Daftar isi
Pestisida
Pembasimi Serangga atau Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga. Bahan ini memiliki sifat racun yang dapat membunuh serangga.
Pestisida adalah bahan kimia yang bersifat racun yang digunakan untuk memberantas berbagai macam hama pengganggu. Bahan – bahan kimia yang terdapat dalam pestisida antara lain :
- Kelompok Karbamat yang berfungsi sebagai racun serangga, contoh karbaril, propoxur
- Kelompok organoklor yang berfungsi sebagai pembasmi hama tanaman termasuk serangga, contoh DDT, aldrin, dieldrin
- Kelompok organofosfat yang berfungsi sebagai pembasmi serangga, contoh diaziton
- Kelompok Pirethrin/ Pirethroid, contoh Permethrin.
Salah satu jenis pestisida adalah insektisida yang berfungsi sebagai pembasmi serangga. Insektisida juga dapat ditemukan dalam tumbuhan babandotan (ageratum congcoides Linn).Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Tumbuhan babandotan mempunyai kandungan kimia tertentu yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Kandungan kimia pada babandotan adalah saponin, flavonoida, & polifenol serta minyak atsiri. Senyawa-senyawa ini mempunyai potensi sebagai obat bagi tubuh manusia dan juga toksik terhadap serangga.
Babandotan mempunyai potensi sebagai insektisida nabati, karena mengandung senyawa-senyawa toksik. Insektisida nabati diartikan sebagai suatu insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan dan mengandung bahan-bahan yang berpotensi sebagai biolarvasida ekstrak herba kimia yang toksik terhadap serangga namun mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia. Selain Babandotan ada pula insektisida nabati lain seperti Serai. Sereh atau serai adalah tanaman khas Indonesia yang biasanya digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Namun, menurut penelitian mahasiswa Teknik Kimia ITS, tanaman ini diinovasi menjadi produk yang bernilai fungsi lebih, yakni digunakan sebagai bahan pembasmi serangga. Dengan sedikit pengetahuan tentang khasiat sereh mereka pun mencipkan Cymbogon Aromatic Spray (Cymbomatic Spray) yang digunakan untuk membasmi serangga. Cymbopogon Spray berbeda dengan obat serangga lain karena terbuat dari bahan alami sehingga aman digunakan.
Sayangnya insektisida nabati belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat menggunakan berbagai macam insektisida yang diproduksi oleh industri-industri di Indonesia sebagai alternatif untuk membasmi serangga khususnya nyamuk culex.
Bahaya dibalik Obat Nyamuk
Penelitian menemukan 94 persen konsumen menggunakan pestisida rumah tangga untuk mengusir nyamuk, serta hanya sebagian kecil dengan sasaran tikus, kutu, kecoa dan rayap. Artinya, masyarakat kita sangat familier dengan penggunaan pestisida antinyamuk dibandingkan dengan pestisida pengusir serangga lainnya.
Penggunaan racun nyamuk menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat Indonesia, namun asap racun nyamuk yang mengandung bahan-bahan kimia seperti transfultrin bisa membahayakan kesehatan manusia.
Selain transfultrin terdapat pula jenis bahan kimia lain yang kerap terdapat dalam racun nyamuk yaitu praletrin dan d-alletrin.Berdasarkan penelitian, d-alletrin tidak menyebabkan perubahan signifikan kadar eritrosit jika digunakan dalam waktu 1, 2 atau empat jam, sedangkan praletrin bisa menyebabkan perbedaan dalam waktu dua dan empat jam.
Sementara itu, racun nyamuk yang mengandung transflutrin dan d-alletrin menyebabkan kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan dalam waktu dua dan empat jam. Sedangkan praletrin menyebabkan kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan selama satu dan dua jam. Eritrosit atau sel darah merah mengandung hemoglobin dan bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan bila tubuh mengalami kekurangan eritrosit maka orang tersebut akan menderita anemia.
Banyaknya jenis dan merek racun nyamuk yang beredar di pasaran dengan komposisi bahan kimia yang berbeda, diduga akan menyebabkan komposisi gas dan partikel dalam asap juga bervariasi sehingga menimbulkan dampak yang berbeda terhadap partikel darah.
Karakteristik Obat Nyamuk
1. Obat Nyamuk Oles
Bersifat mencegah, yaitu mengusir nyamuk. Daya tahannya tergantung dari masing-masing produk (mulai dari 4 hingga 8 jam). Biasanya batas waktu tersebut dicantumkan dalam kemasan. Olesi bila anak mau tidur. Jika setelah dipakaikan dan nyamuk tetap menempel berarti bahan aktifnya sudah tidak berfungsi lagi. Karena obat nyamuk jenis ini berisiko menyerap bahan aktif berlebihan melalui kulit, produk ini tidak dianjurkan digunakan pada anak di bawah usia 4 tahun.
2. Obat Nyamuk Semprot
Lakukan penyemprotan sekitar dua jam sebelum anak masuk ruangan atau kamar tidur. Bila bau sudah tidak tercium lagi maka anak aman untuk masuk ruangan.
Hindari pula terkena bahan makanan atau yang bisa menyebabkan kontak langsung dengan kulit.Tutup makanan atau minuman, alasi tempat tidur anak. Jangan pula menyemprotkan obat nyamuk di kala anak sedang tidur.
3. Obat Nyamuk Bakar
Tidak dianjurkan menggunakan obat nyamuk bakar sepanjang malam. Pemakaian obat nyamuk bakar sama sekali tidak direkomendasikan, terutama pada anak yang berkecenderungan asma.Selain asapnya dapat menyebabkan pedih di mata, juga bisa menyebabkan batuk-batuk dan sesak nafas. Bila menggunakan obat nyamuk ini, sebaiknya bakarlah kira-kira 6-8 jam sebelumnya agar udara tidak langsung terhirup.
4. Obat Nyamuk Elektrik
Seperti halnya obat nyamuk bakar, jenis elektrik juga tidak dianjurkan digunakan sepanjang malam. Lebih baik dipasang beberapa jam menjelang anak tidur. Matikan segera setelah anak tidur. Kendati dalam dosis kecil, obat nyamuk jenis ini pun mengandung bahan aktif. Jadi, tetap saja berbahaya, terutama pada anak yang sensitif dan peka.
Bahan Aktif dalam Obat Nyamuk
Saat ini terdapat begitu banyak pilihan obat nyamuk yang ada di pasaran. Misalnya, berbentuk semprot, bakar, oles maupun elektrik. Khasiat semua obat nyamuk adalah membunuh dan mengusir nyamuk. Bedanya, adalah kemasan dan konsentrasi bahan aktif atau zat racunnya. Seperti anti nyamuk bakar Vape Fumakilla yang mengandung bahan pewangi dan bahan aktif metoflutrin dari jenis insektisida Pyrethroid, anti nyamuk elektrik HIT yang memiliki kandungan bahan aktif berupa d-aletrin, dan anti nyamuk oles Soffell yang mengandung bahan aktif berupa Diethyltoluamide.
Obat nyamuk berbahaya untuk manusia karena kandungan bahan aktif yang termasuk golongan organofosfat. Bahan aktif ini adalah Dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), Propoxur (Karbamat) dan Diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga.
Selain itu, umumnya produk obat nyamuk juga memiliki zat tambahan tertentu. berupa pewarna, pengawet serta pewangi. Bahan-bahan tambahan, seperti juga zat aktif yang terdapat dalam obat nyamuk juga dapat merugikan kesehatan.
Racun nyamuk ditemukan pada semua jenis obat nyamuk baik pada obat nyamuk bakar, semprot dan elektrik. Racun ini bersifat membunuh nyamuk. Sedangkan obat nyamuk oles lebih bersifat pencegahan yaitu mengusir nyamuk.
Kendati zat racunnya sama, dosis masing-masing obat nyamuk berbeda satu sama lain. Bahan aktif pada obat nyamuk terdiri dari konsentrasi ringan sampai berat, dari yang kurang toksid sampai yang lebih toksid.
Kandungan racun berbahaya pada obat nyamuk tergantung kadar konsentrasi racun dan jumlah pemakaiannya. Misalnya, kadar konsentrasi bahan aktif obat nyamuk semprot yang sedikit dapat bertambah banyak jika disemprotkan berulang kali.
Risiko terbesar terdapat pada obat nyamuk bakar akibat asapnya yang dapat terhirup. Sedangkan obat nyamuk semprot cair memiliki konsentrasi berbeda, karena cairan yang dikeluarkan ini akan diubah menjadi gas. Artinya, dosisnya lebih kecil. Sementara obat nyamuk elektrik lebih kecil lagi, karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap tapi dengan daya elektrik.
Makin kecil dosis bahan zat aktif, makin kecil pula bau yang ditimbulkan. Sekaligus, makin minim pula kemungkinan mengganggu kenyamanan manusia.
Umumnya bahan aktif yang dipakai pada obat nyamuk adalah yang cepat terurai dan berdaya racun tinggi, dalam arti mematikan nyamuk dengan cepat. Namun, pemakaian obat nyamuk yang tidak benar, dapat membahayakan kesehatan. Seberapa jauh dampaknya tergantung pada jenis, jumlah, usia dan bahan campurannya.
Bayi dan balita bisa dikatakan rentan terhadap obat nyamuk. Hal ini bisa terjadi karena organ- organ tubuhnya belum sempurna, daya tahan tubuhnya belum baik serta refleks batuknya pun belum baik. Efek yang lebih berbahaya juga akan timbul pada anak yang alergi dan mempunyai bakat asma.
Bagaimana Zat Kimia Memasuki Tubuh?
Bahan aktif dari obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan kulit lalu akan beredar dalam darah. Setelah itu menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke pernafasan, ke otak lewat susunan saraf pusat, dan lain-lain.
Bagaimana obat nyamuk bisa mempengaruhi kerja saluran pernafasan?
Saluran nafas manusia dilengkapi suatu epitel atau pelapis saluran nafas. Epitel ini mempunyai silia seperti rambut getar yang berfungsi untuk mengeluarkan sesuatu. Silia akan bereaksi terhadap sekret (cairan lendir) atau benda asing yang ada dalam saluran nafas.
Benda ini akan dikeluarkan ke atas dengan bantuan silia yang menyapu seperti gelombang. Namun karena bahan kimia pada obat nyamuk terdiri dari zat aktif yang iritatif, bukan kuman, maka sel epitel lebih mudah rusak. Begitu pula dengan silianya.
Jika epitel dan silia rusak, benda-benda tadi tak dapat disapu. Selain itu, sel-sel di bawah epitel juga akan terkena dampkanya. Akibatnya, keluarlah lendir atau cairan kental. Selanjutnya, saluran nafas jadi sedikit mengkerut, karena syaraf-syarafnya terganggu.
Jadi batuk terjadi ketika epitel dan silia rusak. Tubuh berusaha untuk mengeluarkan sekret atau benda asing tersebut secara aktif. Caranya dengan batuk. Keluhan inilah yang sering terjadi.
Reaksi terhadap obat nyamuk dapat timbul dalam rangkaian waktu yang berbeda. Bisa cepat, dapat juga lambat. Orang yang organ pernafasannya sensitif akan bereaksi saat itu juga atau beberapa menit setelah menghirup bau obat nyamuk. Tapi, ada juga yang setelah enam jam baru batuk-batuk.
Efek Samping Penggunaan Obat Nyamuk
Dalam hal dampak kesehatan penggunakan pestisida rumah tangga diperoleh bahwa 62 persen menyatakan terdapat gangguan pernapasan, 52 persen menyatakan batuk, 18 persen menyatakan sakit kepala dan gejala lainnya seperti bintik-bintik pada kulit terdapat 3 persen.
Efek terbesar akan dialami oleh organ yang sensitif. Karena, obat nyamuk lebih banyak mengenai hirupan, maka yang biasanya yang terkena adalah pernafasan. Sementara efek samping pada kulit sangat tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan kulit.
Gangguan-gangguan pada organ tubuh manusia akan terjadi jika pemakaian obat nyamuk tidak terkontrol atau dosisnya yang berlebihan. Orang yang memiliki alergi akan lebih cepat menunjukkan reaksi. Alergi yang paling banyak muncul biasanya mengenai saluran nafasnya sehingga menimbulkan batuk.
Obat nyamuk dapat juga menjadi faktor pencetus asma. Dampak ini terlihat pada anak yang memiliki bakat asma. Pada orang yang memiliki kulit sensitif, kulitnya akan kemerahan jika terkena bahan-bahan dalam obat nyamuk, terutama bahan tambahannya. Jika digaruk, maka akan timbul lecet dan mungkin bisa menjadi eksim.
Analisa Label
Dari hasil survei dilapangan, ditemukan beragam jenis pestisida rumah tangga dengan sasaran nyamuk sebanyak 9 merek.
· Hasil Temuan Produk di Lapangan/Pasar
Sasaran | Merek Produk | Bahan Kimia | Pabrik | Ket |
Nyamuk | Cow Brand | D-allethrin 0,3w/w | Kuda Raya Surabaya | – |
Domestos Nomos | D-alletrhin 0,30% | Technopia Jakarta | – | |
Tiga Roda | Metofletrin 0,005% | Sinar Plataco Semarang, PT Perksa Olesindo Utama Medan | – | |
Autan | Deet 12,5% | Johson | – | |
Soffel | Diethyltoluamide 13% | Herlina Indah Jakarta | – | |
Baygon | Transflutrin 0,028%, D-alletrin 0,1% | Walet Kencana Perkasa Surabaya | – | |
Top Super Jumbo | D-Transallethrin 0,25% | PT Budi Eka Reksa | – | |
Garuda Supra Jumbo | D-allethrin 0,001%, Metofletrin 0,075% | PT MetroLintas Nusa Jawa Barat | – | |
Vape | Metofletrin 0,0015% | PT Fumakila Tangerang | – |
Mayoritas pestisida rumah tangga tersebut memiliki kandungan bahan kimia aktif, hanya tiga merek yang tidak ada bahan kimianya atau tidak menyantumkan. Bahan kimia aktif yang biasa digunakan diantaranya; D-allethrin, Metofletrin, Deet, Transflutrin, Propoksur dan Diethyltoluamide.
Dari produk beredar tersebut sebagian besar menyantumkan informasi peruntukkan, petunjuk penggunaan dan petunjuk tempat penggunaan
· Petunjuk Pengunaan
Merk | Informasi Jenis serangga | Petunjuk penggunaan | Petunjuk penggunaan yang aman | Petunjuk tempat penggunaan |
Nyamuk | ||||
Baygon | Ada | Ada | Ada, untuk dekat hewan piaraan tidak ada | Ada |
Tiga Roda | Ada | Ada | Ada, untuk dekat hewan piaraan tidak ada | Ada |
Vape | Ada | Ada | Ada, untuk dekat hewan piaraan tidak ada | Ada |
Cow Brand | Ada | Ada | Ada | Ada |
Autan | Ada | Ada | Ada | Ada |
Soffel | Ada | Ada | Ada | Ada |
Top Super Jumbo | Ada | Ada | Ada | Ada |
Domestos Nomos | Ada | Ada | Ada | Ada |
Peringatan secara spesifik terhadap risiko kesehatan dan keamanan, mayoritas pestisida rumah tangga pengusir nyamuk telah menyantumkan kendati berbeda-beda. Peringatan berbentuk tulisan diantaranya; berbahaya jika tertelan, jauhkan dari api, jauhkan dari jangkauan anak atau gabungan dari semuanya dan lain-lain.
· Pencantuman Peringatan
Peringatan | Merk |
Berbahaya jika tertelan | Vape, Domestos Nomos, Baygon |
Mudah terbakar jauhkan dari api | Cow Brand, Vape, Domestos Nomos, Tiga Roda, Baygon |
Jauhkan dari jangkauan anak-anak | Cow Brand, vape, Domestos Nomos, Tiga Roda, Baygon, Autan, Soffel, Kapur Barus |
Ventilasi udara terbuka | Cow Brand, Vape, Domestos Nomos, Tiga Roda, Baygon |
Perlu dihindari kontak langsung | – |
Disimpan di tempat yang sejuk | Cow Brand |
Cegah kontak langsung dengan makanan | Cow Brand, Tiga Roda, Kapur Barus |
Tidak boleh dilempar ke api | – |
Jika kena kulit dicuci dengan sabun | Cow Brand, Domestos Nomos, Tiga Roda, Baygon |
Dikocok dulu | – |
Jauhkan dari hewan | – |
Celakanya, semua jenis pestisida rumah tangga memiliki tulisan label yang kecil. Ini menyulitkan bagi sebagian konsumen untuk dapat membaca dan memperoleh informasi penting yang dibutuhkan. Malahan, beberapa produk tidak memberikan informasi secara jelas, tanpa ijin instansi berwenang dan kurang lengkap.
· Font Label dan Informasi Lain
Merk | Ya | Tidak |
Nyamuk | ||
Baygon | Tulisan terlalu kecil, dasar warna gelap | |
Tiga Roda | Tersedia | |
Vape | Tersedia | |
Cow Brand | Tersedia | |
Autan | Tersedia | |
Soffel | Tersedia | |
Top Super Jumbo | Tersedia | |
Domestos Nomos | Tersedia |
· Kearifan Lokal
Tak bisa dipungkiri, penggunaan pestisida pengusir nyamuk memang makin marak digunakan. Tak berlebihan bila kemudian jenis ini berkembang terus. Bila dulu hanya dikenal pengusir nyamuk bakar, belakangan telah muncul pengusir nyamuk dalam beragam jenis. Pun demikian dengan pengusir serangga lainnya.
Padahal, nenek moyang kita memiliki kearifan lokal yang mumpuni untuk mengusir berbagai jenis serangga. Hal ini terlihat dari jawaban terhadap alternatif lain bila tidak menggunakan pestisida rumah tangga .
· Cara Pengendalian Hama Yang Dilakukan oleh Masyarakat
Hama | Cara Pengendalian |
Nyamuk | Membakar sekam pada sore hariMembakar bunga kluwehKelambuBunga LavenderMinyak tanahRaket nyamuk |
Rekomendasi
Rekomendasi berkaitan dengan penggunaan pestisida rumah tangga. Rekomendasi tersebut meliputi;
1. Konsumen
- Usahakan tidak menyemprot ruangan ketika ada orang lain terutama bayi dan anak-anak.
- Jangan menggunakan anti nyamuk secara berlebihan
- Jangan menggunakan pewangi dalam bentuk anti nyamuk secara berlebihan.
- Pewangi dalam bentuk anti nyamuk jangan disalahgunakan sebagai pewangi ruangan,
- Jangan meletakkan produk anti nyamuk sembarangan,
- Gunakan alternatif yang lebih aman.
2. Produsen
- Memperjelas label sehingga mudah dibaca oleh konsumen.
- Memberi penjelasan dampak negatif dari bahan kimia (bahan aktif).
3. Pedagang
- Jangan menempatkan produk dekat bahan makanan/makanan.
- Jangan menjual produk yang labelnya tidak memiliki informasi yang lengkap.
4. Pemerintah
- Pengawasan lebih ketat dan menyeluruh terhadap produsen yang memberi informasi tidak lengkap terhadap produk yang dijual
- Pengawasan terhadap pedagang dalam menempatkan produk yang dijual.
DAFTAR PUSTAKA
Republika. 2009. http://akusangpelangi.blogspot.com/2009/04/bahaya-dibalik-obat-nyamuk.html (online) diakses pada tanggal 9 Oktober 2011.
S, Yohanes & E. Adi Krisbiyantoro. 2009. Mahir Kimia Kelas X, XI, & XII. Yogyakarta : kendi mas.
Linna Purnama Sari. 2009. Identifikasi Senyawa dan Uji aktifitas ekstrak babandotan (ageratum congcoides Linn) sebagai Insektisida terhadap nyamuk culex. Banjarmasin.
Karya Ilmiah Remaja. 2010. http://karyailmiahremaja.blogspot.com/p/bahan-kimia-dalam-rumah-tangga.html (online) diakses pada tanggal 9 Oktober 2011.
Warta Pedia. 2011.http://wartapedia.com/tekno/terapan/3162-cymbomatic-spray-pembasmi-serangga-berbahan-dasar-serai.html (online) diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.
Admin. 2011. http://www.ylki.or.id/antinyamuk-pestisida-dibalik-selimut.html (online) diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.
Kaskus. 2010. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10076337.html (online) diakses pada tanggal 18 Oktober 2011.
Amir Tejo. 2011. http://kampus.okezone.com/read/2011/05/04/372/453063/mahasiswa-its-ciptakan-insektisida-dari-serai.html (online) diakses pada tanggal 18 Oktober 2011.
Edinayanti. 2011. http://kalteng.tribunnews.com/2011/04/20/waspadai-polusi-dalam-rumah.html (online) diakses pada tanggal 18 Oktober 2011.
Untuk Bumiku. 2009. http://untukbumiku.blogspot.com/2009/07/anak-anak-zaman-sekarang-mungkin-sudah.html (online) diakses pada tanggal 18 Oktober 2011.