Makalah Evaluasi Dalam Pembelajaran IPS SD

6 min read

Evaluasi dan Assesmen Pembelajaran SD Ujian

Makalah Evaluasi Dalam Pembelajaran IPS SD

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengatahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Evaluasi?
  2. Apa karakteristik Evaluasi Pembelajaran IPS?
  3. Apa Hakikat dari Evaluasi Hasil Belajar IPS?

C. Tujuan Penulisan

  1. Mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa;
  2. Dapat mengetahui efisien atau tidak program yang diajarkan;
  3. Dapat mengetahui krkuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Evaluasi

Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian atau , penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternative keputusan.

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non tes.

Evaluasi atau penelitian  adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat kaberhasilan dan efisiensi suatu program. Jadi, pada dasarnya yang dinilai adalah program, yaitu suatu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya, lengkap dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Aspek yang dinilai dari progam itu ada dua macam, yaitu tingkat keberhasilan dan tingkat efisiensi pelaksanaan program.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat daperlukan untuk membuat alternative-alternative keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).

Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.

Berdasarkan tujuannya terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan (Lehman,1990).

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Setiap program mempunyai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegunaan utama dari evaluasi adalah untuk pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dalam suatu proses belajar mengajar, yang melaksanakan evaluasi adalah guru, yaitu orang yang merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai figur yang selalu berinteraksi dengan murid memerlukan evaluasi formulir secara teratur agar dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Selain itu, gurulah yang paling menghayati permasalahan yang dihadapi murid-muridnya sehingga dapat mencari upaya cara menanganinya.

Ada tiga istilah yang sering digunakan secara rancu, yaitu berikut ini.

  1. Pengukuran
  2. Penilaian atau evaluasi
  3. Pengambilan keputusan

Ketiga istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda karena tingkat penggunaanya yang berbeda.

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif, sedangkan penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil dan efisien. Jadi, untuk mengetahui penilaian diperlukan data yang baik mutunya dan salah satu sumber datanya adalah hasil pengukuran.

Pengambilan keputusan atau kebijaksanaan adalah tindakan yang diambil oleh seseorang atau lembaga berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh atas dasar pengukuran dan penilaian.

Untuk mengetahui prestasi belajar diperlukan alat ukur yang disebut tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dites (testee). Dalam tes prestasi belajar, yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.

Syarat –syarat tes yang baik:

a. Harus valid (sahih) atau hanya mengukur yang hendak diukur.

Tes untuk bidang studi  IPS, setiap butir soalnya harys mengukur hanya pengetahuan IPS saja. Namun kadang-kadang tidak semua soal yang ada hanya mengukur pengetahuan IPS. Ada beberapa soal yang sebetulnya mengukur pengetahuan agama atau bahasa. Jika ada tes yang mengukur lebih dari satu aspek (misalnya, IPS, agama dan bahasa) maka tes yang demikian disebut tes yang kurang valid (kurang sahih).

b. Harus andal (reliable)    

Keandalan dalam hal ini meliputi kecermatan atau ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) dari hasil pengukuran yang dilakukan. Sebuah tes dengan jumlah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran sedang tentu akan member infomasi yang teliti, dibandingkan tes yang soalnya sedikit dan tingkat kesukarannya rendah (susah) atau berat sukar (di luar target). Dengan kata lain, soal-soal sebuah tes tidak boleh terlalu jauh di atas  atau di bawah kemampuan siswa dan tingkat kesukaran butir-butir soal sebaiknya homogen. Tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sukar.

Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan  atas evaluasi diagnostic, selektif, penempatan formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses hasil dan outcom.

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalu evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.

Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan. Tujuan dilaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

B. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran IPS

Karekteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk mengembangkan  kompetensi sebagai warga Negara yang baik. Warga Negara yang baik berarti yang dapat menjaga keharmonisan hubungan di antara masyarakat sehingga terjalin persatuan dan keutuhan bangsa. Hal ini dapat dibangun apabila dalam diri setiap orang terbentuk perasaan yang menghargai terhadap segala perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, etnik, agama, kelompok, budaya, dan sebagainya. Bersikap terbuka dan senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang atau kelompok untuk dapat mengembangkan dirinya. Oleh karena itu pendidikan IPS memiliki tanggung jawab untuk dapat melatih siswa dalam membangun sikap yang demikian.

Evaluasi pada hakikatnya adalah penilaian program, proses dan hal pendidikan. Dalam pembelajaran IPS evaluasi memiliki pengertian penilaian program, proses dan hasil pembelajaran IPS. Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan terus menerus sesuai dengan keterlaksanaan pembelajarannya. Evaluasi seperti ini merupakan baro meter atau pengecekan apakah proses yang berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik, serta seberapa besar penguasaan atau pemahaman peserta didik.

Evaluasi itu berfungsi mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan strategi yang dilaksanakan. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar memperbaiki kelemahan proses kegiatan belajar mengajar tadi, sedangkan di pihak peserta didik, evaluasi ini berfungsi mengungkapkan penguasaan oleh mereka dan juga untuk mengungkapkan kemajuannya secara individual ataupun kelompok dalam mempelajari IPS. Dari sudut peserta didik tujuan evaluasi ini adalah mendorong mereka belajar IPS sebaik-baiknya agar mencapai makna sebesar-besarnya dari apa yang mereka pelajari.

Dengan demikian Evaluasi Pembelajaran IPS pada setiap jenjang pendidikan memiliki karekteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Organisasi pandidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu atau fusi. Hal ini disesuaikan dengan karekteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf  berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa.

Demikian juga bahwa tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari lingkungan kehidupan siswa. Dengan demikian seorang guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS harus dibekali dengan sejumlah pemahaman tentang karekteristik pendidikan IPS yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan  IPS, landasan filosofis pengembangan kurikulum pendidikan IPS serta disiplin-disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam pendidukan IPS.

C. Hakikat Evaluasi Hasil Belajar IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial.

Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat (Saidihardjo, 2005: 109).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran  yang diberikan mulai SD/MI/SDLB/sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung  jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.

Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (BSNP, 2006: 159). Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memilki kemampuan sebagai berikut:

  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganny.
  2. Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
  4. Memiliki kemampuan berkomunukasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional, dan global (BSNP, 2006: 159).

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasijanadanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program, ada criteria, dan ada interpretasi/judgment.

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan intruksional yang berisi rumusan kemampuan  dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian.

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 3).

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalu evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

  1. Evaluasi atau penelitian  adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat kaberhasilan dan efisiensi suatu program.
  2. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.
  3. Tujuan dilaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
  4. Karekteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk mengembangkan  kompetensi sebagai warga Negara yang baik.
  5. Organisasi pandidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu atau fusi.
  6. IPS  mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

B. Saran-saran

Terkait dengan evaluasi pembelajaran, dalam prakteknya secara umum pelaksanaan evaluasi pambelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua jenis evaluasi tersebut merupakan komponen system pembelajaran yang sangat penting. Sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Dapat juga dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju keperbaikan  kualitas hasil pembelajaran.

Daftar Pustaka

            Pgmionemode.blogspot.com/2012/05/Evaluasi Pembelajaran IPS

Makalah Asam Urat

Asam Urat Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang dikenal...
Ananda Dwi Putri
14 min read

Leave a Reply