Laporan Praktikum Persaingan Antara Tanaman Sejenis – Intraspesifik

Persaingan Antara Tanaman Sejenis

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Di alam bebas tumbuhan tumbuhan tidak bersaing satu sama lain dengan cara fisik seperti binatang, tetapi menggunakan pengaruh terhadap lingkungan tempat hidup. Akar suatu tumbuhan dapat lebih kuat dari yang lain dalam pengambilan unsur pada ruang atau tempat tumbuh yang sama. Persaingan tumbuhan ini merupakan suatu cara bagaimana tumbuhan  tersebut berjuang untuk memperoleh kebutuhannya untuk kelangsungan hidupnya dan untuk bertahan hidup. Apabila pertumbuhan salah satu tumbuhan tersebut baik maka tumbuhan tersebut memenangkan persaingan tersebut.

Teori ekologi menjelaskan bahwa ketergantungan, keterkaitan antar makhluk hidup dan interaksi dengan lingkungan fisik merupakan kunci harmonisasi kehidupan di dalam suatu ekosistem. Didalamnya mengandung pengertian beragam tipe interaksi dan salah diantaranya adalah kompetisi atau persaingan. Dampak dari peristiwa kompetisi adalah makhluk hidup tetap eksis dalam mempertahankan hidup atau menderita dan akhirnya tidak mampu bertahan melanjutkan siklus hidup. Hal inilah yang akan diamati untuk melihat kenyataan bahwa individu tanaman yang bersaing tetap tumbuh dengan baik atau mengalami kemunduran.

2.      Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum acara ini adalah untuk mempelajari pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan sejenis.

B. Tinjauan Pustaka

Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain. Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat (Campbell 2002)

Kedelai sangat cocok tumbuh di lahan terbuka, yang terdapat di daerah berhawa panas. Di Indonesia, tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1200 m dpl. Suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai antara 250C – 30C. Curah hujan berkisar antara 150 mm- 200 mm/ bulan, dengan lama penyinaran matahari 12 jam/ hari dan kelembaban rata- rata 65% (Pitojo 2003). 

Tanaman kedelai dapat di tanam dengan drainase dan aerasi yang baik. Jenis tanah yang sangat cocok untuk menanam kedelai ialah aluvial, regosol, grumosol, latosol, dan andosol. Nilai pH ideal bagi pertumbuhan kedelai dan bakteri rhizobium adalah 6,0 –  6,8. Apabila nilai pH diatas 7,0 maka kedelai akan mengalami klorosis sehingga tanaman menjadi kerdil dan menguning. Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/ha, KCl dengan anjuran petugas wilayah kerja pertanian setempat. (Winarsi 2010). Tanaman kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat penling untuk meningkatkan gizi masyarakat, dengan demikian tanaman ini perlu diusahakan. Produksi kedelai di Indonrsia masih tergolong rendah, ha1 ini disebabkan karena pengolahan tanah yang kurang tepat, pemupukan yang kurang sempurna, kekeringan, serangan hama penyakit dan gulma serta mutu benih yang kurang baik (Syawal 2007).

30% minyak bebas kolesterol, dan sekitar 40% protein yang sama dengan nilai gizi protein hewani di hasilkan oleh kedelai. Minyak kedelai adalah salah satu dari minyak nabati yang paling terkenal, di mana digunakan secara langsung dalam makanan, mencegah tekanan darah dan arteriosclerosis, kedelai juga mengandung vitamin yang penting bagi tubuh. Beberapa negara di dunia ekstrak kedelai diubah menjadi berbagai jenis makanan seperti susu dan keju (Agroudy et. al 2011). Untuk mempertahankan kandungan BO tanah mineral masam, salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan pupuk kandang seperti kotoran sapi.       

C. Metode Praktikum

1.  Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum acara persaingan tanaman sejenis (intraspesifik) ini dilaksanakan tanggal 13 April 2013 pada pukul 15.30 – 17.00 bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

2. Alat dan Bahan

a.       Alat

1)      Pollybag diameter 30cm

2)      Meteran

3)      Gembor

b.      Bahan

1)      4 benih kedelai

3. Cara Kerja      

a.       Menyediakan pollybag diameter 60 cm sejumlah satu buah

b.      Mengisi pollybag dengan media campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 hingga penuh.

c.       Memilih benih kedelai yang baik.

d.      Menanam empat buah benih kedelai pada pollybag.

e.       Meletakkan pollybag di Rumah Kaca C

f.       Menyirami tanaman setiap hari sampai tanaman berumur 6 minggu.

g.      Membandingkan pertumbuhan tinggi tanaman pada tiap jenis tanaman yang memiliki kerapatan berbeda

h.      Melakukan pengujian statistik apabila ada pengarug terhadap pertumbuhan tinggi tanaman.

i.        Melakukan penimbangan biomassa pada saat selesai pengamatan dan gambarkan perbedaan biomassa dari beberapa kerapatan tanam tersebut.

D.    Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1.      Hasil Pengamatan

Tabel 5.1 Tinggi Tanaman Kedelai (Gylcine max) dalam pengamatan                            persaingan tanaman sejenis

 Minggu ke-Tinggi Tanaman pada (cm)
Kedelai 1Kedelai 2Kedelai 3Kedelai 4
13.5
2212
3307
461.713
594.724.5
67107.8110.34554

Sumber : Hasil Pengamatan

kedelai 1kedelai 2

Gambar 5.1 Pertumbuhan kedelai dalam pengamatan persaingan sejenis

2.      Pembahasan

Pada praktikum acara pengamatan persaingan antara tanaman sejenis (intraspesifik) ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pertumbuhan antara tanaman kedelai 1 dengan tanaman kedelai 2. dimana pada tanaman kedelai 1 pada minggu pertama tinggi tanaman 3.5 cm, minggu kedua 21 cm, minggu ketiga 30 cm, minggu keempat 61.7 cm, minggu kelima 94.7 cm, minggu keenam 107.8 cm, minggu ketujuh 110.3 cm. pada tanaman kedelai 2, minggu pertama tidak tumbuh lalu dilakukan penyulaman, minggu kedua 2 cm, minggu ketiga 7 cm, minggu keempat 13 cm, minggu kelima 24,5 cm, minggu keenam 45 cm dan minggu ketujuh 54 cm. walaupun tanaman kedelai 2 ditanam seminggu setelah tanaman kedelai 1 tumbuh, tapi jika dilihat dalam grafik, terdapat perbedaan pertambahan tinggi yang cukup signifikan, hal ini membuktikan bahwa terdapatnya persaingan dalam memperoleh nutrisi (makanan) oleh kedua tanaman tersebut, dimana tanaman kedelai 1 lebih dominan dalam persaingan ini.

E.     Kesimpulan dan Saran

1.      Kesimpulan

a.       Beberapa tanaman yang ditumbuhkan dalam satu pot (satu media tumbuh) maka tanaman tersebut akan melakukan persaingan dalam perebutan pengambilan unsur hara dari tanah.

b.      Tanaman kedelai 1 lebih dominan dibanding tanaman kedelai 2

2.      Saran

            Praktikan harus lebih teliti lagi dalam mengerjakan kegiatan praktikum ini agar semua tanaman yang menjadi variable dapat tumbuh dan data yang diobservasi menjadi lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA. 2002.

Barchia, Muhammad Faiz. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam.           UGM Press: Yogya

Khalafalla, M. M,. 2006 Efficient production of Transgenic Soybean (Glycine max [L] Merrill) Plants Mediated Via Whisker – Supersonic (WSS) Method. African Journal Of Biotechnology 5(18)

Comments

Leave a Reply

Index