Aspek-Aspek Psikologi Pembelajaran

3 min read

Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian komplek berupa interkasi antara guru dan peserta didik dalam proses tranfer pengetahuan. Proses ini tidak hanya melibatkan komptensi teknis namun juga aspek psikologi pembelajaran.

Proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan utuh terpadu antara siswa sebagai pelajar yang sedang mengajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi atau hubungan antara pendidik dan para anak didiknya. Sehubungan dengan proses ini, setiap pendidik sangat diharapkan memiliki karakteristik kepribadian ideal yang sesuai dengan aspek psikologis.
Banyak aspek psikologis dalam proses pembelajaran yang harus dipahami oleh pendidik demi tercapainya tujuan pendidikan. Pendidik harus memahami berbagai konsep psikologi, terutama psikologi belajar. Untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, maka perilaku yang terlibat dalam proses tersebut hendaknya didinamiskan dengan baik. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan sedikit banyak mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran.

Aspek Psikologi Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sudut pandang atau hal-hal yang memberi keterangan kepada kata kerja sehubungan bagaimana suatu perbuatan yang dinyatakan kata kerja itu berlangsung. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Sedangkan pembelajaran didefinisikan sebagai proses yang menyatukan pengaruh kognitif, emosional, lingkungan dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan atau membuat perubahan dalam pengetahuan seseorang, keterampilan, nilai dan pandangan dunia.

Jadi, aspek psikologis dalam pembelajaran adalah hal-hal yang mempengaruhi manusia dalam memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan.

1. Persepsi

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. suatu proses yang bersifat yang menyebabkan orang dapat menerima atau  meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

2. Berpikir

Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.

Berpikir manusia sebenarnya merupakan proses yang dinamis. Dinamika berpikir ini dimungkinkan oleh pengalaman yang meluas, perbendaharaan bahasa yang kaya dan didukung pula pendidikan pula yang baik dan ketajaman dalam berpikir. Dan akhirnya, puncak berpikir yang sebenarnya terletak pada tingkat abstrak atau menurut Bigot, terletak pada kemampuan dalam memecahkan masalah.

3. Intelegensi

Intelegensi merupakan konsep abstrak yang sulit didefinisikan secara memuaskan. Meskipun demikian dari sekian banyak definisi intelegensi yang dirumuskan oleh para ahli, secara umum dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga klasifikasi berikut:

  1. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi dengan situasi-situasi atau menghadapi situasi-situasi yang sangat beragam.
  2. Kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan.
  3. Kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan konsep-konsep abstrak dan menggunakan secara luas simbol-simbol dan konsep.

4. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

5. Motivasi

Motivasi adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, dan cita-cita yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

6. Memori

Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean (enconding), penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan Pengetahuan  yang kesemuanya terpusat dalam otak. Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori manusia terdiri atas dua macam yakni:

  1. Sematic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian.
  2. Episodic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa.

Pengaruh Aspek-aspek Psikologi Terhadap Pembelajaran

1. Persepsi

Persepsi ini bersifat relatif, selektif dan teratur. Oleh karena itu, sejak dini siswa perlu ditanamkan memiliki persepsi yang baik dan akurat mengenai apa yang dipelajari. Ketika persepsi salah terhadap apa yang dipelajari, hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan belajar yang akan ditempuh.

Prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:

  1. Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah siswa belajar mengingat suatu tersebut.
  2. Perlunya menghindari dari persepsi salah, karena akan menimbulkan yang salah pula.
  3. Perlunya berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda yang sesungguhnya, agar siswa mendapatkan persepsi yang kuat.

2. Berpikir

Berpikir manusia sebenarnya merupakan proses yang dinamis. Dinamika berpikir ini dimungkinkan oleh pengalaman yang meluas, perbendaharaan bahasa yang kaya dan didukung pula pendidikan pula yang baik dan ketajaman dalam berpikir.

Dan akhirnya, jika manusia itu mampu berpikir secara optimal maka ia akan dapat memperoleh kesuksesan yang sangat baik dalam kehidupannya.

3. Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor di antara faktor lain.

4. Motivasi

Motivasi memiliki komponen utama yang sangat berpengaruh yaitu, kebutuhan, dorongan dan tujuan. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut :

  1. Menyadarkan pentingnya kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir dalam belajar. Menginformasikan tentang pentingnya kekuatan usaha belajar yang di bandingkan dengan teman sebaya.
  2. Mengarahkan kegiatan belajar.
  3. Membesarkan semangat belajar
  4. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela – selanya adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan , yang mana individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa agar dapat berhasil.

Sedangkan bagi guru pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut:

a.       Membangkitkan , meningkatkan , dan memelihara semangat belajar siswa sampai berhasil.

b.      Mengetahui dan memahami bahwa motivasi siswa bermacam – macam.

c.       Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam – macam peran dalam pembelajaran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik

d.      Memberi peluang bagi guru untuk “unjuk kerja” dalam rekayasa pedagogis (perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan).[10]

5.      Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai denga minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

6.      Memori

Tinggi rendahnya memori sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran oleh anak didik dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu untuk membantu memudahkannya dalam menyerap pelajaran, harus digunakan beberata strategi. Matlin (1994) menyebutkan empat macam strategi memori yang penting, yaitu: rehearsal, organization, imagery dan retrival.

a.         Reherseal (pengulangan), meningkatkan memori dengan cara mengulangi berkali-kali informasi setelah informasi tersebut disajikan.

b.        Organization (organisasi), seperti pengkategorian dan pengelompokan, merupakan stretegi yang sering digunakan oleh orang dewasa.

c.         Imagery (perbandingan), tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang.

d.        Retrival (pemunculan kembali), proses mengeluarkan atau menganngkat informasi dari tempat penyimpanan.[11]

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply