Teaching at the Right Level – Pendekatan Pembelajaran TaRL

3 min read

Teaching at Right Level (1)

Salah satu peran dari pendidikan di lembaga formal adalah menghilangkan gap antara peserta didik melalui standar kompetensi minimum pada tingkat dan level satuan pendidikan. Namun pada kenyataannya setiap peserta didik memiliki kompetensi yang berbeda.

Meskipun tidak memiliki tujuan menghalangi peserta didik dengan kemampuan tinggi untuk belajar lebih namun tugas utama dari seorang guru memastikan seluruh peserta didiknya mampu melampaui standar minimum yang sama. Dengan pertimbangan kompetensi awal yang berbeda, Teaching at Right Level merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah perbedaan kompetensi peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran.

Pendekatan TaRL

Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan yang pertama kali dikembangkan oleh NGI Pratham, India. Pendekatan TaLR lahir dari masalah perbedaan kompetensi matematika dan literasi anak-anak di sekolah dasar yang terlampau jauh. Gap yang besar ini membuat masalah bagi peserta didik saat lanjut pada sekolah menengah pertama.

Implementasi TaRL dilaksanakan dengan mendiagnosa kompetensi dan keterampilan dasar peserta didik, secara praktis tes ini disebut test diagnostik. Hasil dari test diagnostik dijadikan dasar dalam mengelompokkan peserta didik sesuai dengan level mereka.

Pada level Instruksional atau pembelajaran di dalam kelas, Pendekatan TaRL dimulai dari melakukan test kepada peserta didik dengan tingkat soal sederhana. Hasil test tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam mengelompokkan peserta didik, tidak pada kelas dan usia. Setelah itu guru harus menyusun beragam kegiatan belajar yang menarik sehingga motivasi peserta didik untuk ikut belajar meningkat. Sebagai intinya Guru harus berpusat pada kompetensi yang ingin dicapai tidak hanya sebata tuntutan kurikulum formal.

Prinsip Pendekatan TaRL

Berikut adalah beberapa prinsip utama dari pendekatan pembelajaran TaRL:

  1. Penilaian awal: Pendekatan TaRL dimulai dengan melakukan penilaian awal terhadap kemampuan membaca, menulis, dan berhitung setiap anak. Penilaian ini membantu guru untuk memahami tingkat pemahaman dan keterampilan setiap anak secara individual.
  2. Pemisahan berdasarkan tingkat kemampuan: Setelah penilaian, anak-anak dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Kelompok-kelompok ini terdiri dari anak-anak yang memiliki tingkat pemahaman dan keterampilan yang serupa, sehingga guru dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok.
  3. Pembelajaran yang adaptif: Setelah kelompok-kelompok terbentuk, guru menggunakan metode pengajaran yang adaptif untuk memastikan bahwa setiap anak dapat memahami materi pelajaran. Ini dapat melibatkan penggunaan metode pengajaran yang berbeda, seperti penggunaan bahan bacaan yang sesuai, kegiatan interaktif, dan latihan-latihan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
  4. Pengukuran dan umpan balik: Selama proses pembelajaran, penting untuk melakukan pengukuran terus-menerus terhadap kemajuan setiap anak. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif dan bimbingan kepada setiap anak untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
  5. Pengajaran berbasis masalah: Pendekatan TaRL mendorong pengajaran yang berbasis masalah, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk menerapkan pemahaman dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Ini membantu anak-anak melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.
  6. Kolaborasi antar guru: Pendekatan TaRL mendorong kolaborasi antara guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dapat berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan sumber daya untuk meningkatkan efektivitas pengajaran secara keseluruhan.

Pendekatan pembelajaran TaRL telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung pada anak-anak di berbagai konteks pendidikan. Dengan fokus pada pengajaran pada tingkat yang sesuai, pendekatan ini membantu memastikan bahwa setiap anak memperoleh dasar-dasar penting dalam pembelajaran yang akan membantu mereka dalam perjalanan pendidikan mereka.

Contoh RPP dengan Pendekatan TaLR

Berikut adalah contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) pada mata pelajaran Matematika kelas 4 dengan tema “Operasi Hitung Pecahan”:

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : 4 Tema : Operasi Hitung Pecahan Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi:

  1. Memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan.
  2. Melakukan operasi perkalian dan pembagian dengan pecahan.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

  1. Mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh benda sekitar.
  2. Melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan tepat.
  3. Melakukan perkalian dan pembagian dengan pecahan secara benar.

Pertemuan 1: Pecahan dan Penjumlahan Pengurangan Pecahan Tujuan Pembelajaran:

  1. Siswa dapat mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh benda sekitar.
  2. Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan tepat.

Langkah-langkah Pembelajaran:

  1. Pendahuluan (10 menit)
    • Guru memperkenalkan konsep pecahan dan memberikan contoh-contoh benda sekitar yang dapat diwakili oleh pecahan.
    • Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh tersebut.
  2. Kegiatan Inti (25 menit)
    • Guru membentuk kelompok-kelompok belajar berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam memahami pecahan.
    • Guru memberikan berbagai lembar kerja yang berisi soal penjumlahan dan pengurangan pecahan sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
    • Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
    • Guru melakukan pengamatan dan memberikan bimbingan kepada setiap kelompok sesuai dengan kebutuhan mereka.
  3. Penutup (5 menit)
    • Guru mengumpulkan lembar kerja siswa.
    • Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik kepada siswa.
    • Guru memberikan pekerjaan rumah yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Pertemuan 2: Perkalian dan Pembagian dengan Pecahan Tujuan Pembelajaran:

  1. Siswa dapat melakukan perkalian dengan pecahan secara benar.
  2. Siswa dapat melakukan pembagian dengan pecahan secara benar.

Langkah-langkah Pembelajaran:

  1. Pendahuluan (10 menit)
    • Guru mengingatkan siswa tentang konsep perkalian dan pembagian.
    • Guru menjelaskan penggunaan pecahan dalam operasi perkalian dan pembagian.
  2. Kegiatan Inti (25 menit)
    • Guru memberikan contoh-contoh soal perkalian dan pembagian dengan pecahan.
    • Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok belajar berdasarkan tingkat kemampuan mereka.
    • Guru memberikan lembar kerja yang berisi soal-soal perkalian dan pembagian pecahan sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
    • Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
    • Guru memberikan bimbingan dan umpan balik kepada setiap kelompok.
  3. Penutup (5 menit)
    • Guru mengajukan beberapa pertanyaan pemahaman kepada siswa tentang perkalian dan pembagian pecahan.
    • Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik kepada siswa.
    • Guru memberikan tugas rumah terkait dengan perkalian dan pembagian pecahan.

Catatan: RPP ini disusun dengan asumsi bahwa siswa telah dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam memahami konsep pecahan. Pendekatan TaRL menekankan pentingnya diferensiasi pembelajaran untuk memastikan setiap anak diajar pada tingkat yang sesuai dengan kemampuan mereka.