Daftar isi
Praktek Membuat Gunung Berapi
I. Pendahuluan
Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat
(CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa
“Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan)
II. Tujuan
Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan)
III. Dasar Teori
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman air.
Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu, senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung).
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa.
Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut.
Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa
IV. Alat dan bahan
A. Alat
- Gunting
- Sendok
- Piring plastik
- Botol air minum
B. Bahan
- Pasir
- Pewarna merah (tares)
- Cuka (CH3COOH)
- Soda kue (NaHCO3)
- Sabun deterjen/basa
- Air (H2O)
V. Cara Kerja
- Potong botol air minum menjadi 2 bagian
- Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil
- Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring plastik besar)
- Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan aduklah sehingga merata.
- Tambahkan cuka
- Amati reaksi yang terjadi
VI. Data Pengamatan
Percobaan
No | Air | Soda Kue | Deterjen | Asam Cuka | Hasil Pengamatan |
1 | 0,5 gelas | 1 sendok | 1 sendok | 10 ml | Reaksinya cepat, buih yang dihasilkan sedikit |
2 | 0,5 gelas | 2 sendok | 2 sendok | 20 ml | Buih yang dihasilkan banyak |
VII. Pembahasan
Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang.
Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH). Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata, lalu masukan cuka, amati yang terjadi.
Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama.
Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH)
DAFTAR PUSTAKA