Makalah Bronchopneumonia Pada Anak

20 min read

Bronchopneumonia Pada Anak

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996).

Bronchopneumina adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yang lama,tanda dan gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat (Suzanne G. Bare, 1993).

Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing.

Pneumonia pada anak dibedakan menjadi :

1.         pneumonia lobaris

2.         pnuemonia intertisial

3.         bronko pneumonia

Bronko pneumonia disebut juga pnuemonia lobaris, yaitu radang paru – paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan benda – benda asing.

B.            Etiologi

Umumnya adalah bakteri, yaitu streptococcus pneumonia dan Haemophillus Influenza pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortilitas tinggi. Bronchopenomonia ada juga yang disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik dan ada juga yang disebabkan oleh jamur, yaitu Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.

Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya tahantubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.

C.           Patofisiologi

Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis

Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas  ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mngakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses sebagai berikut:

Gambaran patofisiologi

D.           Gejala Klinis

Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi saluraran nafas bagian atas selama beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai 39-40°c. Anak sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat dan  dangkal disertai dengan pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasa nya tidak di jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk setelah beberapa hari, dimna pada awlanya berupa batuk kering kemudian menjadi batuk produktif.

E.            Pemeriksaan Diagnostik.

a.    Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya.

b.    Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 – 40.000 / m dengan pergeseran LED meninggi.

c.    pemeriksaan darah: Hb di bawah 12 gr %,

d.   Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.

F.            Penatalaksaan medis

o  Oksigen 1-2L/menit

o  IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500 ml cairan ,jumlah cairan sesuai BB, kenaikan suhu ,status dehidrasi.

o  jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.

o  koreksi ganguan asam basa elektrolit

G.           Komplikasi

Komplikasi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut:

a.    Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.

b.    Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.

c.    Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.

d.   Infeksi sitemik.

e.    Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.

f.     Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

BAB II

LANDASAN TEORISTIS KEPERAWAATAN

A.           DATA DASAR PENGKAJIAN

Aktivitas/istirahat

Gejala : lemah, kelelahan, insomia

Tanda : letargi penurunan toleransi terhadap aktivitas

Sirkulasi

Gejala: riwayat adanya/ GJK kronik

Tanda : takikardi tampak kemerahan atau pucat

Itegritas ego

Gejala : adanya stresor, masalah finansial

Makanan atau cairan

Gejala : kehilangan nafsu makan, mual/muntah riwaya DM

Tanda : distensi abdomen, hipertensi bunyi usus, kulit kering dengan tugor buruk tampak malnutrisi

Neuro sensori

Gejala : sakit kepala daerah prontal/infuenza

Tanda : perubahan mental/bungung/somolen.

Nyeri kenyamanan

Gejala : sakit kepala nyeri dada/plauritik, meningkatkan oleh batuk

Tanda : melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada posisi yang sakit untuk membatasi gerak.

Pernafasan

Gejala : riwayat adanya ISK kronik, PPOM, merokok, takipnea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.

Tanda : sputum merah muda berkarat atau puruler, perkusi pekak diatas area yang kosolidasi dan premitus taktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsulidasi bunyi nafas menurun tidak ada diatas area yang terlibat.

Keamanan

Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam 38,5-39 0C

Tanda : berkeringat mengigil beulang, gemetar.

Penyuluhan/pembelajaran

Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan akohol kronis.

Pertimbangan : dorongan menunjukan lama dirawat 6-8 hari

Rencana pemulangan : bantuan perawatan diri tugas pemeliharaan rumah.

BAB III

LAPORAN KASUS

A.           PENGKAJIAN

1.             IDENTITAS ANAK

Nama                                            :  An. Agil

Anak ke                                        :  3 Dari 3 Bersaudara

Jenis Kelamin                               :  Laki – laki

Umur                                            :  2 Tahun                               

Tempat Lahir                                :  Padang

Tanggal Masuk Rumah Sakit       :  8 Januari 2011

Tanggal Pengkajian                      :  10 Januari 2011

Diagnosa Medis                           :  BP

2.           GENOGRAM

Ket :

: laki-laki

perempuan

meninggal

:pasien

:tinggal serumah

3.             RIWAYAT MASA LAMPAU

Penyakit yang pernah diderita     :  Deman biasa, Batuk, Pilek

Alergi                                           :  Udang

Kecelakaan                                   :  Belum Pernah mengalami

Imunisasi                                      :  Campak(+), TT(-), BCG(-), DPT (-), POLIO(-).

Tidakan yang dilakukan               :  Tidak Ada

Pernah dirawat                             :  Belum pernah

Lama dirawat                               :  Tidak ada

4.             RIWAYAT  KESEHATAN KELUARGA

Orang Tua                                    :  Thypus

Saudara Kandung                                    :  6 Bersaudara Si ibu anak ke 4

Penyait Keturunan                       :  Tidak ada

Anggota Klrg yg meninggal        :  Kakak Pasien

Penyebab                                      :  Setelah 4 (empat) hari Post Operasi

5.             POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI

NOJENIS KEBUTUHANSEBELUM MASUK RSSESUDAH MASUK RS
A.NUTRISI
a. Makanan yang di sukai
b. Makanan yang tidak di sukai
c. Makanan Pantangan
d. Nafsu Makan
e. Porsi Makan yang di habiskan
f. Alat Makan yang di pakai
Sejenis Makanan ringanUdangSelaera makan adasikit, tapi seringPiring, TanganTidak ada nafsu makan
Permen, minyak
Anoreksia
Tidak ada nafsu makanPiring, di sulang oleh ibu nya
B.Minuman
a. Jumlah Minuman dalam sehari
b.  Minunam Kesukaan
c. Hal –hal yang menghambat dalam pemenuhan cairan
± 4 gelas sehariMinuman yang  tidak streril (X-tea, montea dan sebagai nya)Kurang minumInput cairan ± 3 gelas sehari
C.Pola Tidur
a.       Tidur siang……jam
b.      Tidur malam…jam
c.       Kebiasaan tidur
± 5 jam± 8 jamSering ngigauTidak tentuPola tidur tergangguGelisah
D.Kebersihan Diri
a.    Mandio  Mandi………x/ hario Peralatan mandi yang dipakaio  Dibantu oleh keluarga/ perawat/ mandiri
b.    Rambuto  Cuci rambuto  Pakai shampooc.    Sikat Gigio  Berapa x/ hario  Memakai odol
d.   Mengganti pakaiano  Berapa x/ hari
2x sehariSabunIbunya
2x sehariJhonson kid
2x sehariPepsoden 2x sehari
Belum adaAir hangat (menyeka)Belum ada sama sekaliTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada1 x
E.Eliminasi
a. BAB
o  Berapa kali sehario  Warna BAB
o  Konsistensio  Bau
b. BAK
o  Berapa kali sehario  Warna
BAKo  Bau
Tidak  teraturCoklet kehitamanPadat, sedikit mengejanKhasSeringKuningKhasBelum ada BABBelum ada BABBelum ada BABBelum ada BABSeringKuningKhas
F.Pola Aktifitas Bermain
(Sesuai umur)
Bermain bola, motor – motoran, canda dan tawa sama ibu dan ayahnyaTidak ada aktifitas
G.Psikologi Perkembangan( D.D.S.T )o   Motorik haluso   Motorik kasaro   Sosialo   BahasaAdaAdaBaikPadangTidak dijumpaiTidak dijumpai
Tidak merespon perawat
Padang
H.Pengetahuan orang tua KesehatanKurang pengetahuan tentang penyakit pada anaknyaKurang pengetahuan tentang penyakit pada anaknya
I.Keadaan kesehatan saat ini
o   Diagnosa  Medis
o   Status Nutrisi
o   Status Cairan
o   Status Kebersihan
BPAdekuatTidak adekuatBaikBPTidak adekuatTidak adekuat
Kurang baik
J.Data Penunjang
o   Laboratoriumo   Radiologi
Tidak adaTidak adaTidak adaTidak ada
K.Terapi/ Obat – obatanOBH-Ambroxol(dari pertama masuk ruangan sampai hri selasa)Rabu-sabtu-Inj.Ampicillin 350 gram / 8 jam /iv-chloramfenicol 200gr/8 jam/IV- Ambroxol 40gr 3×1 + salbutamol

6.             PEMERIKSAAN FISIK

1.    TB/BB                                     :83 cm/10,5 kg

2.    Kepala

a.    Bentuk                                : normal

b.   Rambut                               : normal, tidak kering

3.    Mata

a.    Pupil                                    : normal

b.   Seklera                                : anemis

c.    Konjungtiva                        : pucat

d.   Ketajaman Penglihatan       : 6/6 normal

e.    Reflek Cahaya                    : ada

f.    Pemakaian alat bantu          : tidak dijumpai

4.    Hidung

a.    Polip                                    : tidak dijumpai

b.   Pendarahan                         : tidak dijumpai

c.    Penciuman                          : normal

d.   Peradangan                         : tidak dijumpai

e.    Fungsi Penciuman               : normal

5.    Mulut

a.    Bau                                     : ( – )

b.   Mukosa gusi                        : merah

c.    Peradangan                         : tidak dijumpai

d.   Gigi                                     : kurang baik

e.    Perdarahan                          : tidak dijumpai

f.    Kebersihan                          : ya

g.   Pungsi pengecapan             : di jumpai

h.   Kemampuan menelan         : aktif

6.    Gigi

a.    Jumlah                                 : 28

b.   Gigi berlubang                    : ada

c.    Caries                                  : tidak dijumpai

7.    Tonsil

a.    Peradangan                         : tidak dijumpai

b.   Lidah                                  : bercak putih

c.    Bibir                                    : kering

8.    Telinga

a.    Seruman                              : ada

b.   Cairan                                 : tidak dijumpai

c.    Peradangan                         : tidak dijumpai

9.    Jantung

a.    Bunyi jantung                     : S1, S2 (veskuler)

b.   Irama jantung                      : lub dub lub dub

c.    Nyeri dada                          : tidak dijumpai

10.                        Leher

a.    Kelenjar getah bening         : ada

b.   Kelenjar tiroid                     : ada tapi pelan

c.    Vena jugularis                     : teraba

11.                        Paru-paru

a.    Bentuk paru                        : normal

b.   Bunyi nafas                         : wheezing, ronkhi

c.    Irama pernafasan                : ireguler

d.   Kembangkan                       : tidak mengembang secara sempurna

12.                        Abdomen

a.    Inspeksi                               : simetris

b.   Palpasi                                 : tidak ada nyeri

c.    Perkusi                                : gembung

d.   Auskultasi                           : tidak terdengarnya bising usus dengan                                   menggunanakan stetoskop

13.                        Genetalia                                 : normal

14.                        Kulit                                        : normal

15.                        Ekstrimitas                 

a.    Bentuk kekuatan                 : ada

b.   Rentang gerak                     : aktif

c.    Refeks                                 : babiski ( – ), patella (+)

16.                         Tanda-tanda vital                   :

17.                        Kepandaian anak sekarang     :motorik keras

18.                        Tanda-tanda vital sign                        :

19.                        Tingkat kesadaran                   :composmentis

20.                        Kesadaran umum                    :

BAB III

LAPORAN KASUS

A.           ANALISA DATA

NODATAETIOLOGIMASALAH
1.2.3.4. Ds:o  ibu mengatakan An.Agil batuk berdahak.Do:o  RR : 36 x/io  Wheezing (+)o  Sianosis (-)o  Ronki basah (+)o  Batuk (+)o  O2 = 2 L / io  Dahak (+)o  Adanya cairan encer berwarna putiho  Nebule ventolin ½ A & Nacl 0,9 % (1:1)o  Klien terpasang O2 1-2L/menitDs:o  Ibu ps mengatakan An. Agil demamDo:o  Temp : 38,5 ° Co  Mengigil (-)o  Kejang (-)o  Klien tampak lemah , pucato  Klien tidak dapat ber aktifitaso  Klien tidak bisa merespon perawat dengan baik
o  Batuk (+)o  RewelDs:o  ibu ps mengatakan An. Agil jarang minumDo :
o  N : 98x/io  RR : 26X/Io  BB: 10 Kgo  Turgor Kulit Keringo  Mukosa bibir keringo  Lemah, pucat (+)           
o  Jumlah inteke ±1 liter
o  Jumlah auput ±1 literDs:
o   Ibu mengatakan An. Agil tidak ada nafsu makan selama di RSDo:
o  Lemaso  Porsi ¼ pirino  penurunan volume feseso  Distensi Abdomeno  Berat badan sebelum masuk RS 13kg. sesudah masuk RS 10,5  kg.
o  Diet yang diberikan M2o  Muntah (-)
Penumpukan secret di jalan nafasProses inflamasiTidak adekuat intake dan output cairan anoreksiaBersihan jalan nafas tidak efektifHipertermiKurang nya volume cairan tubuhPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

B.            PRIORITAS MASALAH

1.    Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di tandai dengan batuk produktif.

2.    Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah & pucat.

3.    Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan Integritas kulit.

4.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.

NODIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TUJUANINTERVENSIRASIONAL
1.2.3.4.Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Hipertermi.
Kurang volume cairan tubuh.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam Bersihan jalan nafas kembali efektif dgn kriteria hasil : sekret dapat keluar.

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam hipertermi teratasi dgn kriteria hasil: suhu tubuh kembali normal.Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam dehidrasi teratasi dgn kriteria hasil: volume cairan elektrolit dalam tubuh terpenuhi.Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam masalah teratasi dgn kriteria hasil: asupan nutrisi adekuat.
o  kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada.o  Anjurkan ibu memberikan posisi senyaman mungkin.
o  Observasi karekteristik batuk.o  Berikan Expectoran 3×1 sehari .o  Kaji perubahan vital sign.o  Anjurkan berikan paracetamol 3×1 sehari.
o  Berikan konpress air hangat.
o  Anjurkan pasien untuk beristirahat.o  berikan penkes pada keluarga pasien agar pasien di beri minum sesering mungkin.
o  Berikan cairan oral sedikit nya 2500/hari atau sesuai kondisi individual.o  Kaji turgor kulit,  kelembaban , membran mukosa(Bibir,lidah).
o  Catat laporan mual dan muntah.o  Kaji tanda vital,tanda dan gejala dehidrasi.
o  Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif.
o  Kaji status nutrisi pasien.
o  Anjurkan pasien untuk sering makan.
o  Tanyakan makanan kesukaan pasien.o  Timbang berat badan pasien.o  Kolaborasi ahli gizi.
o  Melihat adanya gerakan dada asimetris.o  Melegakan jalan nafas.o  Memperbaiki keefektifan upaya batuk.o  Membantu meringan kan batuk pasien.o  Untuk mengetahui perubahan terhadap demam.o  Untuk menurunkan demam.o  Menurunkan demam dan melancarkan sirkulasi darah.o  Membantu pengeluaran keringat.o  Untuk memenuhi kebutuhan cairan menurunkan resiko dehidrasi .o  Indikator langsung ke adekuatan volume cairan meskipun membran mukosa.o  Adanya gejala ini menurunkan masukan oral.o  Menilai status dehidrasi dan keseimbangan asam basa dan elektrolit.o  Pemberian obat secara kasual atau oral penting penyebab dehidrasi.o  Untuk mengetahui pemenuhan nurtisi pasien.o  Untuk pemenuhan asupan nutrisi.o  Untuk membantu pemenuhan nutrisi.o  Untuk mengetahui peningkatan nutrisi.o  Untuk menentukan diet pasien.

C.            RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

D.           IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NoNo. DxHari/Tgl/JamImplementasiEvaluasiParaf
1ISenin/10-01-2011/11.20 wibo  menganjurkan pada keluarga Ps untuk melakukan batuk efektif dgn menekan dada.
o  Menganjurkan keluarga ps berikan posisi senyaman mungkin pada An agil dgn posisi semi fowler.
o  Ajarkan keluarga ps untuk melakukan fisioterapi dada.
o  Anjurkan pada kluarga untuk minum air hangat.
o  Klien terpasang O2 1-2L/Menito  Kaji TTV, pernafasan, irama dan kedalaman nafas
S 😮  Ibu ps menyetujui anjuran penkes dari perawatO:o  keluarga ps mempraktekkan posisi tidur semi fowler wizeeng (+) ronkhi kering (+) batuk (+) O2 =2 L/io  Keluarga ps melakukan batuk efektif dan memperaktekannya.o  Keluarga ps antusias dan kooperatif saat perwat memberikan penkes.A 😮  Masalah jalan nafas belum teratasi.P 😮  Intervensi di lanjutkano   kaji ulang  batuk, penumpukan sekret.o   Berikan posisi senyaman mungkin.o   Kaji ulang TTV
2.IISenin/10-1-2011/10.40 wibo  Menganjurkan kelurga ps memberikan minum sesering mungkin pada An agil.
o  Menganjurkan keluarga ps untuk memberikan kompres air hangat.
o  Menganjurkan keluarga ps memberikan paracetamol 3×1 sehari.
o  Menganjurkan kelurga ps menyeka ekstrimitas atas maupun bawah.
o  Bekerja sama dengan tim medis tuk memberikan anti piretik pada pasien
S 😮  Keluarga ps menerima anjuran atau penkes dari perawatO 😮  T:37,5 o  RR:28X/io  Lemah, pucat (+), tidak dapat beraktivitas, batuk (+)o  Keluarga ps kooperatif dalam memperaktekan penkes dari perawat.A 😮  Masalah belum teratasiP 😮  Melanjutkan pengkajian pada ps An agil.o   Anjurkan kelurga ps memberikan minum sesering mungkin pada An agil.o  anjurkan keluarga ps untuk memberikan kompres air hangat.Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.
3.IIIsenin/11-1-2011/10.40 Wibo  Menganjurkan keluarga ps An agil untuk memberikan minum sesering mungkin.
o  Menganjurkan keluarga ps An agil untuk banyak mengkonsumsi buah yang mengandung vit E(Apel, bengkoang).
o  Kaji berat badan
o  Mengkaji turgor kulit setelah dan sebelum diberikan masukan cairan.
o  Kolaborasi dgn dokter dan perawat ruangan yang sedang bertugas
S 😮  Keluarga ps mengatakan An agil kurang minum.O 😮  BB : 10.5 kgo  Pengeluaran urin lancaro  Tugor kulit jeleko  Lemah (+)o  Pucat (+)A 😮  Masalah belum teratasiP 😮   intervensi di lanjutkano   kaji turgor kulit pso
anjurkan pda keluarga untuk minum sesering mungkin dengan air hangat
o
Pantau masukan dan pengeluaran cairano
Kolaborasi dengan tim medis
4.
5.
6.
7.
8.
7.                    
5.        
6.        
9.
7.        
IVIIIIIII VIIVSenin /12-1-2011/09.45Selasa/ 13-1-2011/ 11.00Selasa/13-1-2011/ 11.00Selasa/13-1-2011/11.00Selasa/13-1-2011/11.00Rabu / 14-1-2011Rabu / 14-1-2011o  mengkaji status nutrisio  menganjurkan pasien untuk sering makan.o  Memberikan makanan kesukaan pasien.o  Menganjurkan pada keluarga ps untuk makan penuh protein, dan makan buah2an.o  Mengkaji berat badan.
o  Kolaborasi dengan ahli gizio   Mengkaji batuk, penumpukan sekret di jalan nafaso   Memberikan posisi senyaman mungkin untuk membebaskan jalan nafas.
o   Kaji ulang TTV, frekuensi dan kedalaman nafaso   Menganjurkan pasien untuk minum air hangat.
o   Kolaborasi dengan tim mediso   Anjurkan kelurga ps memberikan minum sesering mungkin pada An agil.
o   anjurkan keluarga ps untuk memberikan kompres air hangat.o   Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.
o   Mengkaji turgor kulit pso   Menganjurkan pda keluarga untuk minum sesering mungkin dengan air hangato   Memantau masukan dan pengeluaran cairano   Memberikan suasana yang aman dan tenang.Kolaborasi dengan tim medis
o   Kaji status nutrisio   Makanan yang di sediakan rumah sakit  habis ½ dari porsi yang di sediakan dengan diet M2.
o   Kaji BBo   Kolaborasi dengan ahli gizi.-          Kaji pernafasan dan karekteristik batuk-          Beri posisi semi fowler pada pasien-          Kolaborasi dengan tim mediso   Kaji Status Nutrisio   Kolaborasi dengan ahli gizi
S 😮  Ibu ps mengatakan An. Agil sudah mau makan.O 😮  Berat badan bertambah 1,5 kgo  Pasien tampak segaro  Tugor kulit baik.o  Dapat beraktivitas.A 😮  Masalah kekurangan nutrisi belum teratasi.P 😮  Intervensi di lanjutkan.o   Kaji status nutrisio   Kaji BBo   Kolaborasi dengan ahli gizi.S : ibu ps mengatakan sesak agil sudah kurang, tapi batuk nya masih parahO :    –      Batuk  (+), warna putih jernih.o   Ibu pasien mempraktekkan pa yg di anjurkan oleh perawat tentang fisioterapi dadao   Wheezing (+), Ronki (+)o   RR : 28*/io   Sesak berkurang, O2 tidak terpasang.o   Terapi medis 😮   Ambroxol syr + salbutamolo   Inj. CloramfenicolA : Masalah sudah mulai teratasiP: Intervensi di lanjutkan-          Kaji pernafasan dan karekteristik batuk-          Beri posisi semi fowler pada pasien-          Kolaborasi dengan tim medisS : ibu pasien mengatakan An. Agil sudah tidak demam lagi.0 :   T : 36,2 °C       Batuk (+)A : Masalah sudah teratasiP : Intervensi di hentikanS :  Ibu pasien mengatakan agil sudah mau minumO : turgor kulit baik     Pengeluaran urin : lancar    Minum ± 2 aQua besar dalam sehari ± 2500 L   Cairan parenteral Ecosol RL/ 12 jam   Wajah tampak mulai segarA : Masalah sudah teratasi.P : Intervensi di hentikan.   S : Ibu ps mengatakan nafsu makan An.agil sudah mulai meningkat.
O : – Makanan yang di sediakan rumah sakit  habis ½ dari porsi     yang di sediakan dengan diet M2.-          BB meningkat menjadi 11 kg-          Selain nasi dari rumah sakit pasien juga makan nasi yang di beli ibu nya.-          Lemah (+)A :  Masalah belum teratasiP  : Intervensi di lanjutkano   Kaji Status Nutrisio   Kolaborasi dengan ahli giziS : ibu ps mengatakan agil sudah tidak swsak
O :   
–      Batuk  (-).o   Ibu pasien mempraktekkan pa yg di anjurkan oleh perawat tentang fisioterapi dadao   Wheezing (-), Ronki (-)o   RR : 26x/io   Sesak (-)o   O2 tidak terpasang.o   Ambroxol syr + salbutamol (+)o   Inj. Cloramfenicol (+)A : Masalah teratasiP: Intervensi di hentukanS : Ibu ps mengatakan pasien sudah mau makan.O :
– Makanan yang di sediakan rumah sakit  habis 1 dari porsi     yang di sediakan dengan diet M2.
–          BB meningkat menjadi 12 kg
–          Selain nasi dari rumah sakit pasien juga makan nasi yang di beli ibu nya.
–          Lemah (-)A :  Masalah  teratasiP  : Intervensi di hentikan

Laporan Hasil Praktikum – Kerja Otot Gastrocnemius

Kerja Otot Gastrocnemius Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Otot dirangsang dengan rangsangan maksimal secara beruntun (multiple) dan frekuensi ditinggikan berpotensi menimbulkan beberapa gambaran...
Ananda Dwi Putri
8 min read

Laporan Praktikum Fluida Statis dan Hukum Archiemedes

Fluida Statis dan Hukum Archiemedes Bab. Pendahuluan A. Latar Belakang Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas...
Ahmad Dahlan
7 min read

Laporan Agroklimatologi – Pengukuran Kelembaban

Pengukuran Kelembaban Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara)....
Ananda Dwi Putri
9 min read

Leave a Reply