Masalah adalah perbedaan yang terjadi antara harapan dan kenyataan. Dalam belajar dan Pembelajaran, masalah didefenisikan sebagian perbedaan antara harapan yang tertuang dalam kurikulum dan hasil belajar yang didapatkan setelah melalui proses asesmen.
Daftar isi
Jenis-Jenis Masalah Belajar
Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, diantaranya:
- Keterampilan Akademik – Keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
- Keterampilan dalam Belajar – Keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang amat tinggi.
- Sangat Lambat dalam Belajar – Keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
- Kurang Motivasi dalam Belajar – Keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
- Bersikap dan Berkebiasaan Buruk dalam Belajar – Kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistic dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.
Beberapa ciri tingkah laku yang merupakan pernyataan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain:
- Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rat
- Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan
- Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar
- Menunjukkan sikap yang kurang wajar
- Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan
- Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar.
Seorang siswa dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu. Seperti ukuran kriteria yang dinyatakan dalam TIK atau ukuran tingkat kapasitas atau kemampuannya.
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan itu bisa ada yang disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh yang mengalaminya, hambatan itu dapat bersifat psikologis, sosiologis, dan fisiologis dalam keseluruhan proses belajar. Orang yang mengalami kesulitan belajar akan mengalami hambatan dalam mencapai hasil belajarnya.
Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Masalah Belajar
1. Faktor yang Bersumber dari Diri Pribadi (Internal)
Faktor yang bersumber dari diri pribadi sendiri yaitu :
a. Faktor Psikologis
Ø Intelegensi
Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan guru atau lebih berhasil dibandingkan dengan siswa-siswa yang berintelegensi rendah.
Ø Bakat
Apabila bahan yang dipelajari oleh siswa tidak sesuai dengan bakatnya maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Ø Motivasi
Prestasi belajar siswa bisa menurun apabila siswa tersebut tidak mempunyai motivasi dalam belajar.
b. Faktor Fisiologis
Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan kehilangan konsentrasi pada pelajaran.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :
Ø Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi dan pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
Ø Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah akan saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya persaingan yang kurang sehat.
Ø Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah siswa.
b. Faktor Keluarga
Ø Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja membantu mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi anak, mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah yang dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan sebagainya.
Ø Hubungan antar sesama anggota keluarga
Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.
Ø Tuntutan orang tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak.
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan kesulitan belajar adalah media cetak, komik, buku-buku pornografi, media elektronik, TV, VCD, video, play station, dan sebagainya.
3. Cara Pengungkapan Masalah Belajar
Tes hasil belajar adalah suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
a. Tes kemampuan dasar
Tingkat kemampuan dasar biasa diukur dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku.
b. Melalui Pengisian AUM PTSDL
Siswa mengisi alat ungkap masalah yang berkenaan dengan masalah belajar.
c. Tes Diagnostik
Merupakan instrumen untuk mengungkapkan adanya kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu.
d. Analisis Hasil Belajar
Tujuannya sama dengan tujuan tes diagnostik.
e. Langkah-langkah atau Prosedur dan Teknik Penggunaan Masalah (diagnosa kesulitan belajar)
1. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
2. Melokasikan letaknya kesulitan (permasalahan)
3. Lokalisasi jenis faktor sifat yang menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan
4. Perkiraan kemungkinan bantuan
5. Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
6. Tindak lanjut.
4. Upaya Pengentasan Masalah Belajar
a. Pengajaran Perbaikan
Merupakan pelayanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar siswa.
b. Program Pengayaan
Merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa siswa yang sangat cepat dalam belajar.
c. Peningkatan Motifasi Belajar
Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa: 1) Memperjelas tujuan belajar, 2) Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa, 3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, meransang dan menyenangkan, 4) Memberikan hadiah (penguatan dan hukuman bila perlu), 5) Menciptakan hubungan yang hangat dan dinamis, 6) Menghindari tekanan-tekanan dan suasanayang tidak menentu, 7) Melengkapi sumber dan peralatan mengajar.
d. Pengembangan sikap dan Kebiasaan Belajar yang baik
Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.
e. Layanan Konseling Individual
Konseling dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien.