia ini terdapat dua bagian atau jenis agama yaitu: yang pertama adalah kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyunya dan yang kedua adalah kelompok agama yang di dasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kedudukan atau posisi islam di antara agama-agama lain di dunia, maka kita akan membahasnya di makalah ini.

1.2.   Rumusan Masalah

            Dalam penulisan makalah ini penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1)    Ada berapa kelompok agama di dunia?

2)   Bagaimana posisi Islam terhadap agama-agama lain?

3)   Bagaimana sifat islam di antara agama-agama lain?

1.3.   Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1)   Sebagai tugas mata kuliah metodologi studi islam.

2)   Agar dapat mengetahui kelompok agama-agama di dunia.

3)   Agar dapat memahami posisi islam di antara agama-agama di dunia.

4)   Agar dapat memahami sifat ajaran agama islam terhadap agama-agama lain di dunia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.   Kelompok-kelompok Agama di Dunia

            Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat manusia. Para Ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama secara garis besar kedalam dua bagian yaitu sebagai berikut :

1.  Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur’an dan agama ini biasanya disebut dengan agama samawi (agama langit) karena berasal dari atas langit. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.

2.  Kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya dan agama ini biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu dan lain sebagainya.

            Agama-agama tersebut hingga saat ini masih dianut oleh umat manusia didunia dan disampaikan secara turun temurun oleh penganutnya. Sebagian dari mereka ada yang bersifat inklusif pluralis, yakni mengakui keberadaan agama-agama tersebut, menghormati dan membiarkanya hidup berdampingan. Dan sebagian yang lain adapula yang bersifat eksklusif, yakni tertutup, tidak mengakui agama-agama lain itu, bahkan menganggapnya sebagai yang keliru dan mesti dijauhi.[1]

2.2.   Posisi Islam di Antara Agama-agama di Dunia

            Islam adalah agama yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia yang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakan revolusi dunia dan mengubah nasib sekalian bangsa,agama yang melingkupi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya. Mengenai posisi islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan sebagai berikut:[2]

1.      Ciri Khas Agama Islam Dari Sudut Keyakinan

            Dapat dilihat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa sekian agama besar di dunia sebelumnya yang datang diturunkan dan diwahyukan oleh Allah SWT. Salah satu rukun iman ialah bahwa umat islam harus beriman kepada semua nabi yang diutus sebelum nabi Muhammad SAW . Di dalam Al-Qur’an dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat islam mengakui agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun iman.

Artinya:  Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS Al-Baqarah: 4).

Berdasarkan ayat tersebut terlihat jelas bahwa posisi islam diantara agama-agama lainya dari sudut keyakinan  adalah agama yang meyakini dan mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang islam bukan saja beriman kepada nabi Muhammad SAW. Melainkan beriman pula kepada semua nabi. Dengan demikian, orang islam adalah orang yang beriman kepada para nabi. Orang yahudi hanya percaya kepada para nabi bangsa Israel, orang Kristen hanya percaya pada yesus kristus dan dalam kadar kecil, percaya juga kepada para nabi bangsa Israel, orang budha hanya percaya pada sang budha, orang majusi hanya percaya kepada zaraustra, orang hindu hanya percaya kepada para nabi yang timbul di india, orang kong hu cu hanya percaya kepada kong hucu, tetapi orang islam percaya kepada semua nabi dan kepada Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.

Oleh karena itu, islam adalah agama yang meliputi semuanya, yang mencangkup segala agama didunia. Demikian pula dengan kitab sucinya, yaitu Alquran, adalah gabungan dari semua kitab suci di dunia. Maka kita sebagai umat muslim harus percaya kepada semua nabi-nabi yang diutus oleh Allah SWT.

2.      Islam Sebagai Agama Penyempurna

            Posisi islam diantara agama-agama besar didunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama islam yang memberikan kedudukan yang istimewa diantara sekalian agama. Selain menjadi agama yang terakhir, dan yang meliputi semuanya, islam adalah pernyataan kehendak ilahi yang sempurna. Sebagaimana halnya bentuk-bentuk kesadaran yang lain, kesadaran beragama bagi manusia sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dari abad keabad mengalami kemajuan, dan ini menciptakan titik kesempurnaan dalam islam.

            Didalam Al-Qur’an pun dijelaskan dan dibuktikan bahwa agama islam lah agama yang sempurna :

Š

Artinya : Orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. (QS Al-Maidah: 3).

3.      Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam

Posisi islam diantara agama-agama yang lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkanya. Dalam hubungan ini agama islam memiliki tugas besar, yaitu:

1)   Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia. Hal ini telah dijelaskan dalam al-qur’an bahwa banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang menganjurkan kepada umat islam agar hidup saling berdampingan dan saling menghormati dengan penganut agama yang lainnya.

2)   Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya. Hal ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang membawa genteng, dinding, pintu, jendela dan yang lainnya. Islam datang dengan  membawa semua yang menghimpunya dalam sebuah sistem bangunan yang kokoh dan utuh.[3]

3)   Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam al- qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain penganut agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam dengan al- qur’an datang mengoreksinya. Dalam hubungan ini al- qur’an datang sebagai al-muhaimin,yaitu yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan agama dari pengaruh paham-paham yang salah. Contoh  kesalahan orang-orang yang beragama Kristen dijelaskan dalam al-qur’an .

Artinya : Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (QS Al-Mu’minun: 32).

              Dalam kaitan ini kita jumpai adanya paham bahwa Tuhan terdiri dari tiga unsur (unsur anak,roh kudus dan bapak) yang dikenal dengan nama trinitas. Al- qur’an menyatakan bahwa trinitas itu bukan berasal dari ajaran Isa,bahwa dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran Isa. Hal ini pun telah Allah nyatakan dalam al-qur’an . [4]

Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS Al-Maidah: 73).

4)   Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya belum pernah diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap berlaku.

4.      Unsur Pembaharuan di Dalam Agama Islam

            Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:

1)      Agama tidak boleh dianggap sebagai digma atau aturan yang orang harus menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan  landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan baik lagi.

2)      Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Karena islam tidak hanya mengajarkan kehidupan akhirat saja,tetapi agama islam membawa dan mengajarkan kedua-duanya baik itu kehidupan dunia maupun kehidupan di akhirat. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi dan kehidupan yang abadi.

5.      Sifat Yang Dimiliki Oleh Ajaran Agama Islam

            Posisi islam diantara agama-agama yang lain dilihat dari dua sifat yang dimiliki ajaran islam, yaitu akomodatif dan persuasif. Islam berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan makna dan semangat baru di dalamnya. Sebelum islam datang misalnya dijumpai adanya kebiasaan melakukan kurban persembahan kepada para dewa dan arwah leluhur untuk memperoleh keberkahan.

            Kebiasaan kurban ini diteruskan oleh agama islam dengan mengganti benda yang dikurbankan bukan lagi manusia melainkan hewan ternak. Tujuan dari kurban adalah sebagai pengabdian dan rasa syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan Nya, sedangkan daging kurban diberikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang kurang mampu. Dengan kurban tersebut maka akan tercipta tujuan agama, yaitu menjalani hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah. Syariat atau dalil tentang berkurban ini diabadikan dalam Alquran .

Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (QS Al-Kautsar: 1-2).

            Hal lain yang merupakan  masa lalu yang diteruskan oleh islam pada masa berikutnya dengan melakukan perubahan adalah kebiasaan melakukan pesta paling kurang dua kali selama setahun yang diadakan disekitar ka’bah. pada pesta tersebut mereka memperlombakan pembacaan pusi, nyayian-nyayian, hingga mabuk-mabukan dan perbuatan-perbuatan foya-foya lainnya. Islam melanjutkan kebiasaan tersebut dengan perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, yang diisi dengan memanjatkan puji syukur, ibadat salat, berkurban dan melakukan sedekah dengan serangkaian perbuatan kebaikan yang lainnya.

Selanjutnya yang kedua adalah ciri islam terhadap agama lainnya adalah persuasif(bersifat membujuk secara halus), yaitu dari satu segi islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus dihilangkan, namun dari segi yang lain islam mengupayakan agar menghilangkan proses yang demikian tidak menimbulakan gejolak sosial atau masalah yang merugikan. Upaya tersebut dilakukan secara persuasif. Proses tersebut dilakukan secara bertahap sambil menjelaskan makna larangan tersebut yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual atau kecerdasan mereka, hingga akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan.

            Sebagai contoh adalah terlihat pada larangan islam terhadap riba, judi dan minuman keras. Islam menjelaskan bahwa riba dan judi akan menimbulakan kesengsaraan dan merugikan ekonomi sosial masyarakat. Sedangkan minuman keras dapat merusak pikiran dan kesehatan yang dapat merugikan kehidupan manusianya itu sendiri .

            Namun dengan demikian islam dalam proses pelarangannya menggunakan cara yang persuasif. Dimulai dengan membiarkan apa adanya, kemudian menjelaskan pengaruh positif dan negatifnya pada saat mereka bertanya. Seteah itu minuman keras tersebut dilarang pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat akan melakukan salat, kemudian dilarang pada waktu kapan saja. Hal ini pun telah dijelaskan dalam al-quran.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(QS Al-Maidah:90).

6.      Islam Dilihat Dari Segi Moral Atau Akhlak

Hubungan islam dengan agama lain dilihat dari segi ajaran moral atau akhlak yang mulia yang ada di dalamnya. Seperti kita jumpai ajaran moral dalam agama-agama sebagai berikut:

Dalam hindu terdapat ajaran pengandalian tentang kesenangan. Ajaran ini megajarkan bahwa keinginan terhadap kesenangan merupakan hal yang bersifat alamiah, sesuai dengan kodrat manusia. Kepada orang yang menginginkan kesenangan, ajaran hindu mengatakan: silahkan, hal itu tidak jelek. Karena dunia penuh dengan keindahan dan hal-hal yang menyenangkan bagi pancaindera kita. Ajaran tentang pengendalian diri dari mempertaruhkan hawa nafsu yang berakibat terjadinya tindak kejahatan ini dapat pula dijumpai pada agama budha. Dalam ajaran budha terdapat sejumlah ajaran etnis tentang larangan membunuh, larangan mencuri, berdusta, mempertaruhkan hawa nafsu, dan minum-minuman yang memabukkan. Ajaran tentang pengendalian diri dapat pula dijumpai dalam ajaran yahudi yang dibawa oleh nabi Musa.

Selanjutnya dalam agama kristen dijumpai pula ajaran tentang berbuat baik yang bertolak pada pengendalian diri. Dalam kitab perjanjian lama, terdapat kata-kata yang sering diulang-ulang oleh yesus. Kata-kata tersebut antara lain berbunyi: “ cintailah sesama manusia seperti anda mencintai dirimu sendiri. Lakukanlah terhadap orang lain apa yang anda ingin lakukan terhadap diri anda sendiri. Datanglah kepadaku, kamu semua yang letih dan berbeban berat dan aku akan menyegarkan kamu.”

Lebih lanjut dalam agam kristen ditekankan agar mengabaikan sama sekali  sifat-sifat pribadi pada orang –orang tertentu, yang bisanya menimbulkan perasaan suka atau tidak suka pada mereka, atau dengan kalimat yang hampir sama nadanya:

“Karena itu hendaklah engkau menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan bersifat pemurah dalam setiap hal yang menyangkut kebaikan hatimu”.

            Ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan (hedonisme) yang diikuti oleh keharusan melakukan hal yang baik bagi kemanusiaan dalam makhluk lainnya dapat dijumpai pula dalam ajaran islam yang bersumber pada Alquran dan Al-Sunah. Alquran mengingatkan kepada penganutnya agar jangan tunduk terhadap hawa nafsu, karena mereka yang mengikuti hawa nafsunya akan mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang menyengsarakan. Allah SWT berfirman:

Artinya : Katakanlah: “Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah”. Katakanlah: “Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku Termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-An’am: 56).

            Berdasarkan ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi ajaran islam diantara agama-agama lain selain mengoreksi dan membenarkan juga melanjutkan sambil memberikan makna baru dan tambahan-tambahan sesuai dengan kebutuhan zaman.

2.3.   Sifat Islam dAntara Agama-agama Lain

            Posisi islam diantara agama-agama lain tampak bersifat:

1.      Adil

Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui eksistensi dan peran yang dimainkan atau digunakan oleh agama-agama yang pernah ada didunia dan tidak memihak salah satu agama serta tidak menyalahkan agama-agama sebelumnya.

2.      Obyektif

Dengan sifatnya yang obyektif, ajaran islam memberikan penilaian apa adanya terhadap agama-agama lain. Ajaran islam adalah agama yang memperbaiki dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang salah dan tersesat.

3.      Proporsional.

Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan perhatian terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang terbuka, mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan sifatnya yang demikian ini, Islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.

Posisi islam yang demikian itu membawa penganut islam sebagai umat yang ideal dan sempurna, menjadi pemersatu dan perekat diantara agama-agama yang yang ada di dunia. Namun demikian, diketahui bahwa di antara agama-agama tersebut terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki oleh masing-masing. Segi-segi perbedaan yang spesifik  tersebut terdapat pada ajran yang bersifat teologis normative. Ajaran tersebut dianggap sebagai yang ideal dan harus dilaksanakan. Ajaran-ajaran yang demikian itu berkaitan dengan keyakinan dan ritualistic, yakni peribadatan. Terhadap ajaran-ajaran yang demikian itu masing-masing agama dianjurkan harus menghargai dan menghormati.

Dengan melihat posisi islam yang demikian itu, maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk mencurigai atau takut pada islam. Islam agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Terjadinya pertentangan antara satu agama dengan agama lain sebagaimana terlihat dalam sejarah, sama sekali bukan disebabkan karena faktor agama, melainkan karena faktor-faktor lain yang mengatasnamakan agama. Hal seperti ini harus segera dicegah dan dikembalikan kedalam situasi yang merperlihatkan keharmonisan hubungan antara agama-agama yang ada didunia.[5]

BAB III

PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

1.   Kelompok-kelompok agama di dunia ada 2 yaitu :

1)      Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-Nya biasanya disebut dengan agama samawi (agama langit) karena berasal dari atas langit. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.

2)      Kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya , agama ini biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam kelompok agama ini antara lain Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu .

2.    Islam adalah agama yang terakhir diantara sekalian agama besar di dunia.           Mengenai posisi islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya     dapat dikemukakan sebagai berikut :

1)   Ciri khas agama islam dari sudut keyakinan

2)    Islam sebagai agama penyempurna

3)   Peran penting yang dimainkan oleh islam

4)   Unsur pembaharuan di dalam agama islam

5)   Sifat yang dimiliki oleh ajaran agama islam

6)   Islam dilihat dari segi moral atau akhlak

3.    Ada pula sifat ajaran agama islam di antara agama-agama lain yaitu:

1)   Adil

2)   Obyektif

3)   Proposional

3.2.   Saran

                 Semoga makalah yang kelompok kami buat dapat memberikan manfaat pengetahuan tantang posisi islam dalam agama-agama lain di dunia kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk pembuatan makalah tentang metodologi studi islam . Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini ,maka kami meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014

Shihab, Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan,1998

Lubis, Saniah, Bandung:2014. Http://djamilawaludin.blogspot.co.id/2014/05/posisi-islam-di-antara-agama-agama-di.html.


                [1] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014). hlm.119-120

                [2] Diposkan oleh Saniah Lubis.Bandung:2014 Http://djamilawaludin.blogspot.co.id/2014/05/posisi-islam-di-antara-agama-agama-di.html . Diakses pada tanggal 13 november 2016.

                [3] H.M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an,( Bandung: Mizan,1998),hlm.67

                [4] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2012).hlm.123-124

                [5] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2012).hlm.140-141

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply