Kenakalan remaja jaman sekarang ini semakin menggila dan semakin meresahkan masyarakat baik di kota kota besar maupun di desa desa kecil banyak kasus kenakalan yang dilakukan oleh remaja, maraknya kenakalan remaja di Indonesia semakin menambah kasus kriminalitas yang sebelumnya pun sudah banyak yang menjadikan kenakalan remaja menjadi masalah nasional, di Indonesia sendiri kenakalan remaja sudah menjadi masalah sosial yang sangat meresahkan masyarakat banyak karena tindakan tindakan mereka yang sudah tidak lagi mengenal norma-norma di masyarakat.
Faktor-faktor penyebabnya pun masih diteliti dengan pasti oleh para ilmuan tetapi inti dari faktor kenakalan remaja ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak remaja tersebut sedangkan faktor eksternal adakah faktor yang timbul karena kondisi lingkungan di dalam kenakalan remaja sendiri masih banyak jenis tindakan kriminal yang biasanya dilakukan oleh anak-anak remaja yaitu pencurian, penipuan, pembunuhan, penyalahgunaan narkoba dan tawuran.
Akhir akhir ini sedang booming adalah kasus narkoba yang masuk sekolah sekolah tidak tanggung-tanggung sekolah dasar pun sudah tercemar dengan barang haram tersebut itu menunjukan betapa hancurnya para penerus bangsa ini, jika berbicara narkoba, barang yang satu ini mungkin tidak bisa lenyap dari muka bumi ini karena sudah beberapa kali kasus ini ditangani dan dibasmi tetapi masih ada yang memakai narkoba, maka dari itu pemerintah harus dibantu masyarakat dalam penanggulangan ini salah satunya adalah dengan cara membangun tempat-tempat untuk mensosialisasikan tentang betapa bahayanya kenakalan remaja dan segala bentuk kriminalitasnya.
Daftar isi
Kenakalan Remaja
Remaja atau pelajar adalah generasi penerus dari bangsa ini oleh karena itu kaum remaja semestinya harus di didik supaya memiliki kemempuan untuk meneruskan memimpin bangsa supaya dapat bersaing dengan negara maju. Namun apa jadinya jika kaum remaja yang semestinya jadi penerus bangsa malah berkelakuan melenceng dari norma-norma masyarakat, itulah sering kita temui saat ini banyak kaum remaja yang melanggar norma yang telah di tentukan di masyarakat atau biasa kita sebut kenakalan remaja tidak hanya di kota-kota besar saja kita biasa temui, namun di desa-desa pun sekarang banyak kita jumpai kasus kenakalan remaja.
Kenakalan remaja semestinya harus di tangani dengan cepat supaya kenakalanya tidak menjadi ekstrim. Sering kita melihat di televisi maupun radio yang di sebabkan oleh kenakalan ramaja diantaranya adalah tawuran, penggunaan obat-obatan terlarang, tindakan asusilla yang jelas jelas sudah melanggar norma agama. Karena telah kita ketahui bahwa kenakalan ramaja bisa menurunkan moral diri kita atau pun bangsa kita, maka dari itu perlu tindak nyata untuk membrantas kenakalan remaja.
Di kalangan pelajar pun makin banyak pula yang terjerumus kenakalan ramaja hal ini juga menunjukan rapuhnya pendidikan di Indonesia, apalagi kebanyakan yang tersandung kasus kenakalan remaja adalah dari pelajar di kalangan menengah pertama dan menengah atas. Artinya, usia tersebut ialah usia yang masih produktif yang sedang mengalami yang namanya pubertas atau beranjak dewasa, karena sudah banyaknya yang terjerumus kedalam kasus ini sebagian mereka menganggap hal ini adalah wajar, tentu hal ini tidak bisa di biarkan begitu saja.
1. Kenakalan Remaja Sebagai Masalah Sosial
Suatu tindakan yang membuat resah bayak orang ataupun khalayak banyak itu sudah termasuk masalah sosial termasuk kenakalan remaja yang banyak melibatkan anak-anak muda yang sudah tidak mengenal lagi norma-norma di masyarakat yang biasanya bersifat merusak, tentu hal ini tidak bisa dimaklumi, hal ini harus di tindak lanjuti dengan cepat.
Kenakalan remaja ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar yang banyak kriminalitas tetapi di desa-desapun marak kasus atau kejadian kenakalan remaja antara lain, narkoba, minum-minuman keras, tindakan asusila, pencurian. Belum jelas penyebab yang bisa memicu kenakalan remaja dengan jelas karena penyebabnya banyak faktor, namun inti dari keanakalan remaja adalah segala masalah atau kejahatan yang timbul karena perbuatan-perbuatan remaja.
Segala kejahatan pasti akan membuat masyarakat resah masyarakat sekitar, hal inilah yang membuat kenakalan di kalangan remaja harus segera di tindak lanjuti secara intensif dan masyarakat di tuntut untuk ikut andil dalam penanganan kasus ini, dan tidak menjadikan remaja sebgai sampah masyarakat yang harus di buang jauh-jauh, justru mereka harus mendapatkan perhatian dari masyarakat dan keluarga, tetapi media yang paling berperan dalam kasusu ini adalah keluarga, keluargalah yang paling dekat dengan si korban dalam kasus kenakalan remaja ini, jika keluarga lalai dalam penanganan ini maka bisa menjadi lebih parah.
Tetapi sekali lagi masalah sosial ini bukan hanya tanggung jawab dari keluarga tetapi masyarakat juga memiliki peran dalam upaya penanganan kenakalan di kalangan remaja ini, tetapi peran yang terbesar adalah peran dari dalam diri sendiri sebagai remaja yang ingin melanjutkan cita-cita demi melanjutkan masa depanya, yaitu dengan tidak terpengaruh dengan kebiasaan remaja lainya, dan selalu ingatlah kepada orang tua khususnya ibu dan ayah.
3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh remaja dan tindakanya sudah melewati norma-norma yang telah di tentukan di masyarakat. Sebenarnya, kenakalan remaja bisa di minimalisir dari pihak sekolah dan pihak orang tua. Pada umumnya kenakalan remaja di pengaruhui oleh dua faktor yaitu faktor kurangnya pendidikan spiritual dan moral dan faktor lingkungan sekolah yang tidak nyaman dan aman.
Kurangnya pendidikan spiritual dan moral sangat mempengaruhi perilaku si anak karena dia kurang di berikan tentang pentingnya melakukan hal yang bersifat kebaikan, kebanyakan di sekolah hanya diberikan pelajaran mengenai bahasa, matematika dan ekonomi tanpa memperdulikan pendidikan moral, tanpa pendidikan spiritual dan moral ini remaja akan lebih mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk yang sifatnya merusak seperti tawuran antar pelajar, perkelahian dan pencurian.
Lingkungan sekolah yang tidak nyaman. Maksutnya adalah ketidakcocokan si anak dengan peraturan di sekolah tersebut ataupun banyak teman-temanya di sekolah yang kerap berantem, hal tersebut sagat mempengaui perilaku si anak tersebut, contohnya jika di sekolahan tersebut kerap ada pemerasan dari kakak kelas kepada bawahanya hal tersebut akan membawa pikiran dari si anak yang di peras ini memiliki rasa balas dendam dan balas dendam tersebut di lampiaskan kepada bawahanya lagi setelah dia sudah menjadi senior dan terus berulang, maka dari itu pihak sekolah semestinya harus memantau siswanya lebih ketat lagi.
3. Deskripsi Tentang Kenakalan Remaja
Kenakaan remaja adalah bentuk pelanggaran-pelanggaran norma masyarakat maupun norma hukum dan norma-norma hukum yang biasa remaja langgar adalah pasal-paal tentang pembunuhan, penipuan, narkoba dan tawuran.
Pembunuhan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang sengaja menghilangkan nyawa orang lain hal tersebut di perkuat oleh Weiz, F. (2011, Mei 29) kejahatan terhadap nyawa di atur KUHP BAB XIX pasal 338-350. kejahatan terhadap nyawa orang lain dapat di artikan sebagai kejahatan yang menyangkut nyawa orang lain ataupun membahayakan nyawa orang lain jika hal ini sudah terjadi di pada remaja itu sudah sangat tidak bisa di anggap enteng lagi karena taruhanya sudah nyawa, hal ini tentu membutuhkan penanganan yang sangat intensiv bagi para pelapor seperti yang tercantum dalam KUHP Buku II Bab XIX Pasal 338 yang merumuskan kejahatan pembunuhan sebagai berikut “Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain di ancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun”. Disini di artikan merampas nyawa orang lain itu perbuatan apa pun wujudnya yaitu dengan meusuk, menembak, memanah dll itu nilai hukumanya sama, yang intinya telah merenggut nyawa orang lain.
Penipuan adalah tindakan yang bermaksut menguntungkan diri tetapi dengan cara yang salah dan bertentangan dengan hukum, dan pidana penjara penipuan paling lama adalah empat tahum hal ini juga di perkuat oleh Dave.(2013) yaitu penipuan sendiri memiliki dua pengertian yaitu pengertian dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian dalam arti sempit, yaitu bentuk penipuan yang dirumuskan dalam pasal 378 (bentuk pokoknya) dan 379 (bentuk khususnya), atau yang biasa disebut dengan oplichting. Pengertian dalam arti luas, yaitu semua kejahatan yang dirumuskan dalam Bab XXV KUHP.
Penipuan terdiri dari beberapa unsur-unsur obyektif perbuatan (menggerakkan), yang digerakkan (orang), perbuatan itu ditujukan pada orang lain (menyerahkan benda, memberi hutang, dan menghapuskan piutang), dan cara melakukan perbuatan menggerakkan dengan memakai nama palsu, memakai tipu muslihat, memakai martabat palsu, dan memakai rangkaian kebohongan. Selanjutnya adalah unsur-unsur subjektif yang meliputi maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan maksud melawan hukum.
Perbuatan menggerakan, menggerakan tersebut juga dapat di artikan sebagai mempengarui orang lain, misalnya membujuk atau menyalahgunakan kekuasaan dan lain sebagainya, inti dari penipuan tersebut adalah sebuah perbuatan yang di dalamnya mengandung ketidak benaran atau bersifat membohongi. Yang di gerakan adalah orang, pada biasanya orang yang menyerahkan benda si korban dari penipuan tersebut atau orang yang di gerakan.
Dengan menggunakan jabatan palsu, adalah pengakuan dengan memakai jabatan yang sebenarnya tidak di miliki pada seseorang tersebut untuk melakukan penipuan. Contohnya sesorang yang mengaku sebagai karyawan dari suatu bank, sedangkan dia sebenarnya bukan karyawan dari suatu bank dia hanya ingin berniat menipu dari si korban tersebut.
Dengan tipu muslihat, tipu muslihat adalah rangkaian kebongan melalui ucapan yang bisa menimbulkan rasa percaya dari si korban kepada si pelaku dengan mengucapkan perkataan penuh dengan kebohongan, hal itulah yang membuat tipu muslihat termasuk jenis kejahatan apalagi sekarang penipuan marak di praktekan oleh anak-anak remaja.
Tujuan perbuatan penipuan, dalam mlakukan penipuan tentu si pelaku memiliki tujuan, ujuan penipuan tenntunya pasti ingin mengambil barang atu hak orang lain supaya kita bisa memiliki tetapi dengan cara yang tidak terlalu fulgar, yaitu dengan berbohong atau bicara yang tidak semestinya atau tidak pada kenyataan aslinya.
Deskripsi kenakalan remaja selanjutnya adalah penggunaan narkoba di kalangan remaja, memang kata-kata narkoba sangat erat sekali di kait-kaitkan dengan remaja, akhir-akhir ini kata remaja tentu tidak jauh dengan kata narkoba di telinga orang indonesia hal ini di sebabkan kebiasaan buruk remaja yang sering mengkonsumsi barang haram tersebut yang menjadikan perbincangan di masyarakat maupun media. Penyalahgunaan narkoba sebenarnya sangatlah berbahaya bagi dirinya sendiri dan juga membahayakan bagi masyaraakat karena tindakan yang tidak terkontrol bisa menyebabkan tindakan kriminalitas, di indonesia pengguna narkoba kebanyakan kaum remaja. Ada beberapa faktor mengapa remaja menggunakan narkoba yaitu kegagalan yang di alamai dalam kehidupan dapat mempengarui mental dari sang korban seperti sudah tidak mempunyai semangat hidup lagi, jika hal ini di biakan begitu saja bisa saja sang korban terjun menggunakan narkoba tentu hal ini harus di antisipaasi sedini mungkin.
Faktor berikutnya adalah pergaulan yang bebas dan lingkungan kurang tepat yang menyebabkan si anak terpengaruh dari pergaulan teman-temanya ataupun lingkunganya karena jika si anak sudah terpengaruh dalam pergaulan yang dia jalani susah untuk merubahnya lagi seperti contohnya jika si anak tersebut berteman atau tinggal di tempat berkumpulnya para pencuri secara otomatis si anak tersebut akan meniru perilaku mencuri yang di lakukan seperti para temanya.
Faktor yang berikutnya adalah kurangnya siraman rohani ataupun kurangnya pendidikan spiritual, untuk memberantas narkoba kita perlu mengajari para remaja dengan pendidikan spiritual supaya mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak benar, karena di jaman sekarang ini remaja yang sangat sedikit remaja yang sadar akan pentingya pendidikan spiritual yang bisa membantu menerangi hati para remaja yang sudah terjerumus ke dalam dunia narkoba.
Kemudia faktor yang berikutnya adalah keinginan untuk mencoba, masa remaja adalah dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang mereka belum lakukan atau yang mereka tidak ketahui, sekali mereka mencoba mereka akan merasakan kenyamanan yang nantinya akan menjadi ketagihan.
Kenakalan remaja selanjutnya yaitu tawuran antar pelajar, yang satu ini mungkin tidak asing lagi bagi kita, kata tawuran yang artinya perkelahian masala ataupun perkelahian yang dilakukan berkelompok, tetapi sekarang perkelahian tersebut malah di lakukan oleh pelajar yang semestinya belajar di sekolahan malah berkelahi, penyebab dari tawuran antar pelajarpun banyak antara lain faktor keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan dan perbedaan persepsi.
Faktor keluarga, peran keluarga disini sangat penting dalam memantau semua aktifitas dari si anak, adanya pengasuhan dari orang tua yang adanya kekerasan itu pun sangat tidak di anjurkan, dan kurangnya keharmonisan dari orang tua yang sering bertengkar karena bisa membuat pikiran dari si anak menjadi tertekan dan bisa melampiaskannya dengan tawuran bersama teman-temanya.
Faktor sekolah, sekolah berperan dalam mendidik siswa hal tersebutlah yang mungkin bisa menjadi faktor penyebab tawuran karena adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan guru yang bersifat menghukum siswa dengan kekerasan itu bisa membuat pemikiran siswa akan meniru dari perilaku dengan kekerasan tersebut bisa berujung si siswa menjadikan tawuran sebagai pelampiasan.
Faktor lingkungan, lingkungan dapat mempengarui pola pikir dari si anak tersebut karena setiap hari si anak berada dalam lingkungan tersebut misalnya anak tersebut tinggal di dalam lingkunga preman secara otomatis anak itu mendapat sugesti dari orang di sekitar lingkungan tersebut untuk meneruskan menjadi preman.
Berikutnya yaitu faktor perbedaan persepsi atau pendapat, misalnya berbeda pendapat dengan sekolah lain mereka langsung menyerang sekolahan tersebut tanpa kpmpromi hal itulah yang menyebabkan tawuran antar pelajar bisa terjadi, pelajar yang semesinya belajar malah menjadikan tawuran sebagai kebiasaan.
4. Penanggulangan kenakalan remaja
Kenakalan remaja sebagai tindakan yang sangat berbahaya dan menyangkut orang banyak tentang tingkah laku anak remaja yang di luar dari kontrol. Dalam kasus kenakaln remaja kebanyakan yang terjerumus adalah usia 8-12 tahun sungguh di sayangkan jika di usia muda seperti itu sudah terjerumus dalam kalangan remaja dengan tindakan criminal, kenakalan remaja di sini sudah menjadi kmasalah sosial yang semakin membahayakan di masa modern seperti sekarang yang sangat erat hubunganya dengan modernisasi, industrialisasi, taraf kesejahteraan.
Tentu kita tidak mau hal ini akan semakin lama di biarkan, kita tidak mau jika seumpama ada keluarga kita yang tanpa kita sadari sudah melakukan tindakan kenakalan remaja, hal ini membutuhkann semua elemen masyarakat ikut serta dalam penanggulangan kenekalan remaja karena kenekalan remaja banyak menimbulkan kerugian dan kesengssaraan yang tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan merugikan khalayak banyak, hal inilah yang semestinya mendorong masyarakat dan pemerintah melakukan tindakan untuk menangulangi secara kuratif. seperti membentuk badan kesejahteraan anak-anak, perbaikan lingkungan yaitu kampung-kampung miskin dan kumuh, mendirikan sanggar-snggar untuk remaja guna mensosialisasikan tentang baha kenakalan remaja, menyusun undang-undang tentang tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh remaja, membuat sekolah untuk anak jalanan, mendirikan tempat untuk menyalurkan kreatifitas yang di miliki remaja dan para anak jalanan.
Dari penanggulanagan di atas di Negara-negara maju memiliki teknik penanggulangan yang biasa di sebut cara Moralistic dan cara Abolisianistik. Cara moralistic adalah dengan penyebarluaskan ajaran agama dan moral sedangkan cara abolisianistik adalah berusaha memberantas kajahatan dengan memberantas sebab musabab dari kejahatan tersebut.
Sebenarnya masyarakat,pemerintah dan keluarga dalam penanganan kasus kenakalan remaja ini hanya sebagai perantara atau sekedar membantu, sebenarnya kesadaran dari diri sendiri untuk tidak melakukan kenakalan renaja itulah hal paling penting di sini dalam upaya penanggulangan kenakalan remaja. Tetapi faktor lingkungan juga memiliki peran yang penting karena anak remaja akan mengikuti kebiasaan dari lingkungan tersebut. Keteladanan yang baik dari lingkungan sekitar akan membawa anak menjadi lebih termotifasi untuk melakukan hal yang baik pula dan mampu mengikuti hidup bermasyarakat.
Kesimpulan
Dari analisis di atas dapat kita simpulkan bahwa kenakalan remaja adalah cerminan dari perbuatan orang dewasa juga sehingga anak remaja sering meniru perbuatan apa yang di lakukan oleh orang dewasa dan juga lingkungan di mana mereka hidup setiap hari di lingkungan tersebut, jika lingkungan tersebut tidak sehat atau sering terjadai kekerasan maka perbuatan itu akan di tiru juga oleh para anak remaja.
Hal di atas adalah termasuk dalam faktor eksternal, selain faktor tersebut ada juga faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam hati nurani si korban tersebut. Tentu pemerintah dan masyarakat membutuhkan upaya yang lebih keras dalam memerangi kenakalan remaja di Indonesia guna memwujudkan generasi emas. Guna memberantas masalah tersebut, anak remaja itu sendiri semestinya harus melakuan inrtopeksi diri atas semua hal yang yang telah dilakukan itu adalah salah.
Pemerintah dan masyarakat juga memiliki tugas yang amat besar salah satunya adalah membangun tempat tempat untuk melakukan sosialiasi untuk memberitahu kepada para remaja tentang bahayanya tindakan kenakalan remaja dan kriminalitas. Sehingga para anak remaja mengetahui mana yang salah dan mana yang baik sehingga kenakalam remaja dapat di minimalisir. Setidaknya jika para penerus banggsa ini bersih dan paham mana yang salah dan mana yang benar mungkin bangsa ini bisa lebih baik dari sekarang.