TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN
A. Peranan Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan
Peranan Tanah :
- Tempat hidup hewan dan bakteri
- Penunjang kesehatan dan penyedia keperluan manusia
- Tanah sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas manusia.
- Tanah menyimpan berbagai macam logam, batu bara, dan minyak bumi yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Penambangan Emas
- Penyedia dan penyaring air
Sumber air utama berada di dalam tanah, selain itu sumber air juga terdapat di atas permukaan tanah misalnya danau, sungai, dan laut. - Tanah menetralkan beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk melalui air atau secara langsung masuk ke tanah menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.
Peran Organisme Tanah
1) Dekomposer
Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Organisme tanah juga dapat
membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau mineral tanah.
2) Pereaksi kimia dalam tanah
Contoh :Bakteri Nitrosomonas terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
siklus nitrogen
http://pangastutirilo.blogspot.com/
Mokoriza, yaitu jamur yang mampu menyerap unsur hara berupa fosfor.Contoh Bakteri lainnya yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrobacter yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi senyawa nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
c. Pengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
d. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal, ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi, maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu mangsa dan pemangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah butiran penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Aktivitas biologis organisme tanah berpengaruh dalam membentuk butiran-butiran penyusun tanah sehingga menentukan tekstur tanah.
Tekstur tanah : besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah ; perbandingan antara banyaknya liat, lempung, dan pasir yang terkandung dalam tanah.
Jenis tanah : tanah lempung, tanah liat, pasir, atau tanah campuran dari ketiganya.
6) Pengatur kegemburan dan struktur tanah
Struktur tanah : susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Pergerakan organisme tanah membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara (aerasi) dan air masuk ke tanah.
B. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah
1) Proses Pembentukan Tanah
Komposisi tanah
https://www.warrenswcd.com/
Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan
organik, mineral, air, dan udara.
Terbentuk karena adanya pelapukan fisik, kimia, dan biologis.
Faktor yang mempengaruhi pelapukan :
Iklim
Sinar matahari
Curah hujan
Mikroorganisme tanah
Jenis vegetasi tumbuhan
Tipe batuan
Topografi atau relief tanah suatu daerah
Waktu
Zona Humus ; (b) Zona Organik – Mineral ; (c) Zona Alterasi ; (d) Bahan Induk
Sumber: Hautefeuille (2017)
Lapisan-lapisan tanah (Horizon tanah) yang memiliki gradasi warna berbeda :
Horizon A : lapisan teratas yang terdiri atas campuran dari pelapukan batuan dengan berbagai tekstur, organisme hidup, dan zat organik.
Horizon B : lapisan yang memiliki kandungan zat organik lebih sedikit dibandingkan lapisan di atasnya.
Horizon C : lapisan yang tersusun atas batuan, yang berperan sebagai penyedia utama material untuk tanah bagian paling atas.
2) Komponen Tanah
Batuan
Merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari
campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.
Jenis batuan : batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Udara
sumber : https://slideplayer.info/slide/2974408/
Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu.
Humus
Adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi(penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, atau feses oleh bakteri dan jamur.
Tanah Humus : tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadi pertukaran udara.
Air
Kelembabantanah disebabkan karena keberadaan air dalam tanah.
Mineral
Di dalam kerak bumi terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif yang merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
Ion positif dalam tanah : kalium (K+), kalsium (Ca+), dan magnesium (Mg2+).
Ion negatif dalam tanah : nitrat (NO3–), fosfat (PO4–), dan sulfat (SO42-).
Kesuburan tanah ditentukan oleh kandungan mineral, sifat fisika, dan sifat kimia tanah.
Sifat fisika tanah : tekstur tanah, struktur tanah, dan warna tanah.
Sifat kimia tanah : derajat keasaman atau pH tanah. Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7.
Komponen organik
Makhluk hidup yang hidup di tanah : bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan material organik dalam tanah.
C. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
Hilangnya mineral- mineral penting dalam tanah serta mikroorganisme yang ada di dalamnya merupakan tanda berkuranganya kualitas tanah. Terdapat beberapa penyebab berkurangnya kualitas tanah, di antaranya adalah erosi yang menyebabkan hilangnya nutrisi tanah, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga menyebabkan pencemaran tanah, pertanian monokultur (pertanian satu jenis tanaman) yang berulang dalam jangka waktu lama, serta pencemaran
tanah akibat sampah yang sulit terurai.