Daftar isi
Prakerin Tune Up Sepeda Motor
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan pemerintah c.q Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam GBHN 1983 menetapkan bahwa tujuan pendidikan Menengah Kejuruang adalah menghasilkan manusia pembangunan yang mampu berperan serta sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak kerja dalam berbagai sektor pembangunan.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan keharusan akademis untuk setiap siswa-siswi sesui dengan kurikulum SMK, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum pendidikan GBPP 1994, dan ikut menentukan standar kualifikasi kelulusan peserta yang bersangkutan pada akhir Tahun.
Sebagamana telah ditetapkan dalam buku petunjuk pelaksanaan kurikulum 1994, Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah dimaksudkan untuk mendekatkan peserta kepada tuntunan Dunia Usaha/Indusrtri, sekaligus diharapkan mampu memberikan umpan baik (flash back) kepada pihak Industri dan sekolah, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai standar kualifikasi lulusan SMK yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Industri dan masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutuh pendidikan kejuruan.
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda atau dual system. Dengan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri, secara efektif peserta mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan program keahlian masing-masing, sehingga peserta diharapkan memiliki sikap profesional, etos kerja, disiplin, etika komunikasi, etika kerja, dan pelayanan kepada pelanggan/konsumen, yang akan jadi bekal yang sangat berharga apabila terjun di Dunia Kerja kelak.
Untuk memenuhi tuntunan tersebut, maka SMK Negeri 2 Barru setiap Tahun pelajaran melaksanakan Program Sistem Ganda. SMK Negeri 2 Barru merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam kelompok bisnis manajemen dan teknologi, yang terdiri dari 5 (lima) kompetensi keahlian. Ketiga kompetensi keahlian tersebut terdiri dari Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia (MM) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Dengan adanya kegiatan Prakerin tersebut, maka perlu dipersiapkan berbagai kegiatan yang dimulai dari pelaksanaan, pengorganisasian, identifikasi peserta, pembimbing, identifikasi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) yang relevan, monitoring, pelaporan serta evaluasi.
B. Tujuan Prakerin
Ada beberapa tujuan pelaksanaan Prakerin antara lain:
- Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian professional yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
- Membekali peserta dengan pengalaman kerja yang sebenarnya persiapan guna penyesuanain diri dari Dunia Kerja/Industri dan masyarakat.
- Memantapkan keterampilan peserta yang di peroleh dari latihan/praktik di sekolah.
- Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian dari proses pendidikan.
- Memperoleh umpan balik dari Dunia Kerja dan Industri untuk memantapkan dan mengembangkan program pendidikan
- Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadatan (link and match) antar SMK dengan Dunia Kerja dan Industi.
C. Tujuan Penulisan Laporan
Sesuai Kurikulum yang berlaku di SMK pada umum nya , maka siswa kelas II di wajibkan untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri pada Dunia Usaha/Dunia Industri. Pembuatan laporan ini merupakan suatu laporan dan salah satu bukti otentik yang menyatakan bahwa siswa telah melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
- Melatih diri untuk membuat karya tulis ilmiah berupa laporan kegiatan dengan baik dan benar.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di Dunia Kerja.
- Agar perusahaan/Industri mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa peserta Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
- Laporan di susun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional tahun
- Menginterventarisasi Kegiatan-Kegiatan yang telah di laksanakan di Dunia Usaha/Dunia Industri tersebut.
D. Manfaat Prakerin
Penyelesaian antara SMK dengan Dunia Industri atau Instansi di laksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerja sama sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Industri
Penyelengaraan Prakerin memberi keuntungannya bagi Industri antara lain:
Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan bekerja pada perusahaannya.
Pada umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses Produksi secara aktif sehingga pengertian tertentu peserta Prakerin adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
Selama proses pendidikan melalui kerja di Industri peserta Prakerin adalah tenaga kerja.
Memberi perusahaan bagi Dunia Usaha/Dunia Industri karena dia akui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin)
2. Manfaat Bagi Sekolah
Tujuan pendidikan untuk
- Memberikan keahlian profesional bagi peserta didik agar lebih terjamin pencapaiannya.
- Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermakna baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan Dunia Kerja/Dunia
- Indusri dan kepentingan kerja.
- Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara Program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
3. Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Bagi Siswa Prakerin Yaitu:
- Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri, tamatan yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
- Mendapat pengalaman baru bagi peserta Prakerin.
- Merasakan rasanya kerja menjadi seorang karyawan.
Bab II. Uraian Umum
A. Sejarah Singkat Tempat Prakering
Bengkel Oby Motor didirikan oleh Abd. Kadir pada tanggal 20 Juli 2001 yang berlokasi di Boddie, Jl. Poros Makassar Pare-pare Km 80. Bengkel Oby Motor didirikan karena melihat adanya peluang kerja dan kesempatan sekaligus Bengkel ini juga untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan jasa perbaikan sepeda motor dan mobil.
Visi dan Misi
Visi
“Menjadi Bengkel yang terbaik Kabupaten Pangkep dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambah kepada mekanik dan masyarakat”.
Misi
Misi Bengkel Oby Motor adalah memberikan pelayanan servis yang memuaskan bagi semua pengguna sepeda motor atau mobil dan menjadikan sebuah bengkel dengan berbagai macam peralatan modern yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Struktur Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, agar kerja sama dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu yang bekerja sama di dalam organisasi, pembagian tugas dengan jelas akan terbentuk dalam struktur organisasi.
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, agar kerja sama dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu yang bekerja sama di dalam organisasi, pembagian tugas dengan jelas akan terbentuk dalam struktur organisasi.
B. Uraian Pencapaian Kompetensi
Dalam pelaksanaan program Praktik Kerja Industri pada Bengkel Oby Motor, penulis ditempatkan pada Oby Motor Boddie, selama kurang lebih tiga bulan terhitung mulai Tanggal 12 Januari 2015 s/d 12 April 2015.
Adapun uraian pencapaian yang dilaksanakan pada saat Prakerin selama tiga bulan yaitu:
No | Uraian Kegiatan |
1 | Merawat berkala mekanisme mesin |
2 | Merawat berkala sistem pengapian |
3 | Merawat berkala sistem pelumasan |
4 | Merawat berkala sistem pendingin |
5 | Merawat berkala sistem bahan bakar |
6 | Merawat berkala mekanisme kopling |
7 | Merawat berkala mekanisme gear |
8 | Merawat berkala transmisi |
9 | Melaksanakan overhaul kepala silinder |
10 | Melaksanakan overhaul blog motor |
11 | Melakukan overhaul sistem pendingin |
12 | Melakukan overhaul sistem pelumasan |
13 | Memperbaiki sistem pengaliran bahan bakar konvensional |
14 | Memperbaiki karburator |
15 | Mengoverhaul kopling |
16 | Mengoverhaul transmisi otomatis |
17 | Memperbaiki mekanisme starter |
18 | Merawat peredam kejut sepeda motor |
19 | Merawat berkala sistem rem sepeda motor |
20 | Memperbaiki mekanisme peredam kejut |
21 | Memperbaiki roda |
22 | Memperbaiki mekanisme pengereman |
23 | Memperbaiki kelengkapan sasis |
24 | Merawat berkala kelistrikan sepeda motor |
25 | Memperbaiki sistem pengisian |
26 | Memperbaiki sistem pengapian |
27 | Memperbaiki sistem penerangan dan sinyal |
28 | Memperbaiki sistem starter |
29 | Memperbaiki listrik sepeda motor |
30 | Merawat berkala sistem rem sepeda motor |
31 | Memperbaiki mekanisme peredam kejut |
32 | Memperbaiki kelengkapan sasis |
Tabel 2.3 Waktu Kerja Normal Yang Berlaku di Bengkel Oby Motor
No | Hari | Masuk | Keluar |
1 | Senin | 07 : 20 | 17 : 00 |
2 | Selasa | 07 : 20 | 17 : 00 |
3 | Rabu | 07 : 20 | 17 : 00 |
4 | Kamis | 07 : 20 | 17 : 00 |
5 | Jum’at | 07 : 20 | 17 : 00 |
6 | Sabtu | 07 : 20 | 17 : 00 |
Libur |
- Peralatan Pendukung
Adapun peralatan pendukung yang dugunakan selama penyusun bekerja di Bengkel Oby Motor adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 daftar nama alat dan fungsinya
Nama | Fungsi | |
1. | Tang Cucut | Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. |
2. | Tang Kombinasi | dipakai untuk beberapa keperluan memegang benda kerja, memotong dan memunti |
3. | Tang kakatua | dipakai untuk menjepit autau mencabut paku |
4. | Tang pemegang | dipakai untuk memegang benda kerja dengan mulut tang yang lebar dan poros yang dapat digeser atau dirubah. |
5. | Tang potong biasa | digunakan hanya untuk memotong kawat, tembaga, seng, dll |
6. | Tang pembulat | biasanya digunakan untuk membuat mata itik. |
7. | Tang sudut | Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel yang sulit dijangkau, seperti di kolong meja |
8. | Tang multifungsi | Mirip dengan tang kombinasi, ada rahang sebagai pemotong dan penjepit. Yang membedakan, tang ini memiliki kelengkapan fungsi lain. |
9. | Kunci Busi | Digunakan untuk membuka busi sepeda motor dan mobil |
10. | Palu karet | Berfungsi untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras tanpa merusak komponen yang dipukul. |
11. | Palu plastic | Berfungsi untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras tanpa merusak komponen yang dipukul |
12. | Palu Tembaga | Berfungsi untuk memukul benda dari bahan logam yang keras tanpa merusak komponen yang dipukul. |
13. | Palu Besi | Berfungsi untuk memukul benda dari bahan logam yang keras dibantu dengan alat perantara. |
14. | Ragum | merupakan peralatan cekam yang paling sering digunakan pada proses pengefraisan. |
15. | Jangka sorong | Alat Ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. |
16. | Gergaji Coping Saw | dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk rumit pada bagian yang sempit pada tripleks dan papan. |
17. | Gergaji handsaw | berfungsi mengikis serat kayu. Gergaji kayu ini dirancang untuk memotong kayu dengan jalur urat searah |
18. | Gergaji Crosscut saw | digunakan untuk memotong kayu secara melintang. Gergaji ini mempunyai gigi penyeimbang yang lebih kecil. |
19. | Gergaji Backsaw | dipakai untuk membuat potongan diagonal, seperti membuat sambungan bingkai foto atau lemari. |
20. | Gergaji Keyhole saw | didesain khusus untuk memotong di bagian-bagian yang sempit. |
21. | Gergaji Hacksaw | Digunakan untuk memotong logam yang dapat dipakai memotong plastik atau pipa keras. |
22. | Pahat | bahan untuk memotong bahan tersebut. |
23. | Mistar Berbentuk Rol (mistar gulung) | Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung, biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala. |
24. | Penggaris | Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus |
25. | Kikir gepeng (plat) | fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya. |
26. | Kikir Segitiga | Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar. |
27. | Kikir segi empat (square) | Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar. |
28. | Kikir pisau (knife) | fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil. |
29. | Kikir blok | Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya. |
30. | Kikir setengah bulat (half arund) | fungsinya untuk menghaluskan,meratakan dan membuat bidang cekung |
31. | Kikir silang (crossing) | bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat. |
32. | Mistar baja | untuk memeriksa rata dan tidaknya suatu benda. |
33. | Obeng – | digunakan untuk membuka sekrup beralur min ( – ) |
34. | Obeng + | Untuk membuka sekrup beraluran posotif (+) |
35. | Obeng Offset | untuk memutar sekrup karena bentuk kedua ujung obeng ini bengkok |
36. | Obeng Spiral | cara kerjanya dengan menekan obeng pada sekrup, maka obeng spiral akan berputar, pen penggerak dapat diatur menurut arah putaran yang dikehendaki. |
37. | Mesin Bor Radial | untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. |
38. | Mesin Bor Koordinat | digunakan untuk membuat/membesarkan lubang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. |
39. | Mesin Bor Tangan (pistol) | digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam, dan digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. |
40. | Solder dengan pengatur suhu (Solder Station) | Type ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai kebutuhan. Biasanya type solder ini, ada ket. ESD Safe sehingga aman digunakan untuk solder perangkat IC. |
41. | Hot Blowwer | Hot Blowwer akan mengeluarkan semburan udara panas untuk mencairkan timah. Ada type Hot Blowwer Analog dan Digital. |
42. | Infra Red Blowwer | Mirip dengan hot blowwer biasa hanya saja semburannya bukan berupa udara panas tetapi berupa sinar infra merah |
43. | Penyedot Timah / Attractor / Desoldering Bulb | Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan penyedot timah / Attractor misalnya pencabutan komponen yang harus diganti, kadang hasil penyolderan kita tidak sesuai dengan yang diharapkan, Bisa jadi terbalik memasang kutub komponen atau terjadi hubungan singkat antar dua jalur yang tidak seharusnya.Untuk mengatasi hal ini kita memerlukan Penyedot Timah. |
44. | Ragum Berputar | digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). |
45. | Ragum Universal | Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak. |
46. | Adjustablehand reamer | untuk membesarkan lubang tangan diatur dapat mencakup rentang kecil ukuran. |
47. | Ragum KakaTua | digunakan untuk mengeluarkan paku, memotong dawai dan sebagainya |
48. | Obeng Ketok | digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut dan mur yang memiliki kekencangan pengerasan yang tinggi |
49. | AVO Meter | untuk mengukur kuat arus listrik, mengukur tegangan listrik, dan mengukur hambatan listrik |
50. | Kunci T8, , 10, 12, dan 14 | digunakan untuk membuka baut-baut yang yang susah terlepas atau baut yang sulit di jangkau |
51. | Tes Pen | dipergunakan untuk melihat adanya sumber tegangan. Tes pen akan menyala bila ada sunber arus dan tidak menyala bila tidak ada sumber arus. |
52. | Reaner | Dipergunakan untuk membesarkan lubang sesuai dengan ukuran yang diperukan. |
53. | Pinset | Dipergunakan untuk menjepit suatu benda yang kecil, atau untuk menjepit kaki komponen yang akan disoleder agar panasnya berkurang. |
54. | Ragun “Catok” | untuk menjepit atau memegang benda yang akan dikerjakan, agar mudah untuk mengerjakannya. |
55. | Garis Penyiku | dipergunakan untuk mungkur benda dalam keadaan siku-siku(90°) |
56. | Gunting Plat | untuk munggunting atau memotong plat atau seng dan aluminium. |
57. | Tap | untuk membuat ulir dengan tangan |
58. | Bor | untuk pembuatan suatu lubang, alur, atau untuk penghalusan dan pembesaran suatu lubang dengan sangat efisien. |
59. | Bor Center | untuk pahat lubang |
60. | Bor Spiral dua Alur | berpiral dengan saluran pendingin |
61. | Dongkrak | salah satu alat yang digunakan untuk mengangkat suatu benda dan digunakan secara hidrolis |
62. | Obeng Kembang (Obeng pipih) | digunakan untuk melepas sekrup kepala kembang. |
63. | Obeng Standar | dan digunakan untuk melepas atau mengganti pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap sendiri dan baut baut kotak, Seperti juga halnya mencungkil cetakan. |
64. | Kunci Momen (Torque Wrench) | Pada kendaraan, baut dan mur harus dikencangkan sesuai dengan kebutuhan, karena apabila ikatannya tidak kuat maka ikatan akan lepas dan menimbulkan kecelakaan. |
65. | Kunci Pipa | digunakan untuk melapas dan memasang pipa dengan sambungan ulir atau memgang benda silindris lainnya, konstruksinya hampir sama dengan kunci inggris, mempunyai rahang diam dan rahang geser serta ulir penyetel. |
66. | Kunci Heksagonal dan Kunci Bintang | berfungsi untuk membuka dan melepas baut/sekrup dengan bentuk kepala heksagonal atau berbentuk bintang. |
67. | Kunci busi | digunakan untuk melepas dan memasang busi yang umumnya dipasang pada posisi sulit dijangkau oleh Kunci Pas ataupunKunci Ring. |
68. | Kunci Roda | digunakan untuk melepas dan mengganti mur roda pada kendaraan bermotor. |
69. | Kunci Inggris / Kunci yang dapat di steel | digunakan untuk melepas atau mengencangkan mur atau baut dimana ukuran kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk beban berat. |
70. | Kunci Socket | Kunci Sok adalah jenis kunci yang paling baik digunakan untuk melepas komponen dari kendaraan bermotor. |
71. | Mata sock | Mata sock terdiri dari sock segi duabelas, segi delapan dan segi enam. Sedangkan variasi bentuknya, ada yang panjang maupun pendek. Biasanya mata sock memiliki ukuran 10-33 mm atau 7/16W-1/4W dan 3/16W-3/4W. |
72. | Sliding Handle | Sliding handle merupakan salah satu alat pemegang mata sock yang yang bisa digeser posisinya sepanjang batang handle. Hal ini menguntungkan apabila digunakan pada area kerja yang sempit. |
73. | Speed Handle | Speed handle memiliki keuntungan bisa memutar baut dengan cepat, karena prinsipnya sama dengan menggunakan bor tangan manual. Untuk baut-baut yang panjang, tidak perlu melepas dan memasang. |
74. | Ratchet handle | Pemegang mata sock jenis ini memiliki penyetel arah putaran yang mengunci, digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut. |
75. | Extension | Alat ini hanya merupakan alat bantu penyambung antara pemegang (handle) dengan mata sock. Extension ini memiliki panjang yang bervariasi misal 3, 6 dan 12 inchi. |
76. | Nut Spinner | Merupakan alat pemegang (handle) yang memiliki ujung bebas bergerak, yang memudahkan untuk mengencangkan atau membuka baut- baut yang rumit. |
77. | Universal Joint | merupakan sambungan multi engsel |
78 | Kuncu L 1 set | Digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut yang berbentuk L , biasaya kunci ini digunakan pada saat membuka karburator tipe Yamaha dan yang lainnya |
79 | Kunci L * 1 set | Digunakan untuk membuka tau mengencangkan baut yang berbentuk * kunci ini biasanya digunakan pada roda depan untuk membuka kaliver rem cakram |
80 | Tang spie 1 set | Digunakan untuk membuka atau memasang shap gear atau yang paling banyak di temui di gir depan pada saat mau mengganti gear set Spi ini ada juga di temukan pada saat mau membuka karet master rem cakram. |
- Bahan Yang Tersedia
Berikut ini adalah suku cadang yang umum di sediakan di Bengkel Oby Motor adalah sebagai berikut :
- Oli mesin dan oli gardan _ alat alat transmisi
- Gear set _ peralatan kopling
- V-velt (vambel) _ dan berbagai macam bahan lainnya
- Busi
- Ban dalam dan ban luar
- Kanvas rem cakram dan tromol
- Minyak rem
- Aki
- Balon motor
- Kaca spion
- Suku cadang karburator karburator
- Suku cadang rem cakram
- Suku cadang kelistrikan sepeda motor
- Air aki
- Alat alat mesin
- Veleg
- Piringan cakram
BAB III
PEMBAHASAN
- Dasar Teori
- Tune Up Sepeda Motor
Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor tersebut
(mesin, transmisi, rangka, dsb) mengalami kelelahan dan keausan
sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,
akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan kemungkinan kerusakan
berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen yang lainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan berkala
kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan
komponen yang bertambah parah dan membutuhkan dana yang cukup
besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisi semula.
Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor,
dimana kegiatan ini meliputi :
- Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.
- Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak sistem.
- Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya.
- Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.
Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik, maka
akan diperoleh :
- Usia komponen/kendaraan lebih lama
- Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
- Tenaga mesin optimal
- Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.
- Prosedur Tune Up Sepeda Motor
Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up
sepeda motor adalah sebagai berikut :
- Bagian Mesin
- Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
- Membersihkan saringan udara
- Membersihkan saringan bahan bakar
- Memeriksa dan menyetel busi
- Membersihkan karburator
- Menyetel katup
- Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
- Menyetel kebebasan kopling
- Bagian Kelistrikan
- Memeriksa dan merawat baterai
- Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu indikator)
- Bagian Chasis
- Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
- Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
- Memeriksa kekocakan poros kemudi
- Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
- Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)
- Kegiatan Industri
Uraian Pelaksanaan Tune Up Sepeda Motor yang dilaksanakan selama Prakerin adalah sebagai berikut :
- Bagian Mesin
- Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stick oli,
jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas
atas dan batas bawah pada stick oli.
Oli pelumas harus diganti apabila :
Kekentalan/viskositas rendah/encer
Jumlah oli kurang
Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50
dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi
motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turun mesin,
jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah penggantian
oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli
normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali
sebanyak 1 ltr.
Membersihkan saringan udara
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda
motor, yaitu : Saringan udara tipe kertas, dan Saringan
udara tipe busa/spon.
Saringan udara tipe kertas
Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja, namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan, semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan arah aliran udara kerja masuk ke silinder.
Gambar 3.2. Membersihkan Saringan Udara Tipe Kertas
Saringan udara tipe busa (spon)
Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian diperas lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam elemen saringan udara.
Gambar 3.3. Membersihkan Saringan Udara Tipe Spon
Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan
udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan
bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan
bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringan bahan
bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua
kotoran terbuang keluar.
a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada Saluran
Gambar 3.4. Membersihkan Saringan Bahan Bakar
Memeriksa dan menyetel busi
Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak digunakan dan harus diganti.
Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus diganti.
Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.
Gambar 3.5. Warna Hasil Pembakaran Pada Busi
Keterangan :
Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda
akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas rendah.
Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran
bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan
kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang lebih dingin.
Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.
Gambar 3.6. Memeriksa Kondisi Busi dan Spesifikasi Celah Busi
Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan
dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat
membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan, perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.
Gambar 3.7. Komponen Karburator
Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Membuka tutup katup dan tutup magnet
Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada posisi tidak tertekan/bebas. Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian memasang feeler gauge dan memutar sekrup penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge ditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.
Gambar 3.8. Menyetel Celah Katup
Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.
Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini
telah dipenuhi terlebih dahulu :
Penyetelan katup sudah tepat.
Penyetelan timing pengapian sudah tep
Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
Karburator telah dibersihkan.
Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).
Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :
Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup mengatur rpm (stop screw). (± 1700 rpm)
Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudian Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang tertinggi dan stabil. Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub), dan ±2 ½ putaran (tipe Sport). Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner mesin ± 1400 rpm.
Gambar 3.9. Posisi Sekrup Penyetel Pada Karburator
Menyetel kelonggaran kabel gas.
Menyetel kebebasan kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanisme penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : kopling manual (kopling tangan), dan kopling otomatis (tunggal dan ganda).
Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling tangan) Langkah penyetelan :
Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun pada kabel kopling).
Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
Mengencangkan kembali mur pengunci.
Gambar 3.10. Free Play Pada Tuas Kopling (Kopling Manual)
Gambar 3.11. Posisi Penyetelan Pada Kopling Manual
Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal maupun ganda) Langkah Penyetelan :
Mengendorkan mur pengunci,
Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah putaran jam ±1 putaran, kemudian
Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum jam) sampai terasa ada sentuhan,
Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d. ¼ putaran,
Menahan baut penyetel kopling, kemudian mengencangkan mur pengunci.
Gambar 3.12. Menyetel Free Play Pada Kopling Otomatis
Bagian Kelistrikan
Memeriksa dan merawat baterai
Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling sampai mencapai berat jenis ideal.
Gambar 3.13. Memeriksa dan Merawat Baterai
Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminal baterai yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan. Berikan vet atau grease pada setiap terminal baterai untuk meilindungi terminal baterai dari karat/penggaraman akibat oksidasi.
Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.
Gambar 3.14. Memeriksa Pipa Ventilasi Baterai
Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)
Menyalakan semua peralatan kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb) untuk memeriksa fungsinya.
Menyetel tinggi lampu kepala.
Gambar 3.15. Posisi Sekrup Penyetel Tinggi Lampu Kepala
Bagian Casis
Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan kanvas/pad rem dengan melihat pada indikator keausan keausan kanvas rem.
Mengganti kanvas/pad rem apabila keausan kanvas/pad melewati batas indikator keausannya.
a. Rem Tromol b. Rem Cakram
Gambar 3.16. Memeriksa Keausan Kanvas/Pad Rem
Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel rem.
a. Rem Depan (Tromol)
b. Rem Belakang (Tromol)
Gambar 3.17. Menyetel Free Play Sistem Rem
Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairan rem pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di bawah batas bawah yang diijinkan.
Gambar 3.18. Memeriksa Jumlah Minyak Rem (Cakram)
Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak hidrolik (apabila terjadi kebocoran).
Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket. Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel rantai (pada pivot dan pin rantai), pastikan pivot rantai tidak kocak, namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka rantai roda dan sprocket perlu diganti. (Rantai roda/sprocket yang aus harus diganti satu unit !)
Gambar 19. Pemeriksaan Keausan Sprocket dan Rantai Roda
Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.
Gambar 3.20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda
Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel kekencangan rantai roda.
Gambar 3.21. Arah Pemasangan Klip Rantai dan Spesifikasi Kekencangan Rantai Roda
Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :
Kendorkan poros roda belakang.
Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)
hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai spesifikasi.
Gambar 3.22. Posisi Penyetel Ketegangan Rantai Roda
Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang
sama.
Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur roda, untuk memastikan kedua penyetel tidak berubah posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang kendor.
Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik tengah diantara kedua sprocket.
Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan melakukan penyetelan apabila diperlukan.
Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi terangkat dan kemudi bebas.
Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atau tidak dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.
Gambar 3.23. Pemeriksaan Kekocakan Poros dan Bantalan Kemudi
Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan garpu depan ke depan-belakang.
Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.
Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit indicator).
Gambar 3.24. Pemeriksaan Keausan Ban
Gambar 3.25. Pemeriksaan dan Spesifikasi Tekanan Angin Ban
Memeriksa keausan bushing lengan ayun depan (suspensi tipe
Bottom Link) dan keausan bushing poros lengan ayun belakang.
Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe
bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.
Gambar 3.26. Pemeriksaan Keausan Bushing Lengan Ayun
Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb).
Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan (rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart samping, pijakan kaki pembonceng).
Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan segala hambatan dan rintangan yang penulis hadapi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan laporan ini, tentunya tidak lepas dari kekurangan karena adanya keterbasaan pengetahuan dan buku panduan yang penulis miliki. Apabila masih ada kesalahan dalam penyusunan atau pembuatan laporan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
A. Kesimpulan
Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu di bidang otomotif, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja, praktik langsung di Dunia Usaha/Industri mempunyai peranan sangat penting dalam menimba ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik Kerja Industri perlu diadakan untuk menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di Bengkel Oby Motor, banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga dapat berguna dikehidupan yang akan datang guna meningkatkan sumber daya manusia. Melalui Praktik Kerja Industri dengan objek yang sebenarnya kemampuan seseorang akan berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu memang terbukti dengan diadakannya Prakerin kemampuan siswa/siswi jauh meningkat seperti diri pribadi penyusun pada khususnya.
Tune up merupakan kegiatan perawatan berkala pada sepeda motor,
dimana kegiatan ini meliputi :
Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk memastikan bagian
tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.
Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak merusak sistem.
Menyetel bagian yang berubah agar sesuai dengan spesifikasinya.
Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.
Diharapkan dengan dilakukannya tune up berkala dengan baik, maka
akan diperoleh :
Usia komponen/kendaraan lebih lama
Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
Tenaga mesin optimal
Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.
Prosedur Tune Up Sepeda Motor
Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up
sepeda motor adalah sebagai berikut :
Bagian Mesin
Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
Membersihkan saringan udaraMembersihkan saringan bahan bakar
Memeriksa dan menyetel busi
Membersihkan karburator
Menyetel katup
Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
Menyetel kebebasan kopling
Bagian Kelistrikan
Memeriksa dan merawat baterai
Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu indikator)
Bagian Chasis
Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
Memeriksa, merawat rantai dan menyetel gerak bebas rantai roda
Memeriksa kekocakan poros kemudi dan lengan ayun
Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)
B. Saran
Setelah penyusun melakukan program Prakerin di Bengkel Oby Motor Boddie, perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
- Untuk Pihak Sekolah
Memberikan pembekalan lebih kepada siswa/siswi sebelum dan pasca melaksanakan program Prakerin.
Memberikan motivasi-motivasi agar siswa/siswi yang melaksanakan kegiatan Prakerin lebih semangat.
Memberikan bekal teori-teori agar siswa/siswi tidak kaget dengan Dunia Usaha/Indutri.
Mengajarkan etika di Dunia Usaha/Industri agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat Usaha/Industri.
Selalu mengawasi siswa yang Prakerin agar siswa yang menyelewengkan bisa ditegur.
- Untuk Pihak Industri
Memberikan pengarahan lebih kepada siswa/siswi agar nantinya setelah Prakerin selesai siswa/siswi bisa mengatasi suasana kerja di Dunia Usaha/Industri yang sebenarnya.
Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa membuktikan kemampuan yang dimilikinya. - Untuk Adik-Adik Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan Prakerin
Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk bekal Prakerin kalian.
Belajarlah menghargai waktu karena di Dunia Usaha/Dunia Industri waktu sangatlah berharga.
Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang lebih tahu.
Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
Jangan merasa pintar, karena sikap seperti itu bisa menghancurkan kalian sendiri.