Dalam satu kali pertemuan pembelajaran ada tiga phase kegiatan yang harus dilakukan guru yaitu kegiatan, awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal ada beberapa komponen yang harus dilaksanakan salah satunya adalah APERSEPSI. Dalam beberapa kunjungan dan bincang-bincang dengan teman guru, ketika ditanyakan apa itu apresepsi, jawaban mereka beragam.
Ada yang mengatkan apersepsi adalah mengucapkan salam, mengabsen siswa. Ada pula yang mengatakan bahwa apersepsi adalah member motivasi. Guru yang lain mengatakan apersepsi adalah menyampaikan indicator pencapaian kompetensi pada pertemuan tersebut. Nah sebenarnya apa itu apersepsi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud apersepsi adalah pengamatan secara sadar (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide-ide baru.
Dari definisi ini kita dapat gambaran bahwa apersepsi sebenarnya adalah usaha yang dilakukan guru untuk mempersiapkan siswa secara fisik dan mental untuk menerima materi ajar pada hari itu. Berbagai usaha bisa dilakukan dalam kegiatan apersepsi ini antara lain menghubungkan pengetahuan, pengalaman lama dan pengetahuan,pengalaman baru dengan tujuan untuk memudahkan siswa memahami hal-hal yang akan diajarkan.
Berdasarkan pengamatan, kegiatan apersepsi di awal proses pembelajaran ini seringkali diabaikan oleh sebagaian guru. Mungkin karena memprakteknya tidak lah mudah. Banyak kesulitan yang dialami oleh guru, sepertikurangnya penguasaan guru terhadap apersepsi, dan banyak guru yang beranggapan bahwa penguasaan apersepsi hanya berpengaruh kecil terhadap proses pembelajaran. Oleh karenanya, tidak sedikit guru yang ketika masuk kelas langsung mengajarkan materi pelajaran.
Secara konkritnya yang dilakukan guru dalam phase apersepsi ini antara lain
- Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai sejauh mana materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa dengan cara guru mengajukan pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula merangkum materi pelajaran terdahulu.
- Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan. Hal ini dilakukan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang akan dikuasai.
- Guru menjelaskan konsep/pengertiannya. Hal ini perlu dilakukan karena materi yang akan dipelajari sama sekali materi baru
Daftar isi
Tujuan Apersepsi
Lebih luas lagi tujuan apersepsi antara lain:
1. Mencoba menarik mereka ke dunia yang kita ciptakan
Perlu dipahami bahwa tidak semua siswa mengerti terhadap apa yang akan kita ajarkan. Tidak semua juga yang menyadari bahwa pemahaman akan pelajaran lama bisa kembali bermanfaat di pelajaran yang akan dipelajari. Pembelajaran terkadang merupakan suatu kesatuan yang terangkai antara satu materi dengan materi lainnya dan dengan melakukan apersepsi maka akan menyadarkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari memiliki relevansi dengan materi yang telah dipelajari.
2. Mencoba menyatukan dua dunia
Walaupun dapat dikatakan materi satu dengan yang lainnya memiiki perbedaan, namun ada materi-materi tertentu yang memiliki relevansi dengan materi sebelumnya. Sehingga kiranya sangat perlu bagi guru untuk menyatukan dan menghubungkan antara kedua materi tersebut.
3. Menciptakan atmosfir
Suasana harus tetap selalu dijaga dan dibentuk sedemikian rupa agar tetap terus terpelihara suasana yang kondusif bagi bagi siswa untuk belajar. Selain itu apersepsi bukan hanya membentuk armosfir fisik yang baik, namun juga dapat membentuk suasana psikologis yang baik sehingga menimbulkan perasaan mampu untuk mempelajari materi baru.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa apersepsi memiliki kaitan yang erat di dalam proses pembelajaran. Apersepsi harus dilakukan oleh guru ketika akan mengajarkan materi. Dengan adanya apersepsi maka dapat memberikan dasar awal siswa untuk menyampaikan materi yang baru, dengan demikian maka apersepsi dapat memberikan kemudahan siswa dalam memahami materi ajar.