Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
Sejarah
Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
Hukum dasar teori Gestalt
Teori belajar gestalt meneliti tentang pengamatan dan problem solving
- Hukum pragnanz
- Hukum kesamaan
- Hukum kecenderungan
- Hukum ketertutupan
- Hukum kontinuitas
Karakteristik
- Mempunyai hukum keterdekatan, ketertutupan, dan keamanan.
- Proses pembelajaran secara terus meneru dan memperkuat ingatan peserta didik
- Adanya perubahan belajar insight
Tokoh-Tokoh Teori Gestalt
Tokoh-tokoh yang mendukung teori Gestalt antara lain:
A. Max Wertheimer
Max Wertheimer lahir di Prague/Praha pada tanggal 15 April 1880. Dia belajar bersama Stumpf di Berlin selama beberapa tahun. Kemudian mendapat gelar doktoralnya dari Kulpe di University of Wurzburg pada tahun 1904-1910. Wertheimer pergi ke Institut Psikologi University of Franfurt yang pada akhirnya dipertemukan dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka yang kemudian menjadi subjek eksperimennya.
Wertheimer merupakan kekuatan intelektual penuntun diantara para pendiri psikologi Gestalt. Pada tahun 1933, dia pergi ke Amerika Serikat untuk menyelamatkan diri dari berbagai masalah yang terjadi di Jerman. Di sana dia menulis buku terkenalnya “Productive Thinking” yang berisi tentang psikologi kognitif dalam perspektif Gestalt, yang dipublikasikan pada tahun 1945 setelah kematiannya oleh anaknya.
B. Wolfgang Kohler.
Wolfgang Kohler lahir pada tanggal 21 Januari 1887, di Re Val, Estonia. Dia menerima gelar Ph. dan pada tahun 1908 dari University of Berlin. Kemudian menjadi asisten di Institute Psikologi Frankfurt yang mempertemukannya dengan Max Wertheimer. Tahun 1913 mendapat tugas belajar ke Antrhopoid Station, Tenerife di kepulauan Canary dan tinggal di sana sampai tahun 1920.
Pada tahun 1917 ia menulis buku paling terkenalnya “Intelegenzprufungen An Menschenaffen” yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1925 dengan judul The Mentality of Apes. Pada tahun 1922 Kohler menjadi ketua dan direktur laboratorium psikologi di University of Berlin dan tinggal di sana sampai pensiun.
C. Koffka
Kurt Koffka lahir pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin. Dia juga mendapat gelar Ph.D dari University of Berlin pada tahun 1909 dan juga menjadi asisten di Frankfurt.
Pada tahun 1911, Koffka pergi ke University of Gressen dan mengajar di sana sampai tahun 1927. Ketika di sana, dia menulis buku “Growt Of The Main : An Introduction To Child Psychology” (1912). Pada tahun 1922, dia menulis sebuah artikel untuk Psychological Bulletin yang memperkenalkan program Gestalt kepada pembaca Amerika Serikat. Tahun 1927, Koffka meninggalkan Amerika Serikat untuk mengajar di Smith College dan mempublikasikan “Principles Of Gestalt Psychology”.
Prinsip-prinsip belajar menurut Teori Gestalt
Prinsip-prinsip pengorganisasian
- Principle of proximately
- Principle of similarity
- Principle of objective set
- Principle of continuity
- Principle of closure / good form
- Principle of figure and ground
- Principle of isomorphism
Adapun timbulnya insight itu tergantung pada:
- Kesanggupan
- Pengalaman
- Taraf kompleksitas dari suatu situasi
- Latihan
- Trial and error
Implementasi Teori Gestalt dalam pembelajaran
Ø Pengalaman tilikan (insight)
Ø Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning)
Ø Perilaku bertujuan (pusposive behavior)
Ø Prinsip ruang hidup (life space)
Ø Transfer dalam belajar
Kelebihan Teori Gestalt
1. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving)
2. Dapat meningkatkan motivasi
Kekurangan Teori Gestalt
1. Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur hanya dengan satu orang siswanya saja maksudnya semua siswa harus diperhatikan.
2. Konsekuensinya terhadap lingkungan adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga harus mendukung.
MEANINGFUL LEARNING
Meaningful learning emphasizes students acquisition of new information and it’s linkages to previous experiences and knowledge in the formation of personal and uniqe understandings.
CHARACTERISTIC OF MEANINGFUL LEARNING (Grabe:2007)
Ø Active : mean that learners are dynamic, that they assume, active roles in learning activities.
Ø Authentic : mean that learners construct knowledge from situated and authentic learning activities
Ø Constructive : mean that learners accommodate new ideas to their prior knowledge or experiences
Ø Cooperative : mean that learners are encouraged to solve the problem task together with their peers
Kognitif : mempelajari proses mental, bagaimana orang berfikir, merasakan, mengingat dan belajar
Kognitif : berhubungan dengan topic perhatian, persepsi, memori, bahasa, berpikir, dan membuat keputusan.
Kognitif : psikologi khusus pada pemahaman dan pengetahuan dalam mempelajari proses mental