Ciri-Ciri Pengikut Syiah

2 min read

Syiah adalah salah satu aliran yang dianggap sesat di Indonesia. Hal ini membuat banyak orang yang waspada keluarga mereka masuk dalam aliran Syiah sehingga banyak yang mencari tahu bagaimana Ciri-Ciri Pengikut Syiah?

Ciri Pengikut Syiah

Meskipun sudah banyak fatwa yang menyatakan Syiah adalah aliran sesat, namun Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memiliki banyak pengikut syiah. Mayoritas pengikut Syiah ini tersebar di Jawa Barat, Sulawei Selatan, Madura dan Pasuruan.

Jumlah pengikut Syiah di Indonesia diperkirakan mecapai 5 Juta orang dengan organisasi formal dalam bentuk Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia atau IJABI. Kebanyakan Penganut Syiah melaluiah Taqiyah yakni berpura-pura tidak menganut Syiah dan bergabung dengan Aliran Islam lainnya

Dan juga dampak bahaya pengaruh buruk syiah terhadap agama Islam salah satunya adalah akan merusak Agama Islam Dan Menyesatkan Kaum muslimin. Karena memang demikianlah pemikiran Syiah dengan segala keanehan dan kesesatannya terus didakwahkan.

Dan juga disebarkan dengan segala sarana yang mereka miliki untuk mengumpulkan sebanyak mungkin orang yang akan mengikutinya dan semakin banyak orang yang meninggalkan agama Islam yang shahih dengan segala propokasi para ulama mereka yang selalu berusaha memperbanyak jumlah pengikut mereka.

Berikut ini beberapa ciri-ciri orang yang menganut ajaran syiah yang harus kita waspadai dan berhati-hati dengannya seperti yang diungkapkan oleh Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan memakai songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.
  2. Pengikut Syiah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja dalam sehari semalam dalam melakukan ibadah sholat.
  3. Orang Syiah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin,

tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.Cara berwudhu syiah aneh. Karena memang bila diperhatikan caranya berwudhu maka kita akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.Penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait seperti halnya Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum.Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah dari Karbala yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.Syiah tidak menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.Kita tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung Berbuka Puasa setelah Adzan maghrib karena dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.Tanda ciri wanita perempuan pengikut syiah diantaranya adalah bersedia, bahkan senang untuk nikah mut’ahMut’ah adalah kawin kontrak untuk jangka waktu tertentu baik dalam hitungan hari, bulan ataupun tahun..Pada beberapa acara keagamaan, selain mengenakan pakaian hitam-hitamwanita Syiah juga memakai ikat kepala bertuliskan syiar Syiah. Sepintas, tulisan itu tampak biasa tetapi ternyata memiliki makna seruan doa. Misalnya: Ya Ali, Ya Husain, Ya Fatimah.

Ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini.

Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika kita mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila kita menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

Makalah Sumber Hukum Islam

Sumber Hukum Islam Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Hukum islam merupakan istilah khas di Indonesia,sebagai terjemahan dari al-fiqh al-islamy atau dalam keadaan konteks tertentu dari as-syariah...
Wahidah Rahmah
13 min read

Makalah Gotong Royong

Gotong Royong Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang...
Ahmad Dahlan
12 min read

Subtansi Filsafat Sebagai Ilmu

Filsafat sebagai landasan pemikiran Menurut pengertian umum, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat....
Ahmad Dahlan
2 min read

Leave a Reply