Penulisan Daftar Pustaka

5 min read

Daftar Pustaka format penulisan

Penulisan daftar pustaka adalah bagian penting dari sebuah karya tulis ilmiah. Baik itu pada pembuatan makalah, laporan praktikum, skripsi, tesis, disertasi, buku sampai penulisan Jurnal. Daftar pustaka memberikan jaminan sebarapa dalam teori yang disusun oleh penulis dan menulis karya tulisnya.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibliografi merupakan bagian yang menunjukkan seluruh sumber yang dijadikan penulisa sebagai rujuan dalam karya tulisnya. Sumber ini dihimpun dalam satu kesatuan dari seluruh bagian karya tulis selanjutnya disusun sebagai sebuah daftar pustaka.

Daftar pustaka memiliki peran sebagai berikut :

  1. Berisi informasi mengenai kedalam dan ruang lingkup studi yang dilakukan penulis.
  2. Memerikan landasan mengenai teori yang dipaparkan oleh penulis berdasarkan daftar pusatkanya.
  3. Sebagai bentuk etik yakni keterbukaan dan kejujuran penulis terkait dengan sumber-sumber yang digunakan dalam tulisan.

A. Fotmat Penulisan

Penulisan daftar pustaka dilakukan dalam banyak format. Hal ini bergantung dari kiblat dan asoisasi dari penerbit yang dugunakan. Misalnya saja kampus-kampus Indonesia banyak menggunakan format APA kecuali UIN yang kebanyakan dicampur dengan sistem catatan kaki (footnote).

Kendati ada banyak fotmat yang digunakan, ada informasi wajib yang muncul di setiap formal. Informasi tersebut adalah :

  1. Nama para penulis
  2. tahun diterbitkan
  3. judul tulisan
  4. data publikasi yang berisi :
    • Nama tempat penerbit
    • Nomor, edisi, volume,
    • Lokasi (buku)
    • Halaman (untuk sebagaian format)

B. Gaya Selingkung

Dalam proses penulisan daftar pustaka, format dan gaya selingkung kembali ke format yang dipilih. Misalnya APA menyusun daftar pustaka secara alfabetis, sedangkan Vancouver menyusun rujukan sesuai dengan nomor urut yang digunakan di badan artikel.

Secara umum gaya selingkung daftar pustaka sebagai berikut:

  1. Ditulis 1 spasi, spasi antar sumber 1,5
  2. Baris pertama sejajar dengan pias (margin) pada sisi kiri.
  3. Jika dua bari, maka bari kedua dan seterusnya masuk 8 ketukaan

Format MLA

Caine, Donald B. Batas Nalar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2005.

Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992.

Oemarjati, Boen S. “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UI Press, 2012.

Format APA

Caine, Donald B. (2005). Batas Nalar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Gennep, Arnold Van. (1992). The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press.

Oemarjati, Boen S. (2012). “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UI Press.

Apabila pengarang dalam sumber lebih dari satu orang, maka nama penulis pertama saja yang dibalik sedangkan nama pengarang kedua tidak. Apabila penulisnya empat orang atau lebih, maka setelah nama penulis pertama cukup ditulis kata dan ‘dkk’ yang artinya ‘dan kawan-kawan’ yang dalam istilah Latin adalah et.al. Contoh:

Dua Penulis:

Gustianti, Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012: Kiamat Tak Jadi Datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.

Tiga Penulis:

Gustianti, Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012: Kiamat Tak Jadi Datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.

Empat Penulis:

Gustianti, Rina, dkk. (2005). 2012: Kiamat Tak Jadi Datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.

Ada juga format daftar pustaka: na-ta-ju-ko-pe (nama, tahun, judul, kota, penerbit).

HURUF MIRING

Huruf miring untuk menuliskan judul buku/tulisan dalam daftar pustaka.

Misalnya:

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

TANDA TITIK (.)

Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Misalnya:

•       Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional(.) 2008 (.) Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia (.) Jakarta.

•       Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

TANDA KOMA (,)

Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:

•       Gunawan(,) Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.

•       Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

•       Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

TANDA TITIK DUA (:)

Tanda titik dua dipakai di antara

(a)     jilid atau nomor dan halaman,

(b)     surah dan ayat dalam kitab suci,

(c)     judul dan anak judul suatu karangan, serta

(d)     nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Misalnya:

•       Horison, XLIII, No. 8/2008(:) 8

•       Surah Albaqarah(:) 2—5

•       Dari Pemburu ke Terapeutik(:) Antologi Cerpen Nusantara

•       Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta(:) Pusat Bahasa.

Contoh:

Susunlah daftar pustaka dengan kepustakaan berikut.

a.        Ronald Gaylord pada tahun 1998 menerbitkan Design of Steel Structures di Mcgraw-Hill Book Company, Tokyo.

b.       Pada tahun 2007 Suharto Maksan menerbitkan buku Sektor Pertambangan dan Energi di penerbit Teknik Pertambangan, Yogyakarta.

c.        Bustanul Arifin tahun 2007 menulis skripsi Masa Depan Pemanfaatan Batu Bara untuk Tenaga Listrik, Universitas Trisakti Jakarta.

d.       Prof. Dr. Syahrul Basri menerbitkan buku di PT UB Karyono, Yogyakarta, pada tahun 1995 berjudul Administrasi dan Efisiensi Bekerja.

e.       Lutfi Abdi, B.A., bukunya Persaingan Bisnis diterbitkan di Bandung, tahun 1998 oleh Cikapundung.

f.         Buku Koperasi Pedesaan yang dikarang Prof. Dr. Mubyarto diterbitkan oleh PT Ghalia Indonesia Jakarta pada tahun 1996.

g.        Nama penulis                : Prof. Dr. Ida Bagus Oka;

Judul buku                     : Indonesia Menghadapi Ekonomi Global;

Penerbit                        : Ganesha;

Tempat (kota)               : Bandung;

Tahun                             : 1990.


Jawaban: 

Format (na-ta-ju-ko-pe):

a.        Gaylord, Ronald. 1998. Design of Stell Structures. Tokyo: Mcgraw-Hill Book Company.

b.       Maksan, Suharto. 2007. Sektor Pertambangan dan Energi. Yogyakarta: Teknik Pertambangan.

c.        Arifin, Bustanul. 2007. Masa Depan Pemanfaatan Batu Bara untuk Tenaga Listrik. Jakarta: Universitas Trisakti.

d.       Basri, Syahrul. 1995. Administrasi dan Efisiensi Bekerja. Yogyakarta: PT UB Karyono.

e.       Mubyarto. 1996. Koperasi Pedesaan. Jakarta: PT Galia Indonesia.

f.         Abdi, Lutfi. 1998. Persaingan Bisnis. Bandung: Cikapundung.

g.        Oka, Ida Bagus. 1990. Indonesia Menghadapi Ekonomi Global. Bandung: Ganesha.

Format MLA dan disusun sesuai abjad nama penulis:

Abdi, Lutfi. Persaingan Bisnis. Bandung: Cikapundung. 1998.

Arifin, Bustanul. Masa Depan Pemanfaatan Batu Bara untuk Tenaga Listrik. Jakarta: Universitas Trisakti. 2007.

Basri, Syahrul. Administrasi dan Efisiensi Bekerja. Yogyakarta: PT UB Karyono. 1995.

Gaylord, Ronald. Design of Stell Structures. Tokyo: Mcgraw-Hill Book Company. 1998.

Maksan, Suharto. Sektor Pertambangan dan Energi. Yogyakarta: Teknik Pertambangan. 2007.

Mubyarto. Koperasi Pedesaan. Jakarta: PT Galia Indonesia. 1996.

Oka, Ida Bagus. Indonesia Menghadapi Ekonomi Global. Bandung: Ganesha. 1990.

Susunlah daftar pustaka dengan kepustakaan berikut.

a.        Dr. Samhudi menulis artikel Pertambangan di Era Globalisasi. Dalam Jawa Pos. 20 November 1999. Semarang.

b.       Hendra Budiman tahun 1998 menulis artikel Potensi Batu Bara di Kalimantan dalam Republika 13 November 1998. Jakarta.

c.        Muchtar Chamdy tahun 1993 menulis makalah Prospek Energi Panas Bumi dalam Antologi Dr. Kartanegara berjudul Ketenagaan Buatan di Gramedia Jakarta tahun 2008.

d.       Drs. Abdul Mutalib menulis artikel “Usaha Meningkatkan Produktivitas Kerja” pada 19 Juli 1998 dalam Media Indonesia, Jakarta.

e.       Dr. Ir. Ismiati Amin menulis artikel “Keluarga Sehat dan Sejahtera” dalam Femina No. 7 bulan Juli 1997, tahun penerbitan ke-10 yang terbit di Jakarta.

Jawaban: 

Format (na-ta-ju-ko-pe):

Sahmudi. 1999. “Pertambangan di Era Globalisasi.” Dalam Jawa Pos. November XX. Semarang.

Budiman, Hendra. 1998. “Potensi Batu Bara di Kalimantan.” Dalam Republika. November, XIII. Jakarta.

Chamdy, Muchtar. 2008. ”Prospek Energi Panas Bumi.” Dalam Antologi Dr. Kartanegara. Ketenagaan Buatan. Jakarta: Gramedia.

Mutalib, Abdul. 1998. “Usaha Meningkatkan Produktivitas Kerja.” Dalam Media Indonesia. Juli, XIX. Jakarta.

Amin, Ismiati. 1997. “Keluarga Sehat dan Sejahtera.” Dalam Femina No.7. Juli, X. Jakarta.

Format APA dan disusun sesuai abjad nama penulis:

Amin, Ismiati. (1997). “Keluarga Sehat dan Sejahtera.” Dalam Femina No.7. Juli, X. Jakarta.

Chamdy, Muchtar. (2008). ”Prospek Energi Panas Bumi.” Dalam Antologi Dr. Kartanegara. Ketenagaan Buatan. Jakarta: Gramedia.

Budiman, Hendra. (1998). “Potensi Batu Bara di Kalimantan.” Dalam Republika. November, XIII. Jakarta.

Mutalib, Abdul. (1998). “Usaha Meningkatkan Produktivitas Kerja.” Dalam Media Indonesia. Juli, XIX. Jakarta.

Sahmudi. (1999). “Pertambangan di Era Globalisasi.” Dalam Jawa Pos. November XX. Semarang.

Perbedaan antara EYD dan EBI

Pedoman Umum Ejaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan disingkat PUEYD atau lebih dikenal dengan sebutan EYD kini tidak berlaku lagi. Berdasarkan Permendikbud...
Ahmad Dahlan
46 sec read

Contoh Kalimat Majemuk

Ahmad Dahlan
1 min read

Leave a Reply